Puluhan Warga di Ciranjang yang Keracunan Diduga akibat Bakteri Salmonella, Dinkes Telusuri Ini
Seli Andina Miranti October 08, 2024 07:30 PM

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menduga puluhan warga dari dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan karena bakteri salmonela.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya saat dihubungi Tribunjabar.id.

"Dalam tahun 2024 ini kejadian keracunan sudah beberapa kali terjadi, terkahir di Kecamatan Sukaluyu, dan Minggu (6/10/2024) kemarin di Ciranjang," kata Frida, Selasa (8/10/2024).

Berdasarkan dari kasus yang telah beberapa kali terjadi tersebut, lanjut dia, rata-rata disebabkan oleh bakteri salmonela. Diduga penyebab 77 warga di Ciranjang yang mengalami gejala keracunan tersebut diduga akibat bakteri salmonela.

"Ini baru dugaan ya, tapi apabila berdasarkan keterangan pihak yang memasak dan mengemas makanan dalam kegiatan Maulid Nabi tersebut, mereka memasaknya tidak higenis, bahkan air pakai untuk mencuci bahan-bahan makanan dari air isi ulang," ucapnya.

Selain itu ia mengatakan, pihaknya juga bakal segea menelusuri depo air isi ulang yang digunakan untuk memasak makanan dalam acara keagaaman di Ciranjang yang menyebabkan puluhan warga mengalami keracunan.

"Kita juga sudah sering melakukan penyuluhan kepada masyarakat, jika hendak mengadakan kegiatan dianjurkan membeli makanan dari ketring yang sudah tersertifikasi Dinkes Cianjur, atau minimal ketika mengolah makanan harus lebih higenis," kata dia.

Dia menambahkan, Dinkes Cianjur bersama Puskesmas setempat akan kembali menggencarkan sosialisasi terkait kewaspadaan dalam mengelolah makanan yang diolah. Hal tersebut penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya keracunan massal.

"Jujur setiap memasuki bulan hajatan, kita selalu was-was, karena masyarakat di Cianjur memang sudah terbiasa mengolah makan hajatan secara mandiri. Tapi kita terus berikan pemahaman agar pengelohannya lebih higenis," kata dia.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.