Sederet Kasus Utang Berujung Nyawa Hilang
kumparanNEWS September 24, 2024 11:20 AM
Kasus pembunuhan bocah dengan lakban di wajahnya ternyata bermotif utang. Ini bukan kasus pembunuhan pertama dengan motif utang.
Sejak Agustus 2024 hingga September 2024, setidaknya ada 4 kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi utang. Berikut daftarnya:

Motif 5 Pembunuh Bocah yang Mukanya Dilakban di Lebak: Kesal Ditagih Utang

Polisi menangkap 3 pelaku lain kasus pembunuhan bocah perempuan bernama Aqilatunnisa warga Cilegon yang ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten, pada Kamis (19/9). Total ada 5 pelaku yang ditangkap.
5 pelaku itu terdiri dari 3 perempuan dan 2 laki-laki. Mereka bernisial E, YY dan UJ ditangkap di Pandeglang, sementara RH dan SA ditangkap di Cilegon.
Polisi mengevakuasi mayat bocah perempuan wajah dilakban ditemukan di Pantai Lebak, Kamis (19/9/2024). Foto: Polres Lebak
"Satu tersangka kebetulan dikenal sama ibu korban, masih ada hubungan pertemanan, dulu sempat tetanggaan, tapi masih berhubungan," kata Hardi, Minggu (22/9).
"Motifnya salah satunya itu terkait utang piutang. Nanti besok kita jelaskan lebih terperinci lagi," sambungnya.

Kasus Pembunuhan Bocah Dilakban di Lebak: Pelaku Cemburu ke Ibu Korban

SA (Saenah) salah seorang pelaku yang ditangkap di Cilegon cemburu kepada ibu korban.
"Pelaku SA (Saenah) ini menaruh kecemburuan kepada ibu korban karena sering dekat dengan pelaku RH (Rahmi). Jadi pelaku SA dan RH ini memiliki penyimpangan seksual hubungan sesama jenis," kata Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara saat konferensi pers, Senin (23/9).
Suasana kediaman keluarga bocah perempuan bernama Aqilatunnisa yang ditemukan tewas dengan wajah dilakban di Pantai Cihara, Lebak. Foto: Dok. kumparan
Selain itu, Saenah yang merupakan otak pembunuhan itu juga tidak suka dengan sikap ibu korban. Menurut dia, ibu korban suka mengganggu anaknya.
"Pelaku SA dan RH sakit hati karena perlakuan ibu korban saudari A. Katanya ibu korban sering memarahi anak dari pelaku SA. Kemudian berkaitan juga dengan utang piutang pinjol, jadi pelaku SA dan RH ini punya utang pinjol sebesar Rp 75 juta dengan menggunakan aplikasi milik ibu korban," ujarnya.

Perampokan Maut Rumah Hijau Pamijahan Bogor: Bukan karena House Tour, tapi Utang

Perampokan juga terjadi di sebuah rumah, di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, pada Rabu (18/9). Satu orang tewas yakni sang kepala rumah tangga, berinisial HS (26 tahun).
Awalnya, perampokan diduga karena konten house tour yang dilakukan pemilik rumah. Tapi, polisi membantah isu tersebut.
Ilustrasi Perampokan. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
"Antara korban, HS, dengan pelaku, D (30 tahun), saling mengenal. Mobil barang bukti yang kami amankan, yakni Toyota Calya, digadaikan D kepada HS sebesar Rp 23 juta," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, dalam konferensi pers, Senin (23/9).
"Korban, HS, selalu menagih dan pelaku, D, tidak mampu membayar. Timbul niat D untuk melakukan kejahatan dengan tujuan mengambil barang-barang berharga milik korban," kata Teguh.
Barang-barang berharga itu: Mobil Mitsubishi Xpander, Calya (yang digadaikan pelaku), hingga emas.

Pria di Asrama Akademi Keperawatan Taput Dibunuh Usai Tagih Utang Rp 3 Juta

Seorang pria yang merupakan pegawai Akademi Perawatan (Akper) di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumut, bernama Monika Hutahuruk, ditemukan tewas di asrama tempat ia bekerja, Jumat (30/8).
Awalnya, Monika diduga tewas karena sakit jantung. Tapi setelah penyelidikan polisi, ia tewas karena pembunuhan.
Polres Taput merilis kasus pembunuhan terhadap pegawai Akper, Monika Hutahuruk. Foto: Polres Taput
“Bukan karena penyakit jantung tetapi korban pembunuhan,” kata Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak pada Senin (2/9).
“Korban ditemukan dengan posisi telentang dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut,” sambungnya.
Pada Minggu (1/9), polisi berhasil membuktikan dugaan pembunuhan tersebut. Pelaku, BSH (38) ditangkap. Dari hasil penyelidikan, BSH nekat membunuh Monika lantaran ditagih utang senilai Rp 3 juta.
“Korban menagih paksa. Akibatnya pelaku pun emosi dan nekat membunuh korban,” jelasnya.

Utang Rp 300 Juta di Pasuruan Berujung Maut: Buat Urus Sertifikat Tanah

Chandra Rosmala Dewi (20), seorang wanita warga Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, menusuk pria di sebuah villa di kawasan Prigen, Pasuruan.
Chandra membunuh korban, Sholichuddin (44) warga desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo. Dari penelusuran polisi, Chandra menusuk Sholichuddin karena terlilit utang sebesar Rp 300 juta.
Ilustrasi penusukan. Foto: Shutter Stock
"Pelaku utang uang tunai kepada korban berkali-kali untuk kepengurusan sertifikat tanah milik pelaku sendiri dan untuk keperluan lain-lain dan ditotal oleh korban bahwa utang pelaku berkali-kali itu kalau dibulatkan semuanya sebanyak Rp 300 juta," kata Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Bambang Sugeng Hariyadi, kepada kumparan, Minggu (18/8).
Sholichuddin ditusuk Chandra saat diajak menginap di Prigen, Pasuruan. Sholichuddin sempat mengajak Chandra berhubungan badan. Tapi Chandra menolak.
Chandra sendiri sudah menyiapkan sebilah pisau, dan menusuk bagian belakang leher Sholichuddin. "Korban melakukan perlawanan dengan cara merebut pisau yang dipegang oleh terlapor sehingga terlapor mengalami luka robek pada telapak tangan," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, Sholichuddin mengalami luka robek pada bagian leher dan kepala. Sedangkan, Chandra mengalami luka robek di telapak tangannya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.