Honor Andi Gomes Rp 700 Ribu Per Lagu, Ngaku Tidak Dapat Royalti Meski Lagunya Dinyanyikan Artis
Ficca Ayu Saraswaty October 20, 2024 11:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Lau-lagu dinyanyikan artis, pencipta lagu Jambi bernama Andi Gomes mengaku tak dapat royalti.

Pengakuan Riviandy atau Andi Gomes, pencipta lagu Jambi berjudul "Negeri Jambi" dan Makmurnya Negeri", hanya dapat honorarium Rp 700 ribu per lagu.

Dua lagu ini pernah dinyayikan penyanyi dangdut Ikke Nurjanah saat menyanyikan lagu-lagu Jambi.

Kala itu, Ikke Nurjanah menyanyikan lagu Jambi sebagai strategi pemerintah untuk mempromosikan Jambi.

Meski lagu-lagu milik Andi Gomes turut dinyanyikan di berbagai media, seperti televisi, radio dan konser, namun Andi Gomes hanya menerima honorium Rp 700 ribu per lagu.

Ini diungkapkan Andi Gomes seperti dikutip dari laman Kompas.com, Selasa (14/10/2024).

Tak hanya itu, uang Rp 700 ribu itu harus dia bagi dengan penulis lirik, yakni Herman.

Andi merasa miris melihat penyanyi nasional yang diundang untuk tampil di Jambi dengan bayaran puluhan juta rupiah, sementara dirinya tidak mendapatkan imbalan yang layak.

Kini lagu-lagu Andi Gomes juga diputar di media sosial seperti YouTube dan TikTok, namun dia tetap tak mendapatkan royalti dari lagu-lagu ciptaannya.

Andi, yang kini berusia 55 tahun, mengaku sangat membutuhkan penghargaan dan perlindungan hak pencipta lagu dari pemerintah.

Namun, sebagai seniman daerah, ia merasa tidak memiliki akses ke Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

 “Pemerintah daerah tidak pernah ada sosialisasi terkait royalti dan tata kelolanya agar mendapatkan penghargaan secara adil,” keluhnya.

Daftarkan 10 Lagu untuk Dapat Royalti

Untuk mendapatkan royalti, Andi telah mendaftarkan 10 lagunya sebagai nada dering di perusahaan provider milik pemerintah.

Ia menandatangani kontrak dengan pihak ketiga yang ditunjuk salah perusahaan BUMN tersebut. 

“Dalam kontrak kami akan mendapatkan transferan uang, tapi setelah ditunggu-tunggu, tak ada juga uang masuk,” ungkapnya.

Andi juga bergabung dengan grup Wahana Musik Indonesia (WAMI) di Facebook, yang awalnya membahas karya lagu dan cara mendapatkan royalti. 

Namun, ia menyadari bahwa grup tersebut bukanlah grup resmi WAMI. 

“Banyak yang promo judi online dan setelah itu tidak bisa diakses,” jelasnya. 

Walaupun perjuangannya belum membuahkan hasