TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Begitu tiba di Lapas Kelas IIA Serang, Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Romi Yudianto langsung menuju blok khusus warga binaan lanjut usia (lansia), Jumat (20/9/2024).

Satu di antara blok unggulan Lapas Kelas IIA Serang itu bernama "Dilan Care".

"Saya ingin memastikan para warga binaan yang lansia sudah mendapatkan pelayanan yang sesuai, mulai kesehatan, kebersihan, hingga makanan," katanya.

Kedatangan Romi bersama Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Zulhairi, itu untuk melakukan pembinaan, monitoring, pengawasan, dan pengendalian (Bintorwasdal).

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan operasional lapas berjalan sesuai dengan standar dan petunjuk yang telah ditetapkan. 

Romi juga berpesan kepada warga binaan lansia agar bisa mengambil pelajaran hidup selama berada di dalam lapas.

Dia kemudian mengecek dapur Lapas Kelas IIA Serang.

Romi memastikan kondisi dapur bersih sehingga mampu memenuhi kebutuhan warga binaan serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi petugas lapas dengan baik.

Kesehatan warga binaan sangat penting dan harus menjadi perhatian utama, termasuk gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

"Saya juga berharap Lapas Kelas IIA Serang segara membangun dapur sehat yang sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan,” ucapnya.

Selesai mengunjungi Lapas Kelas IIA Serang, Romi kemudian menuju Rutan Kelas IIB Serang.

Dia meninjau sarana dan prasarana yang ada untuk memastikan bisa dipergunakan dalam rangka melayani warga binaan dan masyarakat umum lainnya.

Di area dapur, Romi memeriksa area cuci bahan masakan, area memasak, serta distribusi makanan kepada warga binaan.

Pengawasan di area dapur menjadi fokus perhatian untuk memastikan kebersihan dan kelayakan makanan yang disajikan, serta keamanannya.

“Makanan yang kita sajikan tidak hanya harus layak secara kualitas, tetapi juga memenuhi standar halal agar seluruh warga binaan merasa nyaman dan aman dengan makanan yang mereka konsumsi," ujarnya.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Romi menuju klinik untuk memastikan fasilitas kesehatan yang ada layak digunakan sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal.

"Seluruh fasilitas yang ada di klinik harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jika ada alat yang memang sudah rusak atau tidak bisa digunakan, segera ganti baru,” katanya.