Dunia Kemaritiman Berubah Pasca Covid-19, Lulusan Diminta Terus Perbarui Ilmunya
rival al manaf October 20, 2024 12:30 AM

TRIBUNJATENG.COM - Dunia kemaritiman berubah setelah pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Wabah virus corona itu memaksa bidang pelayaran niaga untuk lebih memanfaatkan teknologi yang meminimalisir pertemuan langsung.

Dan nyatanya hal itu bisa dilalui dan kini justru kemajuan teknologi di bidang kemaritiman terus berkembang semakin cepat.

Hal ini menjadi tantangan bagi lulusan teranya di sekolah kemaritiman.

Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si. menjelaskan saat ini para Taruna harus bisa menyesuaikan dengan kemajuan teknologi itu.

"Kita tahu seringkali disampaikan bahwa ada gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan, karena dunia pendidikan disebut teknologinya terlambat daripada dunia kerja," terangnya dalam press rilis.

Guna menyiasati hal itu ia mengarahkan Politeknik Bumi Akpelni untuk  menggandeng dunia kerja.

Dengan bergitu para siswa bisa mengupdate teknologinya sedangkan ilmu pengetahuan yang sesuai kurikulum standar di berikan di lembaga pendidikan.

Ternyata hal itu cukup berhasil bahkan para Taruna di Politeknik Bumi Akpelni justru langsung terserap dunia kerja setelah lulus.

"Jadi kita sudah menyampaikan ke masyarakat bahwa lulus dari Akpelni pasti bekerja."

"Sehingga kita buktikan di hadapan orang tua saat wisuda ada dua perusahaan yang menandatangani serah terima alumni yaitu PT. Gurita Lintas Samudera dan PT. Samudera Daya Maritim sebagai bagian dari Samudera Indonesia Group,"  imbuhnya.

Dua perusahaan itu langsung menerima lulusan Politeknik Bumi Akpelni setelah gelaran wisuda yang ke-50 

Prosesi itu merupakan wisuda perdana untuk program studi sarjana terapan teknologi rekayasa operasi kapal dan teknologi rekayasa permesinan kapal. 

Dulu dulu prodi itu disebut dengan Nautika dan Teknika pada jenjang D3 dan saat ini tersedia di jenjang sarjana ilmu terapan.

"Jumlah wisudawan ada 73 wisudawan dari 3 program studi." tambahnya.

Ia berharap wisuda perdana ini maka ini menjadi momentum yang sangat baik untuk persiapan program studi dengan jalur rekognisi atau pembelajaran lampau.

Pembelajaran lampau adalah untuk mereka yang dulunya mungkin D3 atau bahkan SMK dengan pengalaman masa layar.

Pengalaman masa layar itu nantinya akan dilakukan penilaian dan evaluasi kemudian akan dihitung sebagai masa studi.

Dengan bergitu untuk proses pendidikan sarjana terapan mungkin cukup ditempuh dengan waktu hanya satu tahun.  (*)

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.