Perjalanan Du Anyam Berdayakan Perempuan NTT bersama 3 Mitra Multisektor
kumparanWOMAN October 11, 2024 04:20 PM
Sejak didirikan pada tahun 2014, social entrepreneurship Du Anyam telah melakukan serangkaian inisiatif pemberdayaan perempuan NTT melalui kerajinan anyaman lontar. Sepanjang perjalanannya selama 10 tahun, Du Anyam berhasil mengubah kerajinan tradisional ini menjadi produk yang memiliki daya jual tinggi bahkan berhasil memasuki pasar global.
Saat ini, produk-produk Du Anyam telah berhasil menembus pasar global di 52 negara. Produk anyaman lontar yang dahulu hanya terbatas pada pasar lokal, kini telah mencapai berbagai belahan dunia, menghiasi rumah dan kantor. Pencapaian ini adalah bukti nyata dari keterampilan luar biasa dan dedikasi lebih dari 1.600 perempuan penganyam.
Dalam perjalanan memberdayakan perempuan dan memperkenalkan produk anyaman lontar ke publik melalui berbagai produk souvenir selama 10 tahun terakhir, Du Anyam tidak bisa berjalan sendirian. Ada banyak mitra multisektor terkait lainnya yang saling bahu-membahu mewujudkan pemberdayaan perempuan di NTT.
“Du Anyam selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari tokoh masyarakat, pemerintah setempat, hingga institusi-institusi lainnya,” ujar Hanna Keraf, Founder Du Anyam.

Dukungan Tiga Stakeholder Utama terhadap Perkembangan Duanyam

Perempuan NTT bersama para stakeholders yang mendukung Du Anyam mewujudkan perluasan pasar hingga ke tingkat global. Foto: Dok. Du Anyam
Menurut Hanna, setidaknya ada tiga stakeholder yang setia menemani perjalanan Du Anyam selama satu dekade ke belakang. Untuk itu pada peringatan ulang tahun yang ke-10 ini, Du Anyam turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang selama ini membersamai perjalanan pemberdayaan perempuan NTT.
Ketiga stakeholder tersebut yaitu DBS Foundation, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Bank DBS Indonesia, terutama melalui DBS Foundation, telah menjadi mitra strategis dalam perjalanan Du Anyam menembus pasar global sejak 2017.
"Dengan dukungan DBS Foundation, Du Anyam mampu mewujudkan ‘spark’-nya memberikan dampak sosial secara positif, memberdayakan perempuan, meningkatkan taraf hidup perekonomian, dan mendorong keberlanjutan melalui praktik usaha yang bertanggung jawab," ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia.
Perempuan NTT bersama para stakeholders yang mendukung Du Anyam mewujudkan perluasan pasar hingga ke tingkat global. Foto: Dok. Du Anyam
Dukungan ini sangat selaras dengan misi DBS Foundation dalam membantu kewirausahaan sosial menciptakan solusi berkelanjutan atas tantangan sosial dan lingkungan. Melalui program DBS Foundation Business for Impact Grant Award, Bank DBS Indonesia memberikan dana hibah kepada perusahaan sosial terpilih, untuk memperluas jangkauan dan dampak berkelanjutan mereka dalam aspek ESG (Environmental, Social, and Governance).
Dengan bantuan ini, Du Anyam mampu meningkatkan kualitas hidup para penganyam di pelosok desa sekaligus membuka akses ke pasar internasional. Dari hanya beberapa desa di Flores Timur, NTT ke Kalimantan Selatan dan berbagai wilayah lain di Indonesia.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) juga turut mendukung Du Anyam dalam perjalanan menembus pasar global. Perjalanan tersebut bahkan mendapatkan apresiasi khusus dari Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Menurut Teten, Du Anyam telah mampu melakukan pemberdayaan perempuan di daerah pelosok di Timur Indonesia melalui produk lokal yang memiliki nilai budaya tinggi. Ia juga menyoroti keberhasilan Du Anyam dalam menembus pasar global dengan produk-produk anyaman lontar yang kini diekspor ke 52 negara.
Perempuan NTT bersama para stakeholders yang mendukung Du Anyam mewujudkan perluasan pasar hingga ke tingkat global. Foto: Dok. Du Anyam
“Dengan dedikasi lebih dari 1.600 penganyam, dukungan mitra, dan kualitas kerajinan yang luar biasa, Du Anyam telah menunjukkan bahwa perempuan di NTT memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Ini adalah bukti nyata bahwa kewirausahaan sosial dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas," ujar Teten.
Selain itu Teten juga menyoroti pentingnya peran kewirausahaan sosial seperti Du Anyam dalam mendukung pemberdayaan perempuan di daerah terpencil. Menurutnya, Du Anyam bukan hanya memberikan kesempatan ekonomi bagi perempuan di pelosok desa, tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal melalui kerajinan lontar.
“Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal bisa membawa perubahan yang signifikan,” tambahnya.
Perempuan NTT bersama para stakeholders yang mendukung Du Anyam mewujudkan perluasan pasar hingga ke tingkat global. Foto: Dok. Du Anyam
Terakhir, dukungan yang sangat besar juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur kepada Du Anyam. Melalui Dinas Perkebunan, Pemerintah Kabupaten Flores Timur akan membuat kebijakan penanaman kembali pohon lontar agar pohon ini tidak punah serta dapat tumbuh sepanjang masa di daerah Flores Timur.
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid juga mengapresiasi Du Anyam yang berperan secara nyata dalam pengembangan wirausaha perempuan di Flores Timur. Ia meyakini, Du Anyam ke depannya akan menjadi wadah yang mampu meningkatkan ekonomi para perempuan di Flores Timur.
“Semoga dengan ulang tahun ke-10 ini membuat Du Anyam dan perempuan di Flores Timur semakin inovatif dan kreatif dalam berkarya yang bisa mengangkat harkat dan martabat perempuan Flores Timur di Indonesia dan dunia,” ujar Sulastri.

Harapan Du Anyam setelah melewati 10 tahun pertama

Perempuan NTT bersama para stakeholders yang mendukung Du Anyam mewujudkan perluasan pasar hingga ke tingkat global. Foto: Dok. Du Anyam
Hanna menceritakan, saat dirinya merenungi satu dekade perjalanan ini, ia menemukan bahwa Du Anyam tetap berkomitmen pada nilai-nilai inti seperti pemberdayaan perempuan, ekonomi berkelanjutan, dan pelestarian budaya. Ini artinya, perjalanan 10 tahun ini menjadi bukti nyata bahwa Du Anyam sebagai kewirausahaan sosial bisa bertahan sampai sekarang dan teguh pada komitmen awal.
Ke depannya, Du Anyam berharap bisa terus memberdayakan lebih banyak perempuan di pelosok Indonesia dan melestarikan sumber daya lokal serta membawa hasil karya tangan perempuan hingga pasar global dengan berkolaborasi multisektor, guna mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Indonesia.
Menurut Hanna, ajakan untuk mendukung upaya ini terbuka lebar bagi berbagai pihak yang ingin berkontribusi dalam menciptakan dampak yang lebih besar. “Cara paling sederhana, yakni dengan menggunakan produk souvenir kantor dan dekorasi rumah dari Du Anyam,” tutupnya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.