Hereditas dalam Proses Perkembangan Manusia: Prinsip Pewarisan Sifat
Balqis Meira Salwa September 23, 2024 10:41 PM
Hereditas adalah faktor utama dalam perkembangan individu, yang mencakup keseluruhan karakteristik yang diwariskan dari orang tua melalui gen. Berdasarkan Berdasarkan pandangan hereditas, gen yang berasal dari karakteristik bawaan yang diwariskan (genotip) oleh orang tua dapat mempengaruhi karakteristik seorang individu. Gen tersebut kemudian akan terlihat sebagai karakteristik tertentu yang dapat diobservasi (fenotip) (Amini & Naimah, 2020). Hereditas juga merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam perkembangan individu.
Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diturunkan orang tua pada anak atau segala bentuk potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi masa pertumbuhan ovum oleh sperma sebagai warisan dari orang tua melalui gen-gen. Dengan demikian, hereditas ialah pewarisan (pemindahan) biologis, berupa karakteristik individu dari pihak orang tua kepada anaknya (Fathurrohman, 2016).
Beberapa prinsip hereditas menurut Crow and Crow (Fathurrohman, 2016, Daimah & Niam, 2019) yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip Reproduksi
Dalam prinsip reproduksi, faktor keturunan (hereditas) berlangsung melalui perantara germ cell dan tidak dengan cell somatic. Sifat-sifat orang tua yang didapat dari lingkungan tidak dapat mempengaruhi germ cell (plasma benih). Misalnya, seorang Ibu yang kompeten dalam ilmu kedokteran maka anaknya tidak dengan otomatis menjadi dokter ahli akan tetapi harus belajar tentang kedokteran terlebih dahulu. Pendidikan berpotensi untuk dapat membangun motivasi dan memberikan fasilitas yang dapat mendorong anak untuk belajar sesuai dengan cita-cita anak, akan tetapi juga perlu didasarkan kesiapan anak dan tak memaksakan anak untuk belajar sesuai dengan keinginan orang tuanya.
2. Prinsip Konformitas
Berdasarkan prinsip konformitas, masing-masing makhluk menurunkan golongan dan jenisnya sendiri. Ciri-ciri biologis, warna kulit, bentuk tubuh atau jasmani dan sebagainya adalah hal-hal yang dapat diturunkan. Maknanya, bahwa lingkungan tidak dapat mengubah individu menjadi individu lain.
3. Prinsip Variasi
Dalam prinsip variasi, suatu jenis atau spesies dipandang dapat memiliki persamaan maupun perbedaan.
4. Prinsip Regresi Filial
Ciri khas yang ada pada seorang anak akan menunjukkan ke arah rata-rata. Hal ini dapat diartikan bahwa orang tua merupakan pembawa bukan produsen, kemungkinan orang tua memiliki kombinasi sel baik dan dominan, sedangkan anak memungkinkan untuk memiliki sel yang kurang baik sehingga kualitas anak juga kurang ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan jika anak dari orang tua yang memiliki kecerdasan baik terdapat kecenderungan kecerdasan yang kurang. Sebaliknya, anak dari ayah/ibu yang kurang cerdas dapat memiliki kecerdaan yang lebih cerdas dibandingkan orang tuanya. Prinsip ini memicu minat bagi pendidik ataupun psikolog untuk meneliti secara lebih cermat, yaitu apa saja faktor-faktor dari luar yang dapat mempengaruhi keadaan tersebut.
5. Prinsip Jenis Silang
Dalam prinsip menyilang, sesuatu yang diwariskan kepada anak dari orang tua mempunyai sasaran dalam jenis menyilang. Anak perempuan akan cenderung memiliki banyak sifat-sifat dan tingkah laku dari ayahnya, sedangkan anak laki-laki akan cenderung banyak menurun sifat-sifat dan tingkah laku dari ibunya.
Dalam disiplin ilmu pendidikan, seseorang yang percaya bahwa faktor hereditas mempengaruhi perkembangan seorang individu disebut aliran nativisme. Pelopor aliran ini yaitu Schopenhaue. Aliran ini berpendapat bahwa sejak lahir perkembangan seorang anak ditentukan oleh faktor bawaan. Aliran ini menolak pengaruh lingkungan dan pendidikan dalam perkembangan seseorang. Asumsi yang mendasari aliran ini ialah bahwa kepribadian antara seorang anak dan orang tua memiliki banyak kesamaan baik dalam segi fisik dan psikis. Setiap manusia dalam dirinya memiliki gen dan gen tersebutlah yang dipindahkan oleh orang tua kepada anak (Amini & Naimah, 2020).
.
.
.
Dosen Pengampu: Ibu Maolidah, M.Psi.
Daftar Pustaka
Amini, N. & Naimah. (2020). Faktor hereditas dalam mempengaruhi perkembangan intelligensi anak usia dini. Jurnal Buah Hati, 7(2), 108-124. DOI: https://doi.org/10.46244/buahhati.v 7i2.1162.
Daimah & Niam, Z.W. (2019). Landasan filosofis pembelajaran agama Islam perspektif hereditas, lingkungan, kebebasan manusia dan inayah Tuhan. At-Tarbiyat: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 158-172. DOI: https://doi.org/10.37758/jat.v2i2.159.
Fathurrohman, M. (2016). Pembawaan, keturunan, dan lingkungan dalam perspektif Islam. Kabilah: Journal of Social Community, 1(2), 379-406. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/kabilah/article/view/2868.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.