Kisah Nazario Gomes, Doktor dari Timor Leste yang Tamatkan Studi di UPN Veteran Yogyakarta
Gaya Lufityanti September 23, 2024 12:30 AM

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Nazario Gomes, seorang pria asal Timor Leste, baru saja menorehkan sejarah di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta.

Pada Sabtu (21/9/2024), ia resmi diwisuda sebagai doktor pertama dari mahasiswa internasional di kampus tersebut.

Kisah perjalanannya meraih gelar ini bukanlah perjalanan mudah. Ia harus melewati berbagai rintangan yang membuat pencapaiannya begitu berharga.

Nazario, kini menyandang gelar Dr. Nazario Gomes, S.T., M.T., berhasil menamatkan studi doktoralnya di Program Studi Geologi, Fakultas Teknologi Mineral (FTM), UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.

Di bawah bimbingan Dr. Ir. Siti Umiyatun Choiriah, M.T., Koordinator Program Doktor Geologi, Nazario menghadapi tantangan besar sebagai mahasiswa internasional yang datang jauh dari Timor Leste .

“Pak Nazario adalah sosok yang sangat gigih. Dia selalu hadir di setiap perkuliahan, konsisten, dan tidak pernah menyerah meski menghadapi banyak kendala. Saya salut dengan semangatnya," ungkap Siti Umiyatun saat mengenang perjalanan Nazario.

Siti juga menambahkan bahwa kelulusan Nazario ini adalah tonggak penting bagi UPN ‘Veteran’ Yogyakarta.

Sebagai kampus yang membuka pintu bagi mahasiswa internasional, khususnya di program doktoral, kehadiran Nazario adalah langkah awal dalam memperkuat posisi UPN di kancah internasional.

"Kami berharap dengan adanya Pak Nazario, semakin banyak mahasiswa asing yang bergabung dengan kami, baik melalui jalur beasiswa maupun mandiri,” tambahnya.

Diketahui, Program Doktor Geologi UPN ‘Veteran’ Yogyakarta dibuka pada 28 Mei 2017 lalu dan menerima mahasiswa baik dari kalangan akademisi, peneliti maupun praktisi.

“Keunggulan lainnya, kami menyediakan dua opsi luaran bagi calon doktor, yakni disertasi dan riset. Saat ini, sudah ada satu calon doktor yang mengambil luaran riset,” ungkapnya.

Bagi Nazario, perjalanan lima tahun ini penuh dengan lika-liku. Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah dalam proses penelitiannya yang membutuhkan sampel bebatuan dari Timor Leste.

“Setiap kali saya pulang untuk mengambil sampel, saya harus melalui banyak prosedur, mulai dari izin belajar hingga izin membawa sampel antarnegara. Ini tidak mudah,” cerita Nazario.

Pandemi Covid-19 juga menjadi rintangan besar lainnya, yang membuat masa studi Nazario molor dari target 3,5 tahun menjadi lima tahun.

Namun, di balik segala kesulitan, Nazario tetap bertahan.

Dukungan keluarga, bimbingan dari para dosen, serta dorongan dari teman-temannya di UPN membuatnya mampu melewati masa-masa sulit itu.

“Momentum wisuda ini adalah puncak dari segala kerja keras dan perjuangan selama ini. Saya merasa bangga bisa menjadi doktor pertama dari luar negeri, khususnya dari Timor Leste. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga harapan agar bisa menginspirasi mahasiswa lain di UPN ‘Veteran’ Yogyakarta,” ungkap Nazario dengan penuh haru.

Nazario, ayah dari tiga anak, mengakui bahwa pada beberapa titik ia hampir menyerah.

Akan tetapi, cinta dan dukungan dari keluarganya membuatnya terus maju.

Setelah meraih gelar doktor, Nazario berencana kembali ke Timor Leste untuk melanjutkan pengabdiannya di Dili Institute of Technology, almamaternya.

Selain mengajar, ia juga berencana membuka program studi baru di bidang geologi kelautan di kampus tersebut, sebuah inisiatif yang lahir dari kecintaannya pada ilmu kebumian.

Nazario tidak hanya menorehkan prestasi bagi dirinya sendiri, tapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya dari Timor Leste dan negara-negara lain untuk menimba ilmu di luar negeri. ( Tribunjogja.com )

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.