Performa Bagus Diklaim, Pemain Rosengard Marah ke Manajer Sendiri
kumparanBOLANITA October 02, 2024 04:25 PM
Umumnya, pelatih mengapresiasi kinerja pemain saat timnya dalam tren positif. Sang juru taktik juga jadi orang pertama yang biasanya memuji pemain dan menjadi benteng pertama saat performa tim terpuruk.
Namun, situasi sebaliknya justru terjadi di FC Rosengard. Alih-alih memuji pemain atas kinerja apik mereka di kompetisi domestik, sang pelatih justru mengeklaim bahwa keberhasilan FC Rosengard di Liga Swedia Wanita adalah karena dirinya sendiri.
Ini terjadi setelah FC Rosengard berhasil meraih kemenangan saat bertamu ke markas Piteaf IF di LF Arena, Kota Pitea, Swedia pada Senin (30/9). Rosengard berhasil menang dengan skor 0-1 lewat gol Momoko Tanikawa di menit 29.
Hasil tersebut membuat FC Rosengard meraih 21 kemenangan beruntun dari 21 laga di Liga Swedia Wanita 2024. Mereka kokoh di puncak klasemen dengan torehan poin 63, unggul jauh dari pesaing terdekatnya BK Hacken yang mengumpulkan 49 poin.
Setelah kemenangan tersebut, Roger Palmgren pelatih FC Rosengard, menjadi tamu dalam sebuah siniar “Fotbollskanalen Lundh”. Pria 61 tahun itu berkata tentang keberhasilannya mengarsiteki timnya di Liga Swedia Wanita musim ini.
“Aku duduk dengan para pelatih dan berkata bahwa kita mesti meningkatkan intensitas latihan, berlatih dengan situasi yang mungkin muncul di pertandingan, juga menaikkan level baik di kualitas dan kuantitas,” ujar Palmgren di siniar tersebut.
Ternyata, isi podcast itu memicu emosi kapten FC Rosengard, Caroline Seger. Legenda Timnas Wanita Swedia itu marah dan menyerang Palmgren atas klaim keberhasilannya menangani Rosengard musim ini. Menurutnya, Palmgren tak punya andil besar dalam keberhasilan Rosengard.
Kemarahannya itu dilampiaskan melalui akun media sosial Instagram pribadi Caroline Seger, @segercaroline. Pesepak bola wanita 39 tahun itu membuat dua postingan di instastory yang ditujukan untuk Palmgren.
Di story pertama, ia menuliskan "Ketika seseorang berpikir Anda dapat mengambil pujian atas sesuatu yang tidak melibatkan Anda sama sekali," tulisnya diakhiri dengan emoji tahi, Selasa (1/10) kemarin. Di story kedua, Seger memutar potongan audio dari siniar Palmgren lalu menambahkan emoji sound dan kotoran di bawahnya.
"Saya tidak punya masalah dan tentu saja ingin semua orang yang andil dalam apa yang telah kami capai sejauh musim ini merasa terlibat. Tapi saya tidak tahan jika orang yang tidak terlibat sama sekali mencoba mengambil pujian untuk dirinya sendiri," kata Seger kepada media Swedia, Sport Bladet.
Bagi Seger, keberhasilan FC Rosengard di musim ini tak lepas dari andil dan kerja keras dari seluruh pemain dan staf di tubuh tim.
"Kami memiliki staf manajemen yang telah bekerja sangat keras dan profesional serta skuad pemain yang telah menangani pengalaman tahun lalu dengan cara yang fantastis. Kamilah yang melakukan pekerjaan itu," lanjut Seger memuji rekan klubnya.
Situasi panas di tubuh FC Rosengard yang melibatkan pemain dan pelatih ini sampai ke telinga manajemen. Direktur Olahraga Rosengard, Therese Sjorgan, ikut buka suara soal kejadian yang ada di timnya.
Komentarnya tak panjang. "Itu mungkin perasaan (Caroline Seger) tentang itu semua (isi podcast). Dari apa yang dikatakan di podcast. Bagi saya, yang penting untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang seharusnya memilikinya, yaitu para pemain dan pelatih. Hanya itu yang ingin saya katakan tentang hal tersebut," kata Sjorgan kepada Sport Bladet, Selasa (2/10) kemarin.
Sementara itu CEO Rosengard, Hakan Wifvesson, untuk saat ini tak akan membela Seger atau Palmgren dalam kasus tersebut. Ia bilang bahwa pihaknya akan memanggil Roger Palmgren dan pengurus tim wanita untuk duduk bersama guna menuntaskan masalah antara pelatih dan pemain.
"Kami akan berbicara dengan Roger, kami akan berbicara dengan organisasi olahraga wanita dan kemudian kami akan membicarakan masalah ini," ujar Wifvesson kepada Sport Bladet.
Roger Palmgren sendiri mengaku tak memahami komentar yang dikeluarkan Seger tersebut. Ia bilang, “Aku tidak punya komentar untuk itu. Aku tidak paham apa yang ia maksudkan,” ujar Palmgren dikutip dari Sweden Herald.
Palmgren menangani FC Rosengard sejak awal musim 2024. Ia ditunjuk sebagai pelatih tim setelah resign dari Timnas Namibia dengan alasan ada ancaman pembunuhan kepada keluarganya.
Musim lalu, capaian FC Rosengard di bawah komando Joel Kjetselberg memang kurang memuaskan. Mereka finish di posisi ketujuh di akhir musim dengan torehan 45 poin hasil dari 12 kemenangan, sembilan imbang, dan lima kekalahan.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.