Biaya Masuk Sekolah Penerbangan sampai Puluhan Juta, Dapat Apa Saja?
Aullia Rachma Puteri September 25, 2024 08:34 PM

Nakita.id -Memilih untuk berkarir sebagai pilot adalah sebuah keputusan besar yang diimpikan oleh banyak orang.

Profesi ini tidak hanya menawarkan kesempatan untuk berkeliling dunia, tetapi juga menjanjikan penghasilan yang cukup besar.

Namun, sebelum mencapai kokpit pesawat, calon pilot harus menjalani pendidikan di sekolah penerbangan yang memadai.

Proses ini memerlukan waktu, usaha, dan tentunya biaya yang tidak sedikit.

Artikel ini akan membahas rincian biaya masuk sekolah penerbangan di Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi biaya tersebut, dan alternatif pembiayaan yang tersedia.

Rincian Biaya Sekolah Penerbangan

Biaya untuk masuk ke sekolah penerbangan di Indonesia bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis lisensi yang diinginkan, fasilitas yang disediakan oleh sekolah, serta jenis pesawat yang digunakan untuk latihan.

Secara umum, ada beberapa kategori lisensi yang dapat diambil oleh calon pilot:

1. Private Pilot License (PPL)

Lisensi ini adalah dasar yang harus dimiliki seorang pilot untuk bisa menerbangkan pesawat secara pribadi, namun tidak untuk tujuan komersial.

Biaya untuk mendapatkan lisensi ini berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 400 juta. PPL meliputi pelatihan dasar penerbangan dan teori yang dibutuhkan oleh seorang pilot.

2. Commercial Pilot License (CPL)

Untuk menjadi pilot komersial yang dapat bekerja di maskapai penerbangan, seseorang harus memiliki CPL.

Biaya untuk CPL biasanya lebih tinggi dibandingkan PPL, dengan kisaran biaya antara Rp 600 juta hingga Rp 1,2 miliar.

Ini mencakup pelatihan yang lebih intensif, dengan fokus pada kemampuan teknis dan operasional pilot di dunia penerbangan komersial.

3. Airline Transport Pilot License (ATPL)

Ini adalah lisensi tertinggi yang diperlukan untuk menjadi kapten pesawat di maskapai penerbangan besar.

Biaya untuk mendapatkan ATPL biasanya merupakan akumulasi dari pelatihan sebelumnya (PPL dan CPL) serta tambahan pelatihan lanjutan.

Jika sudah memiliki CPL, biaya untuk mendapatkan ATPL berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 300 juta.

Selain biaya pokok untuk mendapatkan lisensi pilot, ada beberapa komponen lain yang berkontribusi pada total biaya yang harus dikeluarkan selama menjalani pendidikan di sekolah penerbangan.

Beberapa di antaranya adalah:

1. Biaya Tes Kesehatan (Medical Examination)

Sebelum memasuki sekolah penerbangan, calon pilot harus lulus tes kesehatan yang ketat untuk memastikan mereka fit untuk terbang.

Biaya untuk tes kesehatan ini berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, tergantung pada jenis tes dan rumah sakit atau klinik tempat tes dilakukan.

Tes ini juga harus dilakukan secara berkala selama karir seorang pilot.

2. Biaya Teori dan Simulator

Selain pelatihan penerbangan secara langsung, calon pilot juga harus mengikuti pelatihan teori dan simulasi penerbangan.

Biaya untuk kelas teori dapat bervariasi, tetapi biasanya sudah termasuk dalam paket pendidikan di sekolah penerbangan.

Namun, pelatihan menggunakan simulator penerbangan terkadang memerlukan biaya tambahan, yang bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, tergantung pada frekuensi penggunaan.

3. Biaya Sewa Pesawat

Salah satu komponen biaya terbesar adalah biaya sewa pesawat untuk latihan terbang.

Sekolah penerbangan biasanya menyediakan pesawat latih yang dapat disewa oleh siswa.

Biaya sewa pesawat ini dihitung per jam terbang, dengan kisaran biaya Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per jam, tergantung pada jenis pesawat.

