Hasil Autopsi Jasad Bocah Perempuan dengan Wajah Dilakban, Meninggal 2 Hari sebelum Ditemukan
Garudea Prabawati September 20, 2024 10:37 PM

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap hasil autopsi jasad bocah perempuan yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban.

APH (5) ditemukan tewas di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (19/9/2024).

Jasad korban ditemukan tergeletak di bebatuan dengan wajah dilakban warna hitam.

Melansir TribunBanten.com, bocah itu diduga menjadi korban penculikan oleh orang tak dikenal (OTK).

Korban juga terindikasi menjadi korban pembunuhan.

Dari hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Banten, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

"Ada luka di bagian kanan kiri, tangan, kaki juga ada. Di perut juga ada lebam," kata Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, Jumat (20/9/2024).

Selain itu, terdapat juga luka di bagian telinga, mulut, dan hidung korban.

Luka itu diduga akibat wajah korban ditutupi bahan perekat atau lakban.

"Untuk telinga, hidung dan mulut ditutup agar tidak berbau," terangnya.

Dari hasil identifikasi, korban diperkirakan meninggal dua hari sebelum jasadnya ditemukan.

"Informasinya korban ditemukan hari Kamis, diperkirakan sudah meninggal dua hari yang lalu," urainya.

Indra memastikan tidak ada dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh korban.

"Kalau untuk pemerkosaan dan lain sebagainya dicek di organ intim korban tidak ada. Tapi kalau untuk luka lebam ada di tangan, kaki dan perut," jelasnya.

Pihaknya kini tengah melakukan penyidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi guna mengungkap penyebab kematian bocah berusia 5 tahun tersebut.

"Total yang diperiksa sampai saat ini ada delapan saksi, baik dari yang ada di TKP penemuan jasad, saksi tetangga korban dan saksi korban, ayah dan ibu korban," paparnya.

Orang Tua Sempat Dapat Ancaman

Sebelum korban hilang dan ditemukan tewas, orang tua bocah itu sempat mendapat teror dan ancaman dari OTK.

Hal itu diungkapkan oleh Hanifah, warga setempat yang mendapat informasi dari ibu korban, Amelia.

"Sebelum Aqila hilang, Mamah Aqila sempet cerita ada yang menerornya sekitar sebulan sebelum penculikan," ujarnya kepada TribunBanten.com saat ditemui di rumah korban, Kamis.

Saat itu, kata dia, ibu korban bercerita kepadanya melalui sambungan telepon.

"Ancamannya lewat WhatsApp, katanya mau nyulik Aqila mau cacatin (melukai keluarga korban) ibu sama bapak Aqila," urainya.

Ancaman itu diduga dikirim oleh satu dari pelanggan ibu korban.

Amelia diketahui memiliki usaha kredit barang, sebelumnya telah menagih utang ke seorang pelanggan.

"Kayaknya sih masalah utang piutang HP. Mamah Aqila kan sering utangin barang, istilahnya kredit barang. Diduga yang ngirim pesan ancaman ini, mungkin sakit hati," papar Hanifah.

Terkait masalah teror dan ancaman ini, pihak keluarga korban sudah sempat melapor ke polisi.

Namun, kata Hanifah, belum ada tanggapan dari pihak kepolisian.

"Masalah ancaman itu sudah lapor ke polisi, cuma enggak ada tanggapan sampai si korban hilang," terangnya.

Setelah laporan polisi itu, teror yang diterima keluarga korban sempat meredam.

"Setelah itu udah enggak ada kabar lagi tuh. Enggak ada yang neror lagi. Terakhir sampai si Aqila ini hilang," tandasnya.

Sebagai informasi, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga di Muara Sungai Cihara.

"Ditemukan tergeletak di batu-batu dengan muka dilakban berwarna hitam," ujar Kapolsek Cilograng, Iptu Acep saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis.

(Nanda Lusiana, TribunBanten.com/Ahmad Tajudin, Kompas.com/Acep Nazmudin)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.