Keterlibatan Tokoh Adat dan Gereja Jadi Kunci Pembebasan Pilot Susi Air
Wahyu Gilang Putranto September 22, 2024 04:32 AM

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, mengatakan keberhasilan pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dipengaruhi andil dari tokoh adat dan gereja.

Hal ini disampaikan Hadi, setibanya Kapten Philip Mehrtens di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (21/9/2024) malam.

"Dalam proses negosiasi (dengan KKB), bahwa keterlibatan tokoh adat, tokoh masyarakat, gereja, semuanya sangat memengaruhi dalam proses pembebasan," ucap Hadi, dalam konferensi pers, Sabtu.

Hadi menjelaskan, bebasnya pilot asal Selandia Baru itu tidak lepas dari proses negosiasi yang sangat panjang, yang dilakukan oleh Satgas dari TNI-Polri.

Pemantauan dari waktu ke waktu, kata Hadi, juga dilakukan pihaknya untuk memantau perkembangan peristiwa penyanderaan Philip Mehrtens.

"Bayangkan satu tahun tujuh bulan kita melakukan negosiasi dan Alhamdulillah, kita atgas dan dibantu oleh seluruh komponen bjsa menyelesaikan seluruh tugas ini dengan baik," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, tidak ada permintaan khusus dari KKB kepada pemerintah untuk membebaskan Philip.

Menurut Hadi, satgas dan seluruh komponen yang bekerja dalam proses pembebasan pilot Susi Air ini hanya melakukan pendekatan secara persuasif.

Sebelumnya, Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air akhirnya bisa dibebaskan setelah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya 1,5 tahun terakhir.

Pembebasan ini dilakukan Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024 pada Sabtu (21/9/2024).

"Ya benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno dalam keterangannya, Sabtu.

Bayu menyebut penjemputan Kapten Philip ini dilakukan di di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.

Selanjutnya, Kapten Philip langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologis pilot dalam keadaan stabil setelah disandera sekian lamanya.

"Setelah dilakukan mitigasi, akan dilanjutkan dengan konferensi pers. Silakan rekan-rekan media dapat hadir ke posko kami di Mako Brimob Batalyon B/Timika untuk mendengar langsung isi konferensi pers dari para pejabat," ucapnya.

Sementara itu, Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol, Faizal Ramadhani menyebut upaya pembebasan Kapten Philip ini dilakukan dengan pendekatan lunak atau soft approach.

"Kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri," tuturnya.

Adapun dari catatan yang ada, Phillip telah disandera oleh kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.