Untuk mendapatkan lisensi CPL, seorang siswa biasanya membutuhkan sekitar 150 hingga 200 jam terbang, sehingga total biaya sewa pesawat bisa mencapai ratusan juta rupiah.

4. Biaya Seragam dan Buku Pelajaran

Meskipun ini merupakan komponen kecil dibandingkan dengan biaya lain, seragam dan buku pelajaran juga merupakan bagian dari pengeluaran yang harus diperhitungkan.

Biaya untuk seragam sekolah penerbangan biasanya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, sementara buku pelajaran dapat mencapai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.

5. Biaya Administrasi dan Pendaftaran

Sebagian besar sekolah penerbangan menetapkan biaya pendaftaran dan administrasi yang harus dibayar di awal proses.

Biaya ini bisa berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, tergantung pada kebijakan sekolah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sekolah Penerbangan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya biaya masuk ke sekolah penerbangan, antara lain:

1. Lokasi Sekolah

Sekolah penerbangan yang berada di kota besar atau dekat dengan bandara internasional cenderung memiliki biaya yang lebih tinggi karena biaya operasional yang juga lebih besar.

Di sisi lain, sekolah yang berada di kota kecil atau daerah pedesaan mungkin menawarkan biaya yang lebih rendah.

2. Fasilitas Sekolah

Sekolah penerbangan dengan fasilitas lengkap dan modern, seperti simulator terbaru dan pesawat latih canggih, biasanya mematok biaya lebih tinggi dibandingkan sekolah dengan fasilitas yang lebih sederhana.

Namun, fasilitas yang lebih baik tentu memberikan pengalaman belajar yang lebih optimal.

3. Reputasi dan Akreditasi Sekolah

Sekolah penerbangan dengan reputasi baik dan akreditasi dari otoritas penerbangan internasional cenderung lebih mahal.

Namun, lulusan dari sekolah-sekolah tersebut lebih mudah diterima di maskapai penerbangan, karena kualitas pendidikan mereka sudah terjamin.

Alternatif Pembiayaan Sekolah Penerbangan

Biaya pendidikan di sekolah penerbangan memang tergolong tinggi, namun ada beberapa alternatif pembiayaan yang dapat membantu meringankan beban tersebut:

1. Beasiswa

Beberapa sekolah penerbangan, maskapai penerbangan, dan instansi pemerintah menawarkan program beasiswa bagi calon pilot yang memenuhi syarat tertentu.

Beasiswa ini bisa mencakup sebagian atau seluruh biaya pendidikan, sehingga menjadi solusi bagi mereka yang ingin menjadi pilot tetapi terkendala biaya.

2. Kredit Pendidikan

Banyak bank di Indonesia menawarkan program kredit pendidikan dengan bunga rendah yang bisa digunakan untuk membiayai sekolah penerbangan.

Program ini memungkinkan siswa untuk mencicil biaya pendidikan setelah mereka lulus dan mulai bekerja sebagai pilot.

3. Kerja Sama dengan Maskapai

Beberapa maskapai penerbangan besar memiliki program kerja sama dengan sekolah penerbangan, di mana mereka akan menanggung biaya pendidikan siswa yang berprestasi dengan syarat siswa tersebut harus bekerja untuk maskapai tersebut setelah lulus.

Program ini biasanya sangat kompetitif, namun merupakan cara yang efektif untuk menekan biaya pendidikan.

Menjadi pilot adalah sebuah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen, dedikasi, dan biaya yang tidak sedikit.

Biaya masuk sekolah penerbangan di Indonesia bervariasi tergantung pada jenis lisensi yang diinginkan, fasilitas yang disediakan oleh sekolah, serta faktor-faktor lain seperti lokasi dan reputasi sekolah.

Meskipun biaya untuk menjadi pilot tergolong tinggi, terdapat berbagai alternatif pembiayaan seperti beasiswa, kredit pendidikan, dan program kerja sama dengan maskapai yang dapat membantu meringankan beban finansial.

Bagi mereka yang memiliki impian untuk terbang dan siap menghadapi tantangan, investasi ini akan terbayar dengan karir yang memuaskan dan penuh peluang.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.