Mengetahui Perkembangan, Pertumbuhan dan Perkembangan Psikomotorik Pada Anak
Daviq Afrizal September 29, 2024 03:20 PM
Adapun Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri, tumbuh memiliki arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor internal dan eksternal). Perubahan kuantitatif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas. Misalnya berupa pertumbuhan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.
Ciri-ciri pertumbuhan adalah pengukuran perubahan yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, lebar, tinggi dan berat badan terhadap penampilan fisik anak. Selain itu, setiap anak mengalami perkembangan sejak sel telur bertemu dengan sel telur di dalam rahim ibu hingga usianya. Setiap anak mempunyai tahapan perkembangan yang berbeda-beda, namun perbedaan tersebut tidak terlihat jelas ketika anak tersebut masuk dalam kategori “normal”, atau tidak memiliki kebutuhan khusus terhadap gen dan sel. Perubahan pertumbuhan dapat diamati atau dianalisis dengan menggunakan alat ukur (timbangan, alat ukur tinggi badan untuk mengetahui perubahan tinggi badan) yang dapat dinyatakan dalam huruf dan satuan.
Contoh dari pertumbuhan misalnya: Mula-mula muncul segumpal daging dan tulang dari bekuan darah tersebut, yang terus membesar hingga menjadi bayi dewasa selama sembilan bulan, dan kemudian lahir ke dunia. Maka setelah ia lahir ke dunia ia dikaruniai oleh dua orang tua yang penuh kasih sayang. Dari sini, pertumbuhan berlanjut dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan janin. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, pertumbuhan dan perubahan fisik anak semakin cepat dan baik. Berat dan tinggi badan Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh faktor internal (misalnya genetik) dan eksternal (misalnya gaya hidup dan pola makan). Pertumbuhan ini berlanjut hingga anak berusia sekitar 20-22 tahun.
Kematangan psikomotorik merupakan perkembangan suatu kemampuan individual yang dapat dipengaruhi oleh otak dan sistem saraf yang berkembang. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula kematangan pada perkembangan motorik seseorang. Perkembangan kematangan motorik yang berhubungan besar dengan gerakan-gerakan jasmani yang meliputi interaksi dengan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978:151).
Adapun perkembangan psikomotorik terbagi menjadi 2, yakni: motorik halus dan motorik kasar. Menurut Decaprio (2013:18), motorik kasar adalah gerakan-gerakan anggota tubuh yang menggunakan otot-otot besar yang dipengaruhi untuk perkembangan kematangan individual. Kemampuan metorik kasar cenderung melibatkan otot-otot anggota tubuh, seperti otot tangan dan kaki yang tentunya akan lebih besar mengeluarkan tenaga. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melempar dan menangkap bola, melompat dengan kedua kaki, naik turun tangga, dan mengendarai sepeda.
Kemampuan metorik halus biasanya berhubungan dengan otot-otot kecil untuk mempengaruhi kematangan motorik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menulis, menggambar, mewarnai, mengarsir gambar, memotong gunting, menempel kertas, dan menghapus tulisan. Perkembangan fisik motorik anak ditandai dengan pertumbuhan fisik yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan tonus otot. Kurang optimalnya pertumbuhan fisik anak dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang terjadi dalam diri anak. Pada usia tiga tahun, tubuh, tangan, dan kaki anak akan tumbuh semakin panjang. Kepala masih relatif besar, tubuh bagian lainnya berusaha menyusul seiring dengan semakin miripnya bagian anggota tubuh anak dengan tubuh orang dewasa (Morisson, 2012:221).
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.