Eliza Kissya Sang Kewang Negeri Haruku Minta Generasi Muda Bijaksana Manfaatkan Sumber Daya Alam
Salama Picalouhata October 07, 2024 06:31 AM

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - "Sekarang hari sudahlah malam singgah dolo di Sanana, manfaatkan sumber daya alam secara arif dan bijaksana," begitu bunyi pantun yang diucapkan Kewang Negeri Haruku, Eliza Kissya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (5/10/2024).

Bukan tanpa alasan pria yang akrab di sapa Opa Eli mengujar pantun tersebut.

Pasalnya, kerusakan hutan di Maluku akibat eksploitasi sumber daya alam meningkatkan setiap tahunnya.

Dilansir dari kompas.com, berdasarkan data Yayasan Auriga Nusantara, total luas deforestasi di Maluku Raya dalam rentang waktu 2015-2019 mencapai 110.398 hektar. Kehilangan tutupan hutan tertinggi terjadi pada 2015 seluas 45.136 hektar.

Kemudian turun menjadi 31.863 hektare. Angka itu sempat turun drastis pada 2017 seluas 8.403 hektare. 

Namun naik lagi pada 2018 (11.211 hektar) dan 2019 (13.783 hektar). Sementara data lainnya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tahun 2020, menunjukan bahwa lahan kritis di kawasan pesisir pantai di Indonesia yang saat ini mencapai 600.000 hektare, kerusakan paling parah terjadi di kawasan Maluku dan Papua.

Menurut Opa Eli, kekayaan alam baik di laut maupun di daratan harus dijaga agar menjadi warisan kepada anak cucu di masa depan.

"Kita harus sadar mulai dari sekarang sebelum terlambat, karena pada suatu saat nanti semua yang kita miliki selama ini dari masa leluhur sampai sekarang pada suatu saat sudah tidak ada, maka tidak ada artinya lagi bagi orang Maluku," ungkapnya.

Dijelaskan, di mata berbagai negara, Maluku sangat berharga karena memiliki kekayaan alam yang indah. (*)

Di samping itu budaya dan tradisi adat juga menjadi nilai jual mahal yang perlu dilestarikan.

"Maluku dikenal di mata dunia, saya diundang ke mana-mana itu artinya bahwa masyarakat Maluku dengan semua kearifan yang dimiliki menjadi sangat berharga di mata dunia, dan itu harus kita jaga karena satu-satunya menjadi nilai jual besar untuk Maluku," jelasnya.

Baginya, menjaga hutan merupakan tugas semua orang. Jika masyarakat memiliki kesadaran yang sama untuk melestarikan hutan maka bukan tidak mungkin hutan tetap terpelihara.

"Menjaga hutan itu tugas kita semua, kalau bilang tugas Kewang saja berarti cuma Kewang yang jaga. Tapi kalau semua masyarakat yang jaga itu berarti aturan-aturan yang sudah diatur itu kan semua orang ikut menjaga," tuturnya.

"Jadi alam ini ada karena katong (kita) ada, kalau alam sudah rusak ya berarti kita rusak semua," tambahnya.

Dia berharap generasi muda Maluku bjsa menjaga dan melestarikan sumber daya alam dengan bijak.

"Semua sumber daya alam yang ada di Maluku sangat kaya, tapi kalau tidak dijaga itu sulit juga. Jadi harapannya kita bisa menjaga itu," harapnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.