Fotonya Bersama Paslon Pilkada Bangli Viral, Camat Bangli Sebut Tak Sengaja 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masa kampanye menjadi hal yang krusial bagi aparatur sipil negara (ASN).

Selain pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada, para ASN juga rentan melakukan pelanggaran.

Bahkan, terlihat dalam acara Paslon saja, ASN tersebut akan mengundang tanya, terlebih lagi berada dalam satu barisan dengan Paslon.

Dugaan pelanggaran kode etik ASN ini lah yang saat ini melanda Camat Bangli, Sang Made Agus Dwipayana.

Sebab foto dirinya bersama calon Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta tersebar, dan menjadi perbincangan di jagat maya. 

Bawaslu Bangli pun didesak untuk mengusut kebersamaan tersebut.

Hal ini juga agar Paslon lain dan publik, tidak merasa dipermainkan.

Terlebih, Sedana Arta merupakan calon kuat, dan juga petahana yang masih memiliki relasi di lingkungan Pemkab Bangli.

Banyak pihak yang menduga, Agus Dwipayana melakukan hal ini untuk kepentingan jabatan.

 Anggota Bawaslu Bangli, I Nengah Purna, Selasa 8 Oktober 2024 mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya foto tersebut.

Namun pihaknya belum bisa menyebut siapa orang yang ada dalam foto yang tersebar dalam format video di tiktok dan Facebook.

Sejauh ini, pihaknya hanya menyebut oknum ASN.

"Kami baru mendapatkan informasi tadi malam," ujarnya.

Purna mengatakan, untuk tahu lebih detil terkait hal ini, pihaknya membutuhkan pendalaman.

"Langkah pertama, kita akan menggelar rapat pleno. Jika diputuskan untuk menindaklanjuti informasi tersebut, Bawaslu akan membentuk tim penelusuran untuk mencari kebenaran informasinya," jelasnya. 

Tidak menutup kemungkinan, Bawaslu Bangli akan meminta klarifikasi dari ASN yang terlibat dalam video tersebut.

"Bukan memanggil ya. Tapi mengundang. Kami juga tidak ujug-ujug menyatakan itu melanggar. Kajian kami itu dugaan. Kami lihat dulu. Kami akan kaji," tandasnya.

Terpisah, Camat Bangli Sang Made Agus Dwipayana mengungkapkan bahwa foto yang beredar tersebut memang dirinya.

Kata dia, fotonya bersama Sedana Arta diambil saat menghadiri undangan di Pura Dadia Tegeh, Banjar Kawan, dan Pura Puseh Kawan, Siladan, bertepatan dengan Hari Raya Kuningan pada Sabtu 5 Oktober 2024. 

"Tiang hadir di sana bukan untuk mendampingi, akan tetapi karena saya diundang. Pas di Pura Tegeh Kawan, paslon datang belakangan."

"Pertemuan itu tidak sengaja. Supaya jelas bahwa kehadiran saya bukan mendampingi akan tetapi diundang," tegasnya.

Pihaknya pun siap memberikan klarifikasi pada Bawaslu jika diperlukan.

"Nanti saya akan buat klarifikasi biar jelas dan tidak bias,” ujarnya. (*)