Strategi Jitu Perempuan di Perbatasan RI-RDTL Selamatkan Ekonomi Keluarga Lewat Produk Pegadaian
Adiana Ahmad September 23, 2024 01:33 AM

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Meianna Sihombing (52) sibuk memindahkan barang dagangannya dari dalam gudang ke pinggir trotoar. Hari itu Kamis, 5 September 2024. Terik matahari perlahan terasa dari balik atap seng setinggi 2 meter yang terletak di pinggir jalan Pasar Baru Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Dengan Raut wajah tenang Meianna membereskan barang dagangannya di atas tempat jualan yang terbuat dari bilah bambu. Ia kemudian duduk di bangku kayu berukuran mini sambil menyeka keringat yang menetes di dahinya.

Perempuan asal Medan, Provinsi Sumatera Utara ini telah berdomisili di Kabupaten TTU selama 25 tahun. Sejak pindah dari Timor Leste, Meianna bersama suami dan dua orang anaknya bergantung hidup dari berbisnis bumbu dapur. Ibu rumah tangga yang biasa disapa Rina ini merupakan salah satu distributor bumbu dapur di Kabupaten TTU.

Rina dan suaminya berasal dari Medan Sumatera Utara. Mereka pertama kali berdomisili di Dili, Timor Leste. Setelah wilayah Timor Leste berpisah dari Negara Indonesia, mereka kemudian berdomisili di Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU.

Bangunan sederhana berdinding seng dan berlantai tanah menjadi tempat Rina dan keluarga kecilnya menata hidup. Suaminya berdagang di beberapa pasar di Kabupaten TTU. Ia memiliki dua orang anak.

Keluar dari Persoalan Ekonomi dengan Gadai Emas

Selama 24 tahun  ini Rina menjadi nasabah Pegadaian. Pertama kali ia termotivasi menjadi nasabah pegadaian karena bisa mencairkan dana dengan mudah setelah menggadaikan kalung seberat 10 gram. Saat itu Rina dalam situasi ekonomi yang sangat sulit. Mereka kesulitan membangun usaha setelah keluar dari Timor Leste.

Keluarganya mengalami bencana dalam membangun usaha awal mereka kala itu. Pendapatan dari usaha tersebut terbilang minim ketika pertama kali berdomisili di Kota Kefamenanu. Mereka mengalami kerugian besar.

Demi membangun kembali usaha tersebut, ia kemudian menggadaikan kalung emas hadiah pernikahan dari suaminya ke Kantor Pegadaian Cabang Kefamenanu. Kondisi ekonomi yang sulit ketika keluar dari Timor Leste mendorong Rina untuk kembali membangun kehidupan ekonomi keluarga dari awal. Semua harta benda mereka ditinggalkan di sana karena mereka dipaksa keluar dari wilayah Timor Leste lebih cepat pasca referendum.

Mengingat suaminya juga merupakan seorang wiraswasta, Rina terus berupaya mengatasi kesulitan ekonomi dengan mencari alternatif lain memperoleh pemasukan demi kehidupan mereka.

Dana yang dicairkan dari 10 gram emas ini dimanfaatkan untuk membeli bumbu dapur dari Kota Kupang kemudian dijual di pasar-pasar di Kabupaten TTU. Kalung emas tersebut digunakan sebagai aset untuk talangan sementara.

Terkadang Rina menggunakannya untuk aset jangka panjang seperti membangun rumah kontrakan dan kos-kosan. Beberapa kali ia menggadaikan emas untuk kebutuhan mendadak karena modal usaha yang belum dibayar oleh pedagang lain.

Kemudahan-kemudahan yang diperoleh menjadi alasan bagi Rina dan keluarganya enggan menabung di lembaga keuangan lainnya. 

Menabung Emas setelah Menonton Penjelasan di Aplikasi TikTok 

Rina pertama kali berniat menabung emas setelah menonton penjelasan di Aplikasi TikTok. Ia memperoleh informasi tentang dampak positif dari menabung emas batangan. Rasa penasaran kemudian mendorongnya untuk berkonsultasi dengan pegawai Pegadaian Cabang Kefamenanu.

