TRIBUN-MEDAN.com - Konten home tour korban perampokan di Cimayang disorot warganet.

Sebelum perampokan terjadi, istri pemilik rumah, Resti kerap mengulas bagian-bagian rumahnya.

Ia merekam bagian rumahnya sesuai komentar netizen.

Home Tour memang menjadi salah satu ide konten yang bisa menarik di media sosial. 

Biasanya rumah yang unik memiliki banyak peminat karena bisa dijadikan inspirasi.

Termasuk rumah yang dibangun oleh Haris dan Resti, korban perempokan di Cimayang.

Rumah berwarna sage itu memang dirancang minimalis dan kekinian. 

Resti kerap membagikan bagian-bagian rumahnya di media sosial. 

Bahkan di TikTok, Resti sudah memiliki 12 ribu lebih pengikut. 

Tampak sejak Juni 2024, ia merekam bagian depan rumahnya, ada warganet yang berkomentar meminta ia mengulas seluruh bagian rumah barunya itu.

Resti tampak merekam area dapur, ruang tamu, kamar hingga garasi yang berisi dua mobil. 

Perabotan di rumah Resti juga tampak kekinian sehingga banyak komentar yang ingin menyontek rumahnya. 

"Aku do'akan kalian jdi org sukses amin," kata Resti dalam postingannya.

Melihat unggahan Resti yang secara lengkap memperlihatkan seluruh isi rumahnya ke publik di media sosial, netizen pun ramai berkomentar.

Beberapa netizen pun tampak ikut bersimpati dan prihatin atas apa yang menimpa korban.

Banyak juga yang menduga konten Resti membuat para perampok tahu detail rumah mewahnya itu. 

Diwartakan sebelumnya, sebuah rumah di Desa Cimayang mengalami insiden perampokan pada Rabu (18/9/2024).

Sang kepala keluarga di rumah tersebut bernama Haris ditemukan meninggal dunia diduga akibat dianiaya perampok.

Jasad haris ditemukan di dalam mobil yang terparkir di garasi.

Tak cuma Haris, istri, anak dan mertuanya juga ikut jadi korban perampokan.

Resti istri Haris mengalami luka di area kepala.

Sementara anak korban berinisial A mengalami luka memar akibat dianiaya pelaku.

Lalu ibu mertua korban, Nining mengalami luka serius di bagian kepala.

Kasus memilukan itu sontak jadi sorotan perangkat desa dan warga setempat.

Ketua RW setempat, Ahyar menyebut diduga terduga pelaku perampokan di rumah mendiang Haris berjumlah empat orang.

"Katanya (korban) dianiayanya di kamar, setelah di kamar ditarik, katanya dibawa,"  pungkas Ahyar.

Hingga kini para pelaku sadis yang merenggut nyawa Haris dan menyiksa keluarganya masih buron.

(tribun-medan.com)