Objek Wisata Green Canyon di Pangandaran Bertransformasi Menuju Eco Green Tourism
Giri October 19, 2024 09:30 AM

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Green Canyon yang merupakan satu tempat wisata tirta favorit di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membuat terobosan.

Objek wisata Green Canyon ini tepatnya berada di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Dari bundaran Tugu Marlin Pangandaran, objek wisata Green Canyon ini bisa ditempuh dalam waktu 57 menit perjalanan kendaraan melalui jalan raya nasional Cijulang.

Green Canyon yang biasa disebut Cukang Taneuh tersebut memiliki magnet kunjungan tiap libur akhir pekan maupun libur panjang.

Objek Wisata Green Canyon ini menyediakan keindahan alam berupa aliran sungai yang diapit di antara dua bukit bebatuan.

Di beberapa titik sungai Green Canyon, ada mulut gua yang terdapat hiasan gemericik tetesan mata air yang tak pernah surut.

Saat musim kemarau, wisata Green Canyon akan membuat wisatawan terpesona. Karena, warna airnya yang hijau jernih mengalir di sepanjang Sungai Cijulang menawarkan suasana tenang dan sejuk.

Untuk masuk menyusuri sungai Green Canyon, wisatawan bisa menggunakan perahu yang telah disediakan oleh pelaku usaha jasa wisata.

Demi menjaga keindahan alam di Green Canyon, Pemda Kabupaten Pangandaran menggandeng PLN agar Green Canyon menjadi pariwisata Net Zero Emission (NZE).

Perahu wisata yang tadinya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, kini cukup menggunakan baterai listrik.

Hingga nantinya, objek wisata Green Canyon di Kabupaten Pangandaran akan tertuju pada prinsip Eco Green Tourism.

General Manager PLN UID Jawa Barat, Susiana Mutia, mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa menginisiasi program Eco Green Tourism Green Canyon.

Wisatawan saat menikmati Green Canyon Pangandaran. 
Wisatawan saat menikmati Green Canyon Pangandaran.  (Dok. Iyus Pokdarwis)

"ECO Green Tourism Green Canyon tak hanya mendukung pengembangan pariwisata di wilayah Pangandaran, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujar Susiana kepada Tribun Jabar di Green Canyon, Jumat (18/10/2024) sore.

Kata dia, program ini merupakan bagian dari transformasi besar PLN untuk mewujudkan NZE pada 2060.

Selain itu, mendorong masyarakat untuk mengadopsi lifestyle yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan dan konversi ke mesin listrik. 

"Dalam program ini, PLN melakukan berbagai inisiatif penting seperti konversi mesin perahu konvensional ke mesin Listrik, pemasangan SPLU dan SPBKLU," katanya.

Kemudian, pemasangan PLTS Atap, pemanfaatan FABA untuk infrastruktur di Dermaga 1 dan 2 serta memberikan kompor induksi dan edukasi tentang electrifying lifestyle kepada para pelaku UMKM di sekitar kawasan Green Canyon. 

Tentu, semua ini bertujuan untuk menciptakan kawasan wisata yang tidak hanya indah dan nyaman tapi juga ramah lingkungan.

"Sekaligus juga mendukung efisiensi operasional para pelaku wisata dan meningkatkan kenyamanan bagi para wisatawan," ucap Susiana. 

Susiana pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan program tersebut.

"Mulai dari Pemda Kabupaten Pangandaran, Disparbud Pangandaran, para pelaku UMKM, Pokdarwis serta dukungan dari PLN Grup," ujarnya. 

Menurutnya, tanpa adanya kolaborasi yang baik, program Eco Green Tourism tersebut tidak akan berjalan dengan sukses.

"Kami harap, program Eco Green Tourism di Pangandaran ini dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi kawasan wisata lainnya di Indonesia," ucap Susiana. 

PJs Bupati Pangandaran, Benny Bachtiar, mengatakan, ada dua dampak positif dengan adanya konferensi dari bahan bakar minyak mesin perahu ke listrik tersebut.

"Pertama, ekosistem di Green Canyon akan tetap terjaga. Lalu kedua, dari sisi operasional akan lebih murah. Sehingga, pengusaha perahu di Green Canyon akan dapat keuntungan lebih baik lagi," ujarnya. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.