China Mulai Balas Dendam ke Eropa, Tarif Impor Brendi Berlaku 11 Oktober
GH News October 09, 2024 09:11 PM
JAKARTA - China memberlakukan tarif sementara pada brendi asal Uni Eropa, yang resmi diterapkan pada11 Oktober 2024, mendatang. Tarif impor Brendi menjadi cara China melakukan balas dendam terhadap Uni Eropa , setelah negara-negara Benua Biru mendukung bea masuk pada mobil listrik buatan China.



Retribusi anti-dumping pada minuman keras yang diimpor dari Uni Eropa akan berkisar antara 30,6% hingga 39,0% dan akan diterapkan pada 11 Oktober 2024, mendatang. Kepastian ini disampaikan oleh Kementerian Perdagangan China pada, Selasa (8/10) kemarin.

Pada Januari, Kementerian Perdagangan China meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap impor brendi Uni Eropa. Selanjutnya Kementerian mengumumkan pada bulan Agustus bahwa menurut temuan awal, produsen Eropa menjual barang-barang mereka di China di bawah harga pasar, yang dinilai berpotensi menimbulkan "kerusakan substansial" bagi produsen domestik.



Selain itu Anti-dumping juga diluncurkan terhadap daging babi dan produk susu yang diimpor dari Uni Eropa. Investigasi dilakukan ketika Brussels memulai penyelidikannya sendiri terhadap kendaraan listrik baterai (BEV) buatan China tahun lalu, yang secara luas digambarkan sebagai perang dagang antara Beijing dan Brussels.

Brand-brand Prancis menyumbang 99% dari impor brendi China tahun lalu, dengan pengiriman mencapai USD1,7 miliar, menurut Reuters. Importir Hennessy dan Remy Martin harus membayar uang jaminan masing-masing sebesar 39,0% dan 38,1%, kata agensi tersebut.

Sebagaimana diketahui, Prancis adalah salah satu dari sepuluh negara anggota Uni Eropa yang memberikan suara mendukung pungutan terhadap mobil listrik buatan China. Kebijakan tarif bea impor bakal menjadi hantaman bagi sejumpah perusahaan Prancis, hal itu lantaran sejumlah cognac kemungkinan menjadi sulit untuk dijual di tempat lain.

Saham penyuling cognac asal Eropa turun setelah pengumuman pada hari Selasa, dengan saham Remy Cointreau, pembuat cognac Remy Martin, ambles sebesar 7,7% di awal perdagangan, menurut Wall Street Journal.

Komisi Eropa mengumumkan pekan lalu bahwa keputusan mengenakan tarif hingga 35,3% pada mobil listrik buatan China telah menerima dukungan yang diperlukan dari negara-negara anggota Uni Eropa.



Retribusi baru, yang diperkirakan mulai berlaku pada akhir Oktober, akan lebih tinggi di atas bea masuk standar 10% Uni Eropa untuk mobil. Brussels berpendapat bahwa tarif tersebut diperlukan untuk melindungi pembuat mobil Eropa dari persaingan tidak sehat, karena mengklaim perusahaan China mendapat manfaat dari subsidi negara.

Jerman, sebagai produsen mobil utama bersama dengan Hongaria, menyuarakan keberatannya terhadap kebijakan tarif tinggi. Mereka memperingatkan efek " perang dagang " dan menyerukan solusi yang bisa dinegosiasikan.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.