Danau Ciharus Kamojang Bandung, Pesona Alam yang Tersembunyi
Seputar Bandung September 20, 2024 10:40 PM
Danau Ciharus Kamojang adalah tempat yang wajib dikunjungi oleh orang-orang yang menyukai keindahan alam. Danau ini berada di tempat yang cukup tersembunyi sehingga suasana di sini sangat tenang.
Danau ini sangat cocok dikunjungi oleh orang-orang yang sedang mencari ketenangan. Di sini pengunjung bisa bersantai dan menikmati panorama alam yang indah.
Danau Ciharus Kamojang, Wisata Alam yang Sangat Indah
Danau Ciharus Kamojang. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Sam Dawson
Mengutip dari Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Sekitar Situ, Danau, Embung, dan Waduk (SDEW), Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (2021:22), danau adalah tampungan air alami dan ekosistemnya yang terbentuk secara alami.
Indonesia memiliki banyak danau yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu danau yang menarik untuk dikunjungi adalah Danau Ciharus Kamojang. Danau ini berada di Gunung Rakutak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Gunung Rakutak kurang terkenal jika dibandingkan dengan gunung lainnya di Jawa Barat. Meskipun demikian, gunung ini menawarkan pemandangan alam yang sangat memesona. Di sebelah tenggara gunung ini terdapat danau kecil di antara perbukitan. Danau tersebut adalah Danau Ciharus.
Danau Ciharus berada di ketinggian sekitar 1.530 meter di atas permukaan laut. Danau ini wajib dikunjungi bagi yang melakukan pendakian di Gunung Rakutak. Danau Ciharus juga dikenal sebagai Danau Pangkalan.
Meskipun ukuran danaunya tidak besar, keindahan alam di sini akan memanjakan mata para pengunjung. Di kawasan ini juga ada kawanan monyet liar sehingga pengunjung diharapkan berhati-hati.
Keindahan Alam Gunung Rakutak
Danau Ciharus Kamojang. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Nick Saxby
Gunung Rakutak adalah bagian dari Cagar Alam Kamojang sejak tahun 2016. Puncak gunung ini tertutup bagi pendaki, kecuali bagi yang akan melakukan penelitian ilmiah dan sejenisnya.
Masyarakat umum tetap bisa menikmati suasana di jalur pendakian tradisional yang dimulai di Desa Sukarame.
Hampir tidak ada sampah di sepanjang jalur karena tidak banyak pendaki yang datang ke gunung ini. Di sini terdapat hutan pinus yang asri. Setelah melewati hutan, pendaki akan tiba di Tegla Alun pada ketinggian 1.726 meter di atas permukaan laut.
