Kronologi Pilu Mat Ali Warga Parit Pekir Sungailiat Gendong Jasad Anaknya yang Tenggelam di Kolong
Dedy Qurniawan September 20, 2024 11:30 PM

BANGKAPOS.COM - Mat Ali, warga Parit Pekir, Sungailiat tampak menggendong anaknya yang terbujur kaku.

Tampak sang anak ditutup mengenakan selimut putih.

Ia berjalan seperti hendak menuju sebuah rumah.

Sementara itu, sejumlah wanita tampak melihat penampakan memilukan itu.

Penampakan pilu ini terlihat dar foto yang beredar mengenai kejadian ini.

Anak Ali tenggelam di kolong Kampung Kampung Lingkungan Parit Pekir Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jum'at (20/9/2024) petang.

Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Ridwan ada dua bocah yang tenggelam dalam kejadian ini.

Satu bocah, yakni anak Ali, meninggal dunia.

Sementara bocah satunya lagi yang belum diketahui identitasnya, dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungaliat. 

"Info yang kami dapat dua bocah tenggelam saat bermain di Kolong Kampung Baru Lingkungan Parit Pekir. Satu orang bocah meninggal dunia atas nama Muhammad Samli anak dari pasangan Ali dan Rika," kata Ridwan 

Informasi yang dihimpun, kedua bocah yang tenggelam masih berusia 4 tahun.

Kepala Lingkungan Parit Pekir M Roji mengatakan, keduanya tenggelam saat bermain di kolong yang berjarak sekira 200 meter dari rumah mereka.

"Keduanya masih berusia 4 tahun keduanya bermain ke kolong yang berjarak sekitar 200 meter dari kediaman mereka. Saat salah satu orangtua bocah mengecek ke kolong, dia mendapati keduanya tenggelam. Satu orang bocah meninggal dunia dan bocah lagi masih dirawat di RSUD Sungailiat," kata M Roji.

Keduanya bermain ke kolong tersebut sekira pukul pukul 15.00 WIB.

Sekitar pukul 16.00 WIB, salah satu orangtua bocah mengecek keadaan anaknya.

Betapa kagetnya ia begitu mendapati kedua bocah tersebut sudah tenggelam di kolong.

Ia pun berusaha menolongnya.

Saat diangkat, satu bocah sudah meninggal dunia.

Sedangkan bocah satunya lagi diketahui masih bernafas dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Bocah yang meninggal dibawa orangtuanya kekediaman sedang bocah satu lagi dibawa ke rumah sakit dan masih menjalani perawatan intensif," kata M Roji.

Berdasarkan fakta di lapangan yang berhasil dan diungkap oleh jajaran Polres Bangka, kejadian diketahui pertama kali saat korban pertama Muhammad Irfan didapati sedang menangis kebingungan di pinggiran kolong.

Sedangkan rekannya Muhammad Samili tenggelam di dalam air dengan kedalaman sekitar 1 meter.

Hal ini berdasarkan keterangan saksi dan orangtua korban saat pertama menemukan kedua korban.

Muhammad Samili dipastikan meninggal dunia sementara Muhammad Irfan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Depati Bahrin Sungaliat.

"Anggota kami sudah melakukan pengecekan ke TKP dan meminta keterangan saksi yang pertama menemukan kedua korban yang saat ditemukan dalam kondisi berbeda," kata Kasi Humas Polres Bangka AKP Era Anggraini

Seperti diketahui  bocah dikabarkan tenggelam di Kolong Kampung Lingkungan Parit Pekir Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jum'at (20/9/2024) petang. Satu orang bocah meninggal dunia sedangkan satu bocah lagi dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungaliat. 

Kronologi

Kejadian bermula sekitar pukul 15.30 WIB, Mat Ali ayah dari Muhammad Samili sempat melihat kedua bocah yang bertetangga tersebut bermain di depan rumah mereka. 

Mat Ali membiarkan saja keduanya dan kembali ke dalam rumah.

Namun 15 menit kemudian Mat Ali saat mengecek tak lagi melihat anaknya Muhammad Sarmili dan teman sebayanya Muhammad Irfan di halaman rumah.

Kemudian Mat Ali beserta istri dan dibantu ibu dari Muhammad  Irfan yang bernama Tami mencari di seputaran rumah tapi tidak ditemukan kedua bocah tersebut.

Tami menghubungi suaminya Hendra yang saat itu sedang berkerja.

Hendra yang pulang kerumah kemudian melakukan pencarian hingga ke kolong bekas tambang yang jaraknya sekitar 200 meter dari kedalaman mereka.

Saat tiba di kolong, Hendra mendengar tangisan anak anak di dalam pinggir kolong.

Hendra yang mendekat melihat Muhammad Irfan berpegangan di rumput pinggir kolong sembari menangis dalam kondisi lemas.

Sedangkan Muhammad Sarmili berada di dalam air dengan kedalaman sekitar 1 meter.

Mendapati hal tersebut bersama dengan keluarga sejumlah warga mengangkat keduanya dari dalam kolong dan langsung melarikan ke rumah sakit Depati Bahrin Sungailiat.

Sekitar pukul 17.00 WIB pihak medis RSUD Depati Bahrin menyatakan korban Muhammad Sarmili dinyatakan meninggal dunia dan Muhammad Irfan mendapatkan perawatan itensif.

"Murni musibah kita imbau masyarakat lebih ketat mengawasi anak anaknya apalagi masih balita dan dekat wilayah yang bisa mengancam keselamatan anak anak," kata AKP Era Anggraini. (bangkapos.com/deddy marjaya)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.