BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dua bocah yang ditemukan di kolong eks tambang timah di Kampung Baru, Lingkungan Parit Pekir, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), pada Jumat (20/9/2024). Berdasarkan fakta di lapangan dari jajaran Polres Bangka, diketahui kedua korban ditemukan dalam kondisi berbeda.
Korban pertama, Muhammad Irfan, ditemukan dalam keadaan kebingungan dan menangis di pinggir kolong. Sementara itu, rekannya, Muhammad Samili, ditemukan tenggelam di air dengan kedalaman sekitar satu meter.
Informasi ini diperoleh berdasarkan keterangan saksi dan orangtua korban yang pertama kali menemukan kedua bocah tersebut.
Muhammad Samili dipastikan meninggal dunia, sementara Muhammad Irfan kini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Depati Bahrin, Sungailiat.
"Anggota kita sudah melakukan pengecekan ke TKP dan meminta keterangan saksi yang pertama menemukan kedua korban yang saat ditemukan dalam kondisi berbeda," kata Kasi Humas Polres Bangka AKP Era Anggraini.
Seperti diketahui, bocah dikabarkan tenggelam di Kolong Kampung Lingkungan Parit Pekir Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jum'at (20/9/2024) petang.
Satu orang bocah meninggal dunia sedangkan satu bocah lagi dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungaliat.
Adapun Kronologis kejadian yang dihimpun jajaran Polres Bangka dari TKP dan saksi mata.
Awalnya sekitar pukul 15.30 WIB Mat Ali ayah dari Muhammad Samili sempat melihat kedua bocah yang bertetangga tersebut bermain didepan rumah mereka. Mat Ali membiarkan saj keduanya dan kembali kedalaman rumah. Namun 15 menit kemudian Mat Ali saat mengecek tak lagi melihat anaknya Muhammad Sarmili dan teman sebayanya Muhammad Irfan dihalaman rumah.
Kemudian Mat Ali beserta istri dan dibantu ibu dari Muhammad Irfan yang bernama Tami mencari di seputaran rumah tapi tidak ditemukan kedua bocah tersebut. Tami menghubungi suaminya Hendra yang saat itu sedang berkerja.
Hendra yang pulang kerumah kemudian melakukan pencarian hingga ke kolong bekas tambang yang jaraknya sekitar 200 meter dari kedalaman mereka. Saat tiba dikolong Hendra mendengar tangisan anak anak didalam pinggir kolong.
Hendra yang mendekat melihat Muhammad Irfan berpegangan dirumput pinggir kolong sembari menangis dalam kondisi lemas. Sedangkan Muhammad Sarmili berada didalam air dengan kedalaman sekitar 1 meter. Mendapati hal tersebut bersama dengan keluarga sejumlah warga mengangkat keduanya dari dalam kolong dan langsung melarikan ke rumah sakit Depati Bahrin Sungailiat.
Sekitar pukul 17.00 WIB pihak medis RSUD Depati Bahrin menyatakan korban Muhammad Sarmili dinyatakan meninggal dunia dan Muhammad Irfan mendapatkan perawatan itensif.
"Murni musibah kita himbau masyarakat lebih ketat mengawasi anak anaknya apalagi masih balita dan dekat wilayah yang bisa mengancam keselamatan anak anak," kata AKP Era Anggraini. (Bangkapos.com/deddy marjaya)