Pj Gubernur Heru Budi Pastikan Bakal Pecat Oknum Guru Pelaku Pencabulan di SMK Jakarta Utara
Rr Dewi Kartika H October 08, 2024 07:30 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan bakal memberikan sanksi berat kepada H, oknum guru seni budaya bila terbukti melakukan pelecehan terhadap belasan murid di SMK di Jakarta Utara.

Heru pun menyebut, pihaknya udah memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk segera mengusut tuntas kasus ini.

“Daya sudah minta kepada kepala dinas, kalau ada yang seperti itu ditindak tegas. Ya pasti (diberi sanksi pemberhentian),” ucapnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).

Meski demikian, Heru menyebut, saat ini kasus dugaan pencabulan yang dilakukan H masih dalam pemeriksaan pihaknya.

Oknum guru itu pun saat ini sudah dinonaktifkan sebagai guru untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Nanti mekanisme administrasinya melalui Inspektorat,” kata Heru.

Sebagai informasi, dugaan pencabulan yang dilakukan H terkuak setelah beberapa korban memberanikan diri bercerita kepada salah satu guru yang kemudian langsung ditindaklanjuti sang kepala sekolah.

Sang kepala sekolah pun langsung memanggil oknum guru itu untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencabulan yang dilakukannya.

Dari hasil pemeriksaan, guru tersebut memanfaatkan otoritasnya sebagai guru untuk mencabuli murid-muridnya.

Ruang kelas seni budaya pun jadi saksi bisu saat sang guru melampiaskan nafsu kepada para korban yang masih di bawah umur.

Ia pun memastikan, para korban kini masih bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan didampingi para guru.

“Sebelas orang tersebut tetap belajar seperti biasa. Karena dari pertama sudah kami kuatkan mentalnya, kami terapi agar mereka tidak trauma,” kata dia.

Korban Diduga Lebih dari 15 Orang

Chaca Riyanto (19), pendamping korban sekaligus alumni sekolah tersebut mengungkap jumlah korban oknum guru bejat di sekolah itu diduga lebih dari 15 orang.

“Untuk kasus ini, kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru terhadap beberapa murid dari sekolah tersebut sejauh ini yang telah didata ada 15 orang,” ujarnya.

Chacha menuturkan, saat ini para alumni masih terus menelusuri kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru seni budaya itu.

Salah satu upaya penelusuran termasuk mencari dan meyakinkan jika ada korban-korban lain yang ingin bersuara.

“Untuk lebih dari 15 orang itu kita belum bisa prediksi karena ada banyaknya orang yang masih belum mau speak up untuk kejadian ini," katanya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.