Kronologi Bayi 2 Tahun Jadi Korban Meninggal Gempa Bandung, Tertimpa Tembok dalam Pelukan Ibunya
Endra Kurniawan September 21, 2024 02:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan ada dua warga menjadi korban meninggal gempa Bandung.

Satu di antaranya Fauzan, bayi berumur 2 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dirangkum dari TribunJabar.id, kronologi kejadian bermula saat gempa berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Bandung Raya pada Rabu, 17 September 2024 kemarin.

Ketika itu, ibu korban bernama Anis (29) sedang memotong kentang di sekitar rumahnya.

Sedangkan Fauzan berada di lapangan sedang asyik bermain bersama teman-temannya.

Tiba-tiba, gempa datang membuat Anis langsung berlali demi menyelamatkan sang anak.

Guncangan gempa yang kuat membuat bangunan-bangunan rumah sekitar lokasi mulai roboh.

Salah satu saksi, Lilis Yuliani (53) melihat sebuah tembok menimpa Anis dan Fauzan.

"Jadi, saat tertimpa sebenarnya yang terlihat dari luar cuma ibunya."

"Soalnya anaknya itu di peluk sama ibunya dan sudah digendong mau lari. Tapi, keduanya malah tertimpa bangunan," katanya.

Lilis menyebut orang yang tertimpa bangunan rumah tersebut ada tiga orang di lokasi yang sama dengan Anis dan Fauzan. 

Beruntungnya, orang tersebut tidak mengalami luka yang parah

"Yang tertimpa itu tiga orang. Ibu dan anak tadi, sama anak kecil satu lagi."

"Tapi, anak itu cuma luka pada kakinya doang, memar soalnya tertimpa bangunan. Engga patah cuma memar-memar saja," ucapnya.

Setelah melihat orang-orang yang tertimpa itu, Lilis menjelaskan warga sekitar langsung memberikan pertolongan. 

Di mana, Anis dan Fauzan mengalami luka yang sangat parah di bagian kepala.

"Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit, tapi awalnya itu ke bidan dulu, tapi katanya ga sanggup."

"Terus dibawa ke puskesmas, terus di suruh ke Rumah Sakit Bedas Kertasari terus ke RSUD Majalaya," ujarnya.

Meskipun sudah mendapatkan perawatan medis, namun takdir berkata lain Fauzan menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (19/9/2024) malam.

Kakak dari ibu korban, Darmo (43) menjelaskan bahwa keponakannya tersebut, saat ini sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) terdekat. Dan saat ini, adiknya (Anis) tersebut masih terguncang. 

"Iya, tadi (Jumat, red) sudah dimakamkannya pukul 10.00-an. Adik saya, masih terguncang."

"Sebenarnya semua keluarga baik-baik saja, cuma iya itu. Adik saya tidak ke rumah, tidak mau juga ke lokasi tertimpanya, masih trauma," katanya.

Polresta Bandung Berikan Santunan 

Polresta Bandung mendatangi keluarga korban balita yang meninggal dunia usai tertimpa bangunan rumah saat gempa bumi terjadi di Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024).

Keluarga korban tersebut, saat ini berada di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Sebelumnya balita yang bernama Fauzan (2) tersebut, tertimpa bangunan rumah bersama ibunya, Anisa (29).

Nahasnya, Fauzan meninggal dunia keesokan harinya pada Kamis (19/9) malam saat sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Majalaya. Sedangkan ibunya, menjalani rawat jalan di rumahnya.

Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede mengatakan, pihaknya datang ke rumah korban untuk memberikan santunan dan bela sungkawa atas meninggalnya Fauzan yang tertimpa bangunan rumah.

"Kami dari Polresta Bandung atas perintah dari Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, mendatangi ke orang tua korban. Kami atas nama Kapolresta Bandung memberikan santunan, turut berduka cita dan empati kepada orang tua korban," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Jumat (20/9/2024).

Maruly menjelaskan, Fauzan tertimpa rumah bersama ibunya saat gempa bumi mengguncang Kabupaten Bandung. Di mana, keduanya sempat mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit terdekat.

"Kalau kami lihat dari runtuhnya pinggir tembok dari rumah tersebut. Sehingga korban dan ibunya pada saat itu tertimpa runtuhan tembok. Untuk ibu sudah mendapatkan perawatan medis rawat jalan. Putranya tersebut, sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat," katanya.

Atas kejadian tersebut, Maruly berpesan kepada agar masyarakat bisa berhati-hati saat akan memasuki rumah. Pasalnya, banyak masyarakat yang menjadi korban akibat rumahnya ambruk kembali.

"Kami berharap dan menghimbau agar masyarakat melihat lokasi rumahnya masing-masing. Apabila kondisinya cukup parah, jangan dimasuki dulu karena ada beberapa yang runtuh lagi," ucapnya.

"Namun secara umum gempa susulan tidak ada lagi, berdasarkan keterangan BMKG. Namun dengan kondisi-kondisi tertentu rumah yang tidak stabil, bisa runtuh. Diharapkan rekan-rekan masyarakat selalu berhati-hati agar tidak tertimpa reruntuhan bangunan yang ada," ujarnya.

(TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama)

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.