GridHealth.id -Flu adalah salah satu penyakit menular yang umum terjadi, terutama di musim penghujan atau ketika daya tahan tubuh sedang menurun.
Namun, Anda mungkin memperhatikan bahwa tidak semua orang mudah terkena flu.
Ada orang yang tampak kebal dan jarang terserang flu, sementara yang lain lebih rentan mengalaminya berulang kali.
Apa yang menyebabkan perbedaan ini?
Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhinya.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat mampu melawan virus flu lebih efektif.
Faktor-faktor seperti gaya hidup sehat, asupan nutrisi yang cukup, dan istirahat yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebaliknya, mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu.
Orang yang mengonsumsi makanan bergizi, kaya akan vitamin C, vitamin D, zinc, dan antioksidan lainnya, cenderung memiliki sistem imun yang lebih kuat.
Vitamin C, misalnya, dikenal dapat meningkatkan fungsi sel-sel imun, sedangkan vitamin D membantu dalam respons kekebalan tubuh.
Kekurangan nutrisi dapat membuat seseorang lebih mudah terkena flu.
Mereka yang sering berada di lingkungan yang padat, seperti di sekolah, kantor, atau transportasi umum, lebih sering terpapar virus flu dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Meskipun seseorang memiliki sistem kekebalan yang baik, jika terpapar virus flu dalam jumlah besar, kemungkinan terkena flu juga meningkat.
Orang yang rajin mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah, dan menjaga jarak dari orang yang sedang sakit, memiliki risiko lebih rendah terkena flu.
Sebaliknya, kebiasaan buruk seperti sering begadang, merokok, atau kurangnya aktivitas fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko flu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada variasi genetik tertentu yang memengaruhi respons tubuh terhadap infeksi virus.
Orang dengan gen yang lebih kuat dalam melawan infeksi mungkin lebih kebal terhadap flu.
Kondisi-kondisi ini dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan virus flu.
Selain itu, orang yang sedang dalam pengobatan tertentu, seperti kemoterapi, juga dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Stres kronis menghasilkan hormon kortisol yang, jika dalam kadar tinggi, dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Remaja dan orang dewasa yang memiliki tingkat stres tinggi atau kesehatan mental yang terganggu cenderung lebih sering sakit, termasuk flu.
Orang yang tidur cukup setiap malam (sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa dan lebih banyak untuk remaja) cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat.
Sebaliknya, kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena flu.
Dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, cukup beristirahat, berolahraga, dan menjaga kebersihan, seseorang dapat memperkuat daya tahan tubuhnya terhadap flu.
Selain itu, mengelola stres dan menjaga kebiasaan tidur yang baik juga sangat penting untuk mengurangi risiko tertular flu.