Nakita.id - Moms harus tahu tips agar suami mau bantu pekerjaan rumah tangga dengan senang hati dan suka rela.
Pembagian tugas rumah tangga yang adil dapat membantu meringankan beban istri dan mempererat hubungan keluarga.
Namun, tidak semua suami terbiasa atau merasa perlu ikut serta dalam pekerjaan rumah tangga.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa cara yang bisa Moms coba agar suami lebih mau membantu tanpa merasa terbebani.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa tips efektif yang bisa Moms terapkan.
Jangan berharap suami bisa membaca pikiran atau memahami apa yang perlu dilakukan tanpa diberi tahu.
Sebaliknya, Moms bisa berbicara dengan suami secara langsung dan jujur mengenai tugas-tugas rumah tangga yang perlu dibantu.
Ketika menyampaikan permintaan, hindari nada menyalahkan atau menyudutkan.
Moms bisa menggunakan kata-kata seperti, "Aku butuh bantuanmu untuk menyelesaikan beberapa tugas rumah, bisakah kita membaginya?" Ini akan memberikan kesan bahwa Moms menghargai bantuan suami dan bersedia bekerja sama.
Untuk mengatasinya, Moms bisa membuat daftar pekerjaan rumah tangga yang perlu diselesaikan setiap harinya. Buat daftar ini bersama-sama agar suami juga terlibat dalam prosesnya.
Menyusun daftar tugas ini bukan hanya membantu mengorganisir pekerjaan, tapi juga memberikan gambaran kepada suami tentang tanggung jawab yang harus diambil.
Moms bisa membagi tugas berdasarkan apa yang lebih mudah atau lebih disukai oleh masing-masing, misalnya suami membersihkan lantai, sementara Moms mencuci pakaian.
Memberikan pujian seperti "Terima kasih sudah membantu membersihkan dapur," bisa sangat efektif dalam memotivasi suami untuk terus terlibat.
Pengakuan terhadap upaya kecil yang dilakukan suami akan membuatnya merasa dihargai dan cenderung lebih termotivasi untuk terus membantu.
Ini bukan berarti Moms harus memuji berlebihan, tetapi tunjukkan bahwa Moms memperhatikan dan menghargai kontribusinya.
Misalnya, jika suami suka memasak, Moms bisa mengajaknya untuk lebih sering membantu di dapur.
Atau jika suami lebih nyaman dengan pekerjaan teknis seperti memperbaiki barang-barang, libatkan dia dalam tugas tersebut.
Ketika suami terbiasa dengan beberapa tugas, Moms bisa perlahan-lahan memperkenalkan tugas lain yang mungkin tidak terlalu ia sukai. Pendekatan ini bertahap dan tidak membuat suami merasa terlalu terbebani.
Jangan terlalu cepat mengoreksi atau mengkritik metode yang digunakannya, kecuali memang benar-benar salah.
Biarkan suami menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri, karena hal ini akan membuatnya merasa lebih percaya diri dan nyaman membantu di rumah.
Selain itu, memberinya ruang untuk berkreasi akan membuat suami merasa memiliki kontrol dan tanggung jawab atas tugas yang dia lakukan.
Seiring waktu, suami bisa lebih terbiasa dan merasa pekerjaannya dihargai.
Misalnya, Moms bisa meminta suami untuk membantu mencuci piring setiap malam setelah makan malam, atau mengajak suami untuk bersama-sama membersihkan rumah setiap akhir pekan.
Dengan adanya jadwal, suami akan terbiasa dan tidak merasa bahwa membantu pekerjaan rumah hanya tugas sekali-sekali.
Jadwal ini juga bisa membantu mengurangi rasa malas atau kebingungan mengenai kapan suami harus mulai membantu.
Namun, sikap seperti ini justru bisa membuat suami enggan membantu atau merasa tertekan.
Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang dan ajak suami berdiskusi dengan baik tentang pentingnya kerja sama dalam rumah tangga.
Sikap positif dan terbuka bisa membuat suami lebih terbuka untuk berkontribusi tanpa merasa terpaksa.
Anak-anak bisa dilibatkan dalam tugas-tugas sederhana, sementara Moms dan suami bisa bekerja sama untuk mengawasi dan mengarahkan mereka.
Dengan cara ini, seluruh anggota keluarga bisa berpartisipasi, menciptakan suasana yang lebih kompak dan harmonis.
Melibatkan anak juga bisa memberikan contoh kepada mereka tentang pentingnya kerja sama dalam keluarga, dan bagaimana tugas rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas ibu saja.
Mendapatkan suami untuk lebih terlibat dalam pekerjaan rumah tangga memang membutuhkan kesabaran dan komunikasi yang baik.
Dengan tips seperti komunikasi terbuka, memberikan apresiasi, membuat jadwal, dan melibatkan anak-anak, Moms bisa mendorong suami untuk lebih aktif membantu.
Ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis di mana setiap anggota berkontribusi sesuai kemampuannya.