Nakita.id - Orangtua harus tahu, ini tanda-tanda balita terlalu banyak screen time. Waspadai!
Di era digital saat ini, penggunaan gawai seperti smartphone, tablet, dan televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak.
Bagi balita, aktivitas di depan layar atau "screen time" sering kali dianggap sebagai cara mudah untuk menghibur atau menjaga mereka tetap tenang.
Namun, terlalu banyak screen time dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami tanda-tanda bahwa balita sudah terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, serta waspada terhadap efek samping yang bisa ditimbulkan.
Anak-anak pada usia dini sangat membutuhkan interaksi sosial, bermain fisik, dan pengalaman langsung dengan lingkungan sekitar untuk merangsang perkembangan motorik, bahasa, dan kognitif mereka.
Terlalu banyak screen time dapat mengganggu proses ini dan memicu berbagai masalah jangka panjang seperti kesulitan konsentrasi, gangguan tidur, hingga obesitas.
1. Menjadi Kurang Tertarik pada Aktivitas Lain
Jika balita tampak lebih tertarik pada gadget atau televisi daripada bermain di luar, membaca buku, atau aktivitas fisik lainnya, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sudah terlalu banyak screen time.
Anak-anak seharusnya secara alami ingin bereksplorasi dan bermain secara aktif. Ketika mereka lebih memilih duduk diam di depan layar, itu menunjukkan bahwa mereka mulai kehilangan minat pada kegiatan yang lebih menyehatkan.
2. Kesulitan Fokus dan Konsentrasi
Terlalu banyak screen time, terutama dengan konten yang berubah cepat seperti video atau game, dapat membuat anak sulit berkonsentrasi pada tugas-tugas yang membutuhkan fokus lebih lama.
Jika balita Moms mulai menunjukkan tanda-tanda kesulitan mempertahankan perhatian pada cerita, mainan, atau bahkan percakapan, ini bisa menjadi indikasi bahwa penggunaan layar sudah berlebihan.
3. Gangguan Pola Tidur
Penggunaan layar yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur anak. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar dapat menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.
Akibatnya, balita mungkin mengalami kesulitan tidur, tidur tidak nyenyak, atau bangun terlalu dini.
Jika anak mengalami gangguan tidur secara konsisten, kurangi penggunaan gadget beberapa jam sebelum waktu tidur.
4. Perubahan Perilaku dan Emosi
Balita yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar cenderung lebih mudah marah, cemas, atau frustrasi ketika diminta untuk meninggalkan gadget mereka.
Ini bisa terlihat dari perubahan suasana hati yang tiba-tiba, tantrum, atau sikap menentang ketika waktunya berhenti bermain gadget.
Interaksi yang minim dengan orang tua dan teman sebaya juga bisa mengganggu perkembangan emosional mereka.
5. Kurangnya Interaksi Sosial
Balita yang sering menggunakan gadget cenderung mengalami penurunan kemampuan bersosialisasi.
Mereka mungkin kurang tertarik berbicara atau berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan teman sebayanya.
Padahal, interaksi sosial sangat penting pada usia ini untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati.
6. Meniru Perilaku dari Konten Digital
Anak-anak belajar melalui observasi dan imitasi. Ketika mereka menghabiskan banyak waktu menonton acara TV atau video di internet, mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat.
Jika Moms melihat balita meniru perilaku agresif, kurang sopan, atau tidak pantas yang mungkin berasal dari konten digital, ini bisa menjadi tanda bahwa screen time mereka perlu dikontrol dengan lebih ketat.
7. Keterlambatan Perkembangan Bahasa
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Ini karena mereka mendapatkan lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi dengan orang tua atau pengasuh, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan bahasa anak
Jika balita tampak kesulitan berbicara atau memiliki kosakata yang terbatas, ada kemungkinan screen time menjadi salah satu penyebabnya.
1. Gangguan Perkembangan Fisik
Screen time yang berlebihan dapat mengurangi waktu anak untuk bergerak aktif, seperti berlari, melompat, atau bermain di luar.
Ini dapat mengganggu perkembangan motorik anak, serta meningkatkan risiko obesitas karena kurangnya aktivitas fisik.
2. Masalah Mata dan Penglihatan
Melihat layar dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan ketegangan mata atau yang dikenal dengan "digital eye strain".
Ini dapat menyebabkan mata lelah, sakit kepala, hingga gangguan penglihatan jangka panjang pada anak.
3. Kesulitan Belajar
Screen time yang berlebihan, terutama dari konten yang tidak edukatif, dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berprestasi di sekolah.
Anak-anak yang terbiasa dengan stimulasi visual yang cepat cenderung kesulitan dalam aktivitas belajar yang membutuhkan konsentrasi, seperti membaca atau menyelesaikan tugas.
Screen time yang berlebihan pada balita dapat membawa dampak negatif pada perkembangan fisik, sosial, dan emosional mereka.
Sebagai orang tua, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa anak sudah terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, serta mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaannya.
Dengan memberikan keseimbangan antara screen time dan aktivitas fisik serta interaksi sosial,Moms dapat membantu anak tumbuh dengan sehat dan optimal.
