Deretan Brand Fashion Mengakhiri Kerjasama dengan P Diddy Imbas Skandal Kejahatan Seksual
Stylo Writer October 08, 2024 02:34 PM

Stylo Indonesia - Sejumlah brand fashion secara resmi memutuskan kerjasama dengan Sean P Diddy Combs menyusul tudingan pelecehan seksual yang dilayangkan kepada rapper dan pengusaha tersebut.

Brand-brand fashion seperti Nuudii System, Fulaba, House of Takura, dan Tsuri, menarik produk mereka dari platform e-commerce milik P Diddy, Empower Global, yang baru saja diluncurkan pada musim panas lalu.

Keputusan ini diambil meskipun P Diddy masih berstatus tertuduh dan kasus-kasus tersebut belum sepenuhnya terbukti.

Brand-brand ini menganggap tuduhan serius yang dilayangkan kepada P Diddy tidak sejalan dengan nilai-nilai perusahaan mereka, terutama dalam hal pemberdayaan perempuan.

Pemutusan Kerjasama oleh Brand-Brand Fashion

Perwakilan dari Nuudii System, Annette Azan, mengonfirmasi bahwa pihaknya segera menarik produk mereka dari Empower Global setelah mendengar berita tentang tuduhan pelecehan seksual terhadap P Diddy.

Nuudii System adalah merek pakaian dalam yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, dan Azan menegaskan bahwa mereka tidak bisa mendukung kerjasama dengan seseorang yang dituduh melakukan tindakan yang merugikan perempuan.

"Kami percaya pada perempuan dan mendukung mereka," kata Azan.

Ia menambahkan bahwa meskipun tuduhan terhadap P Diddy belum terbukti, mereka merasa ada sesuatu yang serius terjadi, terutama setelah P Diddy menyelesaikan tuduhan kekerasan seksual dari mantan kekasihnya, Cassie, di luar pengadilan.

Tak hanya Nuudii System, brand fashion lain seperti House of Takura juga mengambil langkah serupa.

Perusahaan yang dikenal dengan produk tas tangan dan kacamata hitam ini menyatakan bahwa mereka sangat peduli terhadap hak-hak korban kekerasan seksual.

Dalam pernyataan resmi, House of Takura menegaskan bahwa mereka tidak bisa menerima atau mendukung tindakan yang diduga dilakukan oleh P Diddy.

Mereka menambahkan bahwa sebagai perusahaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, terutama di Afrika, mereka mendukung penuh para korban yang berani berbicara meskipun menghadapi tekanan dari individu berkuasa seperti P Diddy.

Haby Barry, pemilik perusahaan perhiasan Fulaba, yang juga memutuskan kontraknya dengan Empower Global, menyatakan bahwa ia sendiri adalah korban kekerasan di masa lalu.

Barry tidak mempercayai klaim bahwa Cassie dan perempuan lain yang mengajukan tuduhan terhadap P Diddy telah berbohong.

Fulaba, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui perhiasan buatan tangan dari Afrika Barat, menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun sangat merusak.

"Kami tidak akan bekerja sama dengan siapa pun yang bertentangan dengan nilai-nilai kami, terlepas dari potensi keuntungan finansial," kata Barry.

Tuduhan Beruntun terhadap P Diddy

Keputusan brand-brand ini untuk mengakhiri kemitraan mereka datang setelah tuduhan-tuduhan yang melibatkan P Diddy semakin banyak mencuat.

Pada awal November 2023, penyanyi R&B Cassandra Ventura, atau yang lebih dikenal dengan Cassie, mengajukan gugatan terhadap P. Diddy, menuduhnya melakukan pemerkosaan dan pemukulan selama mereka menjalin hubungan.

Meski gugatan ini diselesaikan di luar pengadilan dalam waktu singkat, kasus tersebut membuka pintu bagi tuduhan-tuduhan lain dari perempuan yang berbeda.

Beberapa tuduhan mencakup pelecehan seksual, perdagangan seks, hingga pemerkosaan.

Salah satu gugatan lainnya datang dari Joi Dickerson-Neal, yang menuding P Diddy telah membius, melecehkan, dan menganiayanya pada 1981.

Gugatan tersebut juga menyebut perusahaan P Diddy, Bad Boy Entertainment dan Combs Enterprises, sebagai tergugat.

Gugatan ketiga dilayangkan oleh seorang perempuan yang mengklaim diperkosa secara bergantian oleh P Diddy bersama penyanyi Aaron Hall dan teman-teman lainnya di apartemen Hall sekitar tahun 1990-an.

Reaksi Dunia Bisnis dan Hiburan

Skandal ini juga memiliki dampak signifikan terhadap karier dan bisnis P Diddy di luar dunia musik dan mode.

Tak lama setelah serangkaian tuduhan tersebut, P Diddy mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Revolt, jaringan televisi yang ia dirikan pada 2013.

Keputusan ini mempertegas bahwa tuduhan terhadapnya telah mencoreng citra dan posisinya di dunia bisnis.

Laporan dari Rolling Stone juga mengungkapkan bahwa setidaknya 14 perusahaan lain sedang dalam proses memutuskan kerjasama dengan Empower Global, menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tuduhan-tuduhan ini terhadap reputasi P Diddy di dunia usaha.

Meski P Diddy belum terbukti bersalah secara hukum, tuduhan-tuduhan ini telah mengakibatkan kerugian besar bagi bisnis dan citra pribadinya.

Sementara proses hukum masih berjalan, banyak pihak yang telah mengambil langkah tegas dalam merespons tuduhan ini, terutama dalam mendukung para korban yang berani mengungkapkan pengalaman mereka.

Clara Ristiani

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.