Kemenhub Cabut Subsidi Rp 80 M Batik Solo Trans, Pemkot Protes
kumparanNEWS September 29, 2024 07:20 PM
Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mendapat surat edaran dari Kemenhub terkait penghentian alokasi anggaran untuk subsidi Batik Solo Trans (BST) dan feeder BST pada 2025. Anggaran itu senilai Rp 80 miliar.
Pencabutan subsidi tersebut membuat Pemkot Solo keberatan karena akan membuat APBD membengkak untuk mengcover subsidi BST selama setahun.
Wali Kota Solo Teguh Prakosa, mengatakan besaran subsidi layanan Teman Bus Kemenhub ke Pemkot Solo mencapai sekitar Rp 80 miliar per tahun. Sebab akan sangat memberatkan pihaknya.
“Yang jelas kami sangat keberatan dengan keputusan Kemenhub tersebut. Apalagi selama ini Kemenhub selalu mengajak masyarakat naik transportasi massal,” kata Teguh, Minggu (29/9).
Selama ini, kata dia, BST menjadi transportasi andalan siswa sekolah Solo dan warga umum Solo sekitarnya. Dengan dicabutnya subsidi tersebut bisa saja memberatkan pelajar karena tarifnya bisa lebih mahal dari sekarang.
“Jangan sampai tarif angkutan BST mahal, yang dapat membebani siswa kurang mampu yang mengandalkan transportasi ini ke sekolah. Belum lagi nasib karyawan BST jika Pemkot Solo tak mampu meng-cover subsidi BST selama setahun,” tandasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Taufiq Muhammad, menyebut pencabutan subsidi angkutan umum kota tersebut berlaku di semua kota karena memorandum of understanding/MoU sudah berlangsung lima tahun.
“Kami masih berusaha memohon untuk tetap dilanjut. Karena penumpang kendaraan umum terus diminati masyarakat,” kata Taufiq.
Kemenhub menghadirkan program Buy The Service dengan nama Teman Bus sejak 2020. Teman Bus kini hadir di 10 Kota, yakni Pelembang, Medan, Denpasar, Solo, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung, dan Surabaya.
Ilustrasi bus Batik Solo Trans (BST). Foto: kumparan
Di Solo, layanan Teman Bus meliputi Batik Solo Trans (BST) dan feeder BST. BST melayani enam koridor. Sedangkan Feeder BST melayani enam koridor.
Tarif BST maupun feeder di Solo Rp 3.700. Khusus penumpang pelajar, mahasiswa, dan orang lanjut usia Rp 2.000. Tarif khusus tersebut hanya berlaku bagi penumpang yang telah melakukan aktivasi e-money khusus.
Subsidi APBD Rp 40-50 miliar
Ketua Fraksi PDIP Y.F Sukasno, mengatakan dengan pencabutan subsidi tersebut membuat pengeluaran Kota Solo akan bertambah. Di lain sisi, banyak anggaran APBD Solo untuk warga kurang mampu.
“Yang pasti kita sangat menyayangkan. Beban APBD Solo jadi membengkak untuk biaya transportasi,” ujar Sukasno.
Menurutnya, sebenarnya setiap tahun Pemkot Solo sudah support untuk menyediakan dana pendamping APBD untuk transportasi Solo. Di mana anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 40 miliar sampai Rp. 50 miliar untuk BST, yang dikeluarkan untuk perawatan bus dan lainnya.
“Kalau subsidi dari Kemenhub dihentikan, otomatis biayanya APBD untuk BST bisa naik dua kali lipat dengan yang sudah ada sekarang,” katanya.
Padahal, lanjut Sukasno, banyak proyek dari Pusat di Kota Bengawan yang perawatannya membebani APBD Solo. Proyek itu adalah Taman Balekambang, Pasar Jongke, Koridor Gatsu dan lain sebagainya.
"Itu proyek fisik yang dibiayai APBN seperti Taman Balekambang, Pasar Jongke, Koridor Gatsu butuh anggaran besar untuk biaya perawatan. Kalau ditambahi harus meng-cover subsidi BST beban APBD Solo membengkak,” pungkasnya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.