TIMESINDONESIA, KEDIRI – Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur resmi beroperasi pada 5 April 2024 lalu. Bandara ini dibangun dengan standar internasional, dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Terminal penumpang bandara ini dirancang untuk menampung hingga 10 juta penumpang per tahunnya pada tahap akhir. Pembangunan Bandara Internasional Dhoho tidak hanya meningkatkan konektivitas Indonesia dan internasional, tetapi juga membuka pintu ekonomi baru.

Bandara Internasional Dhoho merupakan proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), di mana 100 persen dana berasal dari swasta, yaitu PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk tersebut telah menggelontorkan Rp13 triliun untuk membangun bandara ini.

Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III berkunjung langsung ke PT Gudang Garam Tbk di Kediri, Jawa Timur (Selasa, 1/10). Dalam kunjungan tersebut, Tri Bowo melihat secara langsung pembuatan rokok yang menjadi proses bisnis utama PT Gudang Garam Tbk. Tri Bowo mengapresiasi Gudang Garam Tbk dalam membangun Indonesia melalui perannya sebagai wajib pajak maupun sebagai investor tunggal Bandara Internasional Dhoho. Menurutnya, pembangunan Bandara Internasional Dhoho merupakan sinergi yang apik antara sektor publik dan swasta.

“Sinergi antara pihak swasta dengan pemerintah seperti ini harus tetap terjaga demi mewujudkan cita cita bangsa, terutama dalam visi penerimaan keuangan negara untuk membangun Indonesia lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.(*)