Tiap Hari Kerja 18 Jam, Driver Ojol 55 Tahun Meninggal di Atas Motor, Sehari Dapat Komisi Rp1,2 Juta
Mujib Anwar September 21, 2024 10:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Seorang driver ojol meninggal dunia di atas motor karena dianggap terlalu keras bekerja.

Peristiwa ini dialami seorang driver ojol atau ojek online di China.

Tiap hari si driver ojol kerja 18 jam.

Ia sampai dijuluki raja oderan.

Dilansir dari SCMP via TribunTrends, driver ojol yang meninggal di atas motor itu berusia 55 tahun.

Dalam laporannya, insiden terjadi di Hangzhou, Zhejiang, China bagian timur pada 6 September 2024.

Video memperlihatkan jasad ojol pengantar makanan bernama Yuan saat beristirahat di atas motor listriknya.

Keterangan salah satu saksi menyebut bahwa Yuan sudah standby di wilayah tersebut sejak pukul 9 malam pada tanggal 5 September.

Lalu Yuan juga disebut masih bekerja pada pukul 1 pagi keesokan harinya oleh ojol lainnya.

Zonglan News juga menyebut Yuan adalah salah satu ojol yang sering bekerja keras dan disebut "Raja Orderan".

Ia bisa bekerja hingga pukul 03.00 subuh lalu bangun lagi jam 06.00 pagi untuk bekerja kembali.

Yuan tercatat bisa mendapatkan pesanan sekira 500-600 Yuan setiap hari sekira (Rp1-1,2 juta).

Bahkan suatu ketika saat musim hujan, Yuan mendapatkan komisi mencapai 700 yuan (Rp1,5 juta).

"Dia terkadang bekerja sampai jam 3 pagi, lalu bangun jam 6 pagi untuk kerja lagi."

"Ketika dia merasa lelah, dia akan tidur sebentar di motornya, lalu bersiap untuk kembali bekerja segera setelah pesanan datang," kata Yang salah satu rekan ojol.

Rekan Yuan yang lainnya, Zhao Hua juga menyebut bahwa Yuan sempat mengalami patah tulang kaki karena kecelakaan saat mengantarkan pesanan.

Dia beristirahat sekitar 10 hari, lalu bekerja kembali, nahas dua minggu kemudian Yuan kecelakaan lagi.

Zhao mengatakan Yuan pindah dari provinsi dari Hubei ke Hangzhou untuk mencari nafkah.

Tetapi nahas, semua pekerjaannya masih belum mencukupi kehidupan putranya yang berusia 16 tahun yang masih sekolah.

Yuan juga memiliki seorang putra sulung yang sudah menikah dan memiliki anak.

Pada tanggal 9 September, sebagai tanggapan atas tragedi tersebut, Kantor Kecamatan Xianlin merilis pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa Yuan telah awalnya pingsan lalu meninggal meskipun telah mendapatkan perawatan darurat.

"Platform pengiriman makanan, perusahaan asuransi, dan keluarga telah mencapai kesepakatan."

"Pengaturan tindak lanjut sedang dilakukan dengan tertib," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.

Entah mendapatkan uang ganti rugi atau santunan, Yuan kini tak bisa kembali dan meninggal karena bekerja keras. 

"Ia berusia 50-an, satu-satunya pencari nafkah bagi keluarganya, bekerja siang dan malam."

"Semoga dia beristirahat dengan tenang. Saya berharap baik di kehidupan selanjutnya, dia tidak harus berpacu dengan waktu," komentar warganet.

Di China sendiri pekerjaan pengantar makanan yang mirip ojol mencapai 10 juta lebih pekerja.

Sun Ping, seorang peneliti di Institut Jurnalisme dan Komunikasi, Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, menemukan bahwa dari tahun 2018 hingga 2021 terjadi peningkatan jam kerja yang signifikan bagi pekerja ojol.

Pada tahun 2018, sekitar 36,5 persen pengendara bekerja lebih dari 10 jam setiap hari, pada tahun 2021 jumlahnya meningkat menjadi 62,6 persen.

Lonjakan tenaga kerja dan jam kerja ini, bersama dengan persaingan yang ketat.

Sementara itu di Indonesia, sebuah video mayat tukang becak terkapar di atas becaknya juga viral di media sosial.

Dalam narasi video yang beredar disebutkan kakek tukang becak itu meninggal di atas becaknya.

Video peristiwa kakek tukang becak terkapar meninggal dunia itu viral seperti dibagikan akun Instagram @infookutiimur, dikutip Tribunjabar.id, Minggu (15/9/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan penampakan seorang pria terkapar di becak.

Pria tersebut terlihat tak sadarkan diri.

Tak terlihat pergerakan apapun termasuk di perutnya.

Keadaan pria tersebut terkapar juga tak wajar.

Namun, sejumlah warganet menyoroti kondisi tubuh kurus kering pria tersebut yang memprihatinkan.

Dalam keterangan dinarasikan pria tukang becak yang diduga meninggal di atas becaknya itu diduga kelaparan.

Peristiwa tersebut terjadi di Simpang Jalan Rivai Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (14/9/2024).

Kini, video pria tukang becak di Asahan, Sumatera Selatan itu menggerkan warganet.

Tak sedikit warganet prihatin karena kondisi tubuh korban yang kurus kering.

Warganet pun memberikan beragam komentar.

“Berdosa semua pejabat”

“Memberi makan orang yg lagi kelaparan lebih baik daripada membangun seribu masjid”

“apa beliau nahan lapar dengan banyak minum air putih”

“Ya Allah pemerintah'y malah berebut memperkaya diri tanpa memikirkan rakyat”

“Astaghfirullah...apa pejabat kita pada ngeliat Rakyatnya”

“Ini lah yang membuat syaa semangat kerja, Karena tidak mau melihat orang tua syaa kelelahan hingga hal yang tidak di inginkan terjadi,” tulis beragam komentar warganet.

Selain itu belum diketahui identits korban tukang becak tersebut.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.