Cara Pengendalian Penyakit Tungro untuk Mengurangi Risiko Serangan
Seputar Hobi October 02, 2024 10:20 AM
Pengendalian penyakit tungro merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tanaman padi. Tungro adalah salah satu penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan penurunan hasil panen secara signifikan.
Penyakit yang rentan menyerang Asia Tenggara ini sangat merugikan petani karena menyerang bagian tanaman yang vital, seperti daun, yang kemudian mempengaruhi proses fotosintesis dan pertumbuhan secara keseluruhan.
Menurut (Dasguptaa et al., 1996), penyakit tungro disebabkan infeksi dua virus, yaitu Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan Rice Tungro Spherical Virus (RTSV).

Cara Pengendalian Penyakit Tungro untuk Mencegah Kerusakan Padi

Ilustrasi Cara Pengendalian Penyakit Tungro , Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh
Pengetahuan tentang pengendalian penyakit tungro dapat membantu para petani dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan tanamannya. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Pengendalian secara Budidaya

Salah satu metode yang paling efektif adalah dengan menanam varietas padi yang tahan terhadap tungro, seperti varietas Inpari 30 dan Inpari 32. Varietas ini memiliki ketahanan terhadap serangan virus tungro dan wereng hijau.
Melakukan penanaman secara serempak di wilayah yang luas dapat mengurangi populasi wereng hijau, sehingga risiko penularan virus menjadi lebih rendah.
Hindari penanaman padi secara terus menerus di area yang sama. Penggiliran dengan tanaman non-padi dapat memutus siklus hidup wereng hijau. Menjaga jarak tanam yang ideal dapat mengurangi kelembaban yang menjadi tempat ideal bagi perkembangan wereng.

2. Pengendalian secara Mekanis

Lakukan pengamatan secara berkala terhadap tanaman padi dan populasi vektor. Identifikasi dini terhadap gejala tungro dan populasi wereng hijau sangat penting. Bersihkan lahan dari tanaman yang terinfeksi atau gulma yang bisa menjadi inang alternatif bagi wereng hijau dan virus.

3. Pengendalian secara Kimiawi

Penggunaan insektisida secara selektif untuk mengendalikan populasi wereng hijau. Insektisida yang efektif antara lain berbahan aktif imidacloprid atau carbosulfan. Namun, penggunaan insektisida harus bijak agar tidak menimbulkan resistensi pada wereng.
Sebelum menanam, pastikan benih yang digunakan bebas dari infeksi virus. Fumigasi benih dengan bahan kimia tertentu dapat membantu membunuh virus yang mungkin ada.

4. Pengendalian secara Biologis

Memanfaatkan predator alami wereng hijau, seperti laba-laba dan kumbang predator, dapat membantu menekan populasi vektor tanpa merusak lingkungan.
Beberapa jenis jamur dan bakteri alami juga dapat menyerang wereng hijau, seperti Beauveria bassiana yang dapat menyebabkan penyakit pada wereng.

5. Pengendalian Secara Terpadu

Pengendalian hama terpadu (integrated pest management) merupakan kombinasi dari berbagai metode di atas, yang meliputi penggunaan varietas tahan, pengamatan rutin, dan pengendalian kimiawi hanya jika diperlukan.
Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.

6. Pengendalian Sosial

Memberikan edukasi kepada petani tentang cara mengenali gejala penyakit tungro dan metode pengendalian yang efektif.
Petani di suatu wilayah perlu bekerja sama dalam menerapkan tanam serempak, penggunaan varietas tahan, dan strategi pengendalian lainnya untuk mencegah penyebaran tungro.
Dengan kombinasi pengendalian yang tepat, penyakit tungro dapat ditekan sehingga kerugian akibat penyakit ini dapat diminimalkan.
Pentingnya memahami pengendalian penyakit tungro menjadi semakin krusial karena dampak kerusakannya yang cepat menyebar dan bisa memengaruhi area pertanian yang luas. (Fk)
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.