Sebelumnya, Rina sempat menerima tawaran dari seorang pegawai koperasi untuk menabung dana sebesar Rp. 100.000.000 yang dimilikinya di koperasi tersebut. Meskipun demikian, ia tetap bertekad untuk menabung emas di Pegadaian.

Rina mengaku sangat tertolong oleh Pegadaian di masa-masa sulit hingga sampai pada titik menjadi seorang pengusaha yang berkecukupan. 

Saat ini, penghasilan Rina dalam sebulan bisa mencapai Rp. 50.000. Pasalnya, selain menjadi seorang penjual bumbu dapur, ia juga menjadi distributor bumbu dapur bagi semua pedagang di Kabupaten TTU.

Ia mampu membiayai pendidikan anaknya di S2 Universitas Gajah Mada dan seorang lainnya mengenyam pendidikan S1 di Sanata Dharma.

Dalam kesehariannya, Rina juga merekomendasikan Pegadaian kepada seluruh keluarga maupun kenalannya. Tidak hanya rekomendasi tetapi, ia juga memberikan testimoni perihal keuntungan dan resiko menabung emas di Pegadaian. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki pengetahuan yang baik tentang Pegadaian.

Produk Gadai  

Kepala Pegadaian Cabang Kefamenanu, Quolberta .J M Guna menjelaskan, Gadai berkaitan dengan nasabah atau calon nasabah yang memiliki aset untuk digadaikan demi memperoleh dana dari Pegadaian.

Aset yang digadaikan tersebut bisa dalam bentuk emas maupun dalam bentuk lain seperti barang elektronik, kendaraan bermotor, sertifikat tanah dan sejumlah barang bernilai ekonomis lainnya.

Produk gadai emas jangka waktu mencapai 4 bulan saja. Jika tidak dilakukan perpanjangan maka akan dieksekusi melalui lelang. 

Dalam formulir gadai, tertera beberapa pilihan tujuan dilakukan gadai seperti; investasi, modal usaha, hajatan, kebutuhan dan lain-lain. Apabila produk gadai kain tenun tersebut dimanfaatkan untuk modal usaha atau yang bersangkutan memiliki usaha maka, ditawarkan produk gadai Kredit Cepat Aman (KCA) Ultra Mikro (UMi). Produk ini dikenakan persentase tertentu.

Pegadaian juga menawarkan produk menarik yakni Program Gadai Peduli. Program ini spesial untuk nasabah baru. Secara khusus untuk Produk KCA UMi, nasabah akan dikenakan kemudahan membayar angsuran dua bulan tanpa bunga. 

Edukasi ini diberikan kepada nasabah agar tidak melelang jaminan setelah bertransaksi di Pegadaian. Produk gadai ini mesti berkelanjutan. Pegadaian menawarkan produk kepada nasabah demi membantu mereka di masa-masa sulit dan juga untuk merencanakan masa depan mereka.

Edukasi mengenai gadai emas untuk keperluan jangka panjang ini penting disampaikan kepada nasabah. Jika emas yang digadaikan oleh nasabah kemudian dilelang dan dibawa ke luar daerah maka, perputaran emas di daerah tersebut semakin minim.

Gadai Tenun Ikat, Strategi Jitu Pegadaian Selamatkan UMKM dari Kemelut Ekonomi di Kabupaten TTU 

Di Kabupaten Timor Tengah Utara, gadai fleksi biasanya berkaitan dengan tenun ikat, dan barang elektronik. Meskipun demikian, gadai barang non emas ini tergantung tempat penyimpanan yang tersedia.

Tenun ikat merupakan salah satu produk khas kaum perempuan di Kabupaten TTU. Tenun ikat sebagai barang bernilai ekonomis, bisa digunakan oleh kaum perempuan untuk digadaikan di Pegadaian Cabang Kefamenanu.

