Cerita Keluarga Jenazah Kali Bekasi: Davi 2 Hari Tak Bisa Dihubungi
kumparanNEWS September 22, 2024 11:20 PM
Polisi hingga saat ini belum mengungkap identitas 7 remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Minggu (22/9). Ketujuh mayat itu kini dibawa ke RS Polri untuk diidentifikasi. Polisi sempat menyebut mereka tewas melompat ke kali untuk menghindari razia tawuran.
Salah satu keluarga remaja itu, mendatangi RS Polri. Sofyan (41 tahun), mengatakan adiknya bernama Ahmad Davi menjadi salah satu remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi. Ini dipastikan ia menemui polisi.
Ia menambahkan, adiknya itu pamit ke orang tua mereka pada Jumat malam (20/9) untuk bermain. Dia keluar bersama saudara sepupunya.
"Kalau ke bapaknya, kan, izinnya minta duit, mau main," kata Sofyan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (22/9).
Petugas mengevakuasi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). Foto: Rezas Ale/ANTARA FOTO
Jumat tersebut adalah hari terakhir mereka melihat Davi sebelum ditemukan tak bernyawa. Awalnya, Sofyan menyebut, keluarganya sudah berusaha menghubungi dan mencari Davi. Namun hingga hari Minggu (22/9) tak ada kabar.
Sepupu yang Bersama Davi Diamankan Polisi
Kemudian mereka melihat berita soal penemuan 7 mayat remaja di Kali Bekasi. Sofyan lalu berinisiatif mencari informasi. Hasilnya pada pukul 10.00 WIB, dia memperoleh kabar dari sepupu yang sempat bersama Davi, bahwa adiknya jadi salah satu remaja yang ditemukan tewas.
Sepupu yang tidak disebut identitasnya itu turut diamankan di Polsek Rawalumbu karena diduga terlibat tawuran.
"Kebetulan, saudara saya yang ngajak adik saya tuh, jalan berdua malam itu. Nah, orang tuanya [saudara saya] nemuin anaknya itu ada di Polsek Rawalumbu. Nah dapat keterangan dari dia, gitu," kata dia.
"Akhirnya di Polsek itu tahu malah ikut tawuran ternyata. Dapat keterangan dari dia bahwa adik saya ini enggak bareng sama dia, terpisah pas malam itu," lanjutnya.
Saat berangkat dari rumah pada Jumat malam, lanjut Sofyan, Davi dan sepupunya itu berangkat dengan motor. Mereka kemudian berpisah. Tak dijelaskan bagaimana mereka bisa berpisah saat peristiwa Davi diduga melompat ke Kali Bekasi.
Petugas berjaga di depan instalasi forensik yang di dalamnya terdapat tujuh jenazah korban tenggelam di Kali Bekasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Minggu (22/9/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"Di situ [Polsek Jatiasih] ditunjukkan foto-fotonya, salah satunya identik dengan adik saya. Dari pakaiannya, dari ya pakaian terakhir yang dia pakai lah, termasuk ada juga kalung yang dia pakai. Yaudah akhirnya kita diarahkan ke sini [RS Polri]," tutur dia.
Keluarga Tak Yakin Davi Tawuran
Sofyan tak yakin dengan dugaan adiknya ikut tawuran. Sebab, pada Jumat malam sebelum berangkat, adiknya tak membawa membawa senjata tajam. Menurutnya, adiknya juga tak mengenal remaja yang lain.
"Enggak, enggak [ada bawa sajam], dibilang dia tuh diajak, enggak sekolah di situ, jadi bukan teman-temannya dia," jelasnya.
Ayah Davi dan saudara lainnya juga turut datang ke RS Polri. Mereka telah membawa data pendukung terkait Davi yang diminta oleh RS Polri untuk kelengkapan identifikasi.
"Dicek air liur juga, ya, tadi, ya, tadi orang tua dicek air liur, sama bentuk gigi. Terus foto-foto, terus akta lahir, ijazah terakhir, sama KK [kartu keluarga]," imbuh dia.
Kini, pihaknya masih menunggu hasil identifikasi dari DVI terkait data yang telah disampaikannya ke pihak RS Polri.
"Tadi barusan habis DVI, kita tinggal tunggu hasil ini," pungkasnya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.