Peringati Hari Ozon se-Dunia, IKAHUT Sintang Tanam Pohon dan Diskusi Lingkungan Hidup
Rivaldi Ade Musliadi September 22, 2024 04:32 PM

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Ikatan Keluarga Alumni Kehutanan (IKAHUT) Universitas Tanjungpura di Kabupaten Sintang menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon dan diskusi interaktif lingkungan hidup dalam rangka memperingati Hari Ozon Sedunia.

Kegiatan yang mengambil tema “Menghijaukan Masa Depan: Aksi Nyata untuk Melindungi Lapisan Ozon” ini melibatkan pelajar SMA dan sederajat di Kota Sintang dan sekitarnya. Kegiatan dibuka oleh Bupati Sintang, bertempat di SMA Negeri 2 Sintang pada Sabtu kemarin.

Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam sambutannya menyatakan dukungannya pada kegiatan ini. Jarot menyinggung keberadaan hutan di Kabupaten Sintang yang perlu dilestarikan dan gaya hidup zero waste lifestyle yang perlu dilakukan oleh semua orang.

“Jadi anak-anak semua harus jaga hutan, harus jaga tanaman yang ditanam. Tidak boleh buang sampah sembarangan,” kata Jarot.

Ketua IKAHUT UNTAN di Kabupaten Sintang, Deddy Irawan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan ke-5 yang dilaksanakan IKAHUT UNTAN di Kabupaten Sintang pada tahun 2024. Target kegiatan kali ini adalah pelajar SMA dan sederajat di Kota Sintang dan sekitarnya.

“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini, kami ingin mengajak anak-anak SMA untuk peduli pada lingkungan hidup dan menjaga lapisan ozon," kata Deddy.

Menurut Deddy, Protokol Montreal yang ditandatangani pada 16 September 1987 menandai upaya perlindungan lapisan ozon oleh berbagai negara di seluruh dunia. 

Peringatan Hari Ozon merupakan perayaan tahunan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ditetapkan berdasarkan tanggal penandatanganan Protokol Montreal.

Edy Sunaryo, Kepala SMA Negeri 2 Sintang dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas pemilihan SMA Negeri 2 Sintang sebagai lokasi kegiatan. 

Edy menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kegiatan P5 yang dilaksanakan sekolah.  

“SMA Negeri 2 Sintang menjalankan kegiatan P5 untuk tema gaya hidup berkelanjutan”, ungkap Edy.

Program P5 yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan penanaman pohon oleh Bupati Sintang, para undangan, serta peserta dari SMA dan sederajat. Penanaman pohon dilakukan di halaman belakang SMA Negeri 2 Sintang. 

Pada kegiatan ini, Bupati dan tamu undangan menanam pohon buah-buahan seperti mangga, lengkeng, matoa, jambu kristal, petai dan lainnya. 

Kelak diharapkan bisa menjadi kebun buah sekolah yang tidak hanya bermamfaat bagi warga sekolah tapi juga lingkungan di sekitanya.

Untuk sesi dialog interaktif, dilakukan di aula pertemuan SMA Negeri 2 Sintang dan tayang secara live on air di RRI Pro 2 Sintang. 

IKAHUT UNTAN Kabupaten Sintang bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia menayangkan sesi dialog ini agar lebih banyak masyarakat yang bisa menyimak dan mendapatkan pengetahuan. 

Sesi dialog mengangkat pemasalahan tentang gaya hidup masyarakat terkait sampah yang dihubungkan dengan upaya pelestarian lapisan ozon. 

Hadir dalam sesi ini narasumber dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang dan praktisi daur ulang sampah.

Reine Suci Wulandari, dosen Fakultas Kehutananan UNTAN yang menjadi salah satu narasumber menjelaskan tentang keberadan Fakultas Kehutanan sebagai salah satu fakultas di Universitas  Tanjungpura yang sangat peduli dengan lingkungan hidup.

Reine mengungkapkan Fakultas Kehutanan UNTAN sebagai green campuss juga menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, diantaranya untuk turut serta menjaga lingkungan hidup, termasuk berkontribusi dalam permasalahan sampah. Reine menjelaskan berbagai aksi nyata yang telah dilaksanakan pihak kampus dan mahasiswa dalam menjaga lapisan ozon.

“Hal terkecil yang harus dilakukan dalam menjaga lingkungan hidup adalah tidak boleh membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya”, ujar Reine memotivasi peserta.

Ia kemudian menyinggung tentang keberadaan Arboretum Sylva UNTAN sebagai areal berhutan di lingkungan kampus yang berada di Kota Pontianak itu. 

“Arboretum sangat penting sebagai paru-paru dunia. Hutan harus dipertahankan karena menjadi penghasil oksigen terbesar di dunia yang berkontribusi untuk menjaga lapisan ozon”, ungkap Reine.

Sementara itu, Kornelius Parang Kunci dari Dinas Lingkungan Hidup Sintang menjelaskan kebijakan Pemerintah Kabupaten Sintang dalam pengelolaan sampah. Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang ini menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait pengelolaan sampah, diantaranya adalah penerapan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah.

Ia menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan meliputi peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi, penegakan aturan, dan pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah seperti tempat pembuangan sampah yang lebih baik. 

“Namun, pelaksanaannya masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya kepatuhan masyarakat dan keterbatasan fasilitas pengelolaan, sehingga masalah sampah masih sering menjadi sorotan publik," jelasnya.

Syahrul Tri Ubargi, seorang praktisi daur ulang sampah yang juga hadir sebagai narasumber menyoroti minimnya kepedulian masyarakat pada sampah. 

Pola hidup konsumtif masyarakat yang menghasilkan banyak sampah menjadi salah satu akar permasalahan persampahan di Kabupaten Sintang. 

“Kurangnya partisipasi aktif masyarakat untuk mengurangi sampah dan tingkat daur ulang sampah di Kabupaten Sintang yang sangat rendah meningkatkan masalah persampahan”.

Untuk itu pria yang disapa Bargi ini menyarankan gaya hidup zero waste lifestyle yaitu pola hidup yang meminimalisir segala sesuatu yang menghasilan sampah. 

Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di antaranya menghindari pemakaian single use plastic (plastic sekali pakai) seperti botol minuman, sedotan, kantong kresek dan lain-lain. 

“Seperti yang Pak Bupati sampaikan tadi, ayo bawa tumbler minuman, supaya tidak lagi pakai botol plastik," ujarnya pada seluruh pelajar yang hadir. Bargi menambahkan bahwa hal itu merupakan aksi nyata dalam membantu pemerintah dalam mengurangi sampah.

IKAHUT UNTAN sendiri sebagai penyelenggara menyiapkan tumbler minuman untuk seluruh peserta dan undangan. 

“Penyiapkan tumbler sebagai salah satu aksi nyata dan contoh untuk para pelajar dalam mengimplementasikan zero waste lifestyle”, ujar Niko Dimus Ketua Panitia Peringatan Hari Ozon.

Niko menambahkan, berbagai pihak telah membantu terselengaranya peringatan Hari Ozon Sedunia ini seperti Bank BRI, Bank Kalbar, Yayasan Kehati, KalFor Project, PT Wahana Plantation and Product, PT Gunas, TPD KSB, Rainforest Alliance dan PUPUK Surabaya.

“Untuk penyiapan bibit tanaman didukung oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sintang Utara dan Sintang Timur”, ujarnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.