Upaya yang ditempuh Pegadaian Cabang Kefamenanu ini bertujuan untuk menghidupi produk lokal kaum perempuan Kabupaten TTU. Gadai kain ini menjadi salah satu produk unggulan dari Pegadaian yang sangat membantu masyarakat setempat.

Demi mendekatkan pelayanan dan edukasi kepada nasabah, para pegawai Pegadaian Cabang Kefamenanu diwajibkan memberikan edukasi atau literasi di loket-loket. Para tenaga pemasar ditargetkan perbulan minimal memberikan edukasi dan sosialisasi pada dua komunitas dan dua instansi.

Quolberta juga selalu mengingatkan pegawai agar selalu memberikan edukasi tentang keuntungan dan resiko. Hal ini penting untuk mentransfer pengetahuan kepada nasabah atau masyarakat sebelum mengambil keputusan untuk menabung, berinvestasi dan melakukan gadai.

Gadai Emas Solusi Mengatasi Persoalan 

Produk yang ditawarkan oleh pegadaian sangat banyak. Pegadaian bukan sekedar tempat menitipkan barang. Namun, lebih daripada itu Pegadaian menjadi wadah paling menguntungkan untuk berinvestasi dan menabung masa depan.

Quolberta menyebut, image tentang gadai emas telah berubah. Saat ini program gadai emas di Pegadaian bukan dilakukan ketika dalam situasi genting namun, karena emas bersifat liquid.

Emas itu bersifat liquid atau dapat dengan mudah dicairkan atau diuangkan kapan saja. Oleh karena itu kapan saja emas bisa diuangkan di Pegadaian.

Pegadaian memiliki visi dan misi besar yakni memberantas rentenir. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pegadaian memiliki tujuan besar "Mengemaskan Indonesia". Masyarakat diberikan pemahaman untuk tidak bersifat konsumtif menggunakan dana demi kebutuhan sekunder. Namun, lebih berinvestasi atau menabung emas.

Semua sarana investasi itu baik. Namun, Pegadaian menyarankan agar masyarakat harus menyimpannya dalam bentuk emas. Setiap investasi memiliki keuntungan dan resiko tertentu. Meskipun demikian, Pegadaian menawarkan keuntungan yang sangat baik dan resiko yang minim melalui menabung emas.

Harga emas cenderung naik setiap tahun. Emas juga digunakan negara sebagai cadangan devisa. Sarana untuk menahan instrumen inflasi adalah emas. Hal ini menjadi alasan mendasar Pegadaian menyarankan masyarakat untuk berinvestasi emas. 

Permudah Pelayanan Melalui Aplikasi Pegadaian Digital 

Saat ini Pegadaian gencar melakukan berbagai upaya untuk mempermudah pelayanan melalui Aplikasi "Pegadaian Digital" dan Pegadaian Syariah Digital Service (PSDS). Aplikasi PSDS lebih berbasis kepada Syariah. Namun, aplikasi konvensional seperti Pegadaian Digital.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, omzet Pegadaian Cabang Kefamenanu mengalami peningkatan. Peningkatan omzet tersebut ditandai dengan peningkatan target produk gadai. Pada tahun ini target gadai Pegadaian Cabang Kefamenanu mencapai 68 miliar. 

Berdasarkan data per tanggal 1 September 2024, pencapaian produk gadai di Pegadaian Cabang Kefamenanu 90 persen. Mereka menargetkan pada Bulan November 2024 ini capaian produk gadai sebesar 110 %.

Peningkatan omzet pada tahun 2022 sebesar 23 ?ri tahun 2021 dengan total prosentase omzet pada tahun 2022 sebesar 125 %. Sedangkan pada triwulan pertama tahun 2023, peningkatan omzet sebesar 5?ri tahun 2022 lalu. Penjualan logam mulia di Kantor Cabang Kefamenanu rata-rata setiap bulan bisa mencapai 1000 hingga 1500 gram pada tahun 2022 lalu.

Sementara itu untuk omzet PT Pegadaian Cabang Kefamenanu tahun 2023 pada triwulan pertama mencapai Rp. 92,7 miliar dengan pencapaian target sebesar 96 %. Target omzet PT Pegadaian Cabang Kefamenanu pada tahun 2023 yakni Rp. 96 Miliar. 

Pegadaian Cabang Kefamenanu memiliki 3 kantor unit yang ditambahkan dengan kantor cabang menjadi 4 outlet. Pasca holding bersama BRI pada tahun 2021 lalu, PT Pegadaian juga memiliki market di BRI yang diberi nama co-location. Sejauh ini, sebanyak 4 co-location di kantor Cabang Kefamenanu.

Dengan demikian, outlet PT Pegadaian Cabang Kefamenanu bertambah menjadi 8 outlet. Sebanyak 8 outlet ini tersebar di wilayah Kota Kefamenanu, Kabupaten Malaka maupun di wilayah perbatasan RI-RDTL Sektor Barat, di Eban dan Wini. 

Hingga saat ini tidak ada penambahan kantor unit murni PT Pegadaian Cabang Kefamenanu pasca holding bersama BRI. Meskipun demikian, semua transaksi bisa dilakukan di 8 outlet tersebut.

Produk Gadai, Strategi Jitu PT Pegadaian Selamatkan Ekonomi Rumah Tangga Kaum Perempuan di Perbatasan RI-RDTL 

Hari Senin, 16 September 2024 penulis menemui Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David. Usai melepas kacamata yang melekat di kedua bola matanya, Juandi membeberkan perkembangan pesat yang dialami oleh kabupaten yang terletak tepat di tapal batas RI-RDTL Distrik Oecusse ini.

Juandi menjelaskan, berdasarkan data BPS, pada tahun 2023 sendiri jumlah penduduk Kabupaten TTU yang memilih untuk membangun usaha sendiri sebanyak 51.343. Mereka terdiri dari 26.987 laki-laki dan 24.358 perempuan. 

Di sisi lain, pada tahun 2020 tercatat sebanyak 1345 Perusahaan Industri Mikro dan Kecil ada di Kabupaten TTU. Setahun kemudian tepatnya pada tahun 2021 jumlah ini mengalami peningkatan menjadi 5549 dan pada tahun 2022 meningkat signifikan menjadi 10.806.

Baginya, jumlah ini berdampak pada angka kemiskinan di Kabupaten TTU. Pada tahun 2021 angka kemiskinan di Kabupaten mencapai 22, 62 %. Sedangkan pada tahun 2023 angka kemiskinan turun menjadi 21, 85 % atau sebanyak 57,19 ribu orang. 

Capaian ini tidak terlepas dari peran sentral sejumlah Pegadaian Cabang Kefamenanu. Saat itu, Pegadaian berperan penting memastikan memastikan ekonomi rumah tangga kaum perempuan berjalan baik.

Hingga detik ini, Pegadaian Cabang Kefamenanu memegang peranan penting menjaga asa pertumbuhan UMKM di Kabupaten TTU. Sebagai Perusahaan Milik Negara, Pegadaian membantu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Dikatakan Juandi, ia mengenal PT Pegadaian sejak masih usia dini. Banyak kaum perempuan secara khusus ibu-ibu kala itu memilih Pegadaian sebagai tempat mengatasi masalah ekonomi dan solusi memperoleh modal usaha. 

Seiring perkembangan zaman, kaum perempuan memiliki pengetahuan yang semakin baik tentang Pegadaian. Selain sebagai tempat mengatasi masalah ekonomi, kaum perempuan menjadikan Pegadaian sebagai investasi jangka panjang.

Pegadaian telah hidup dan terpatri di benak kaum perempuan di wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara Timor Leste Distrik Oecusse. Pegadaian telah hidup sebagai penyelamat ekonomi rumah tangga kaum perempuan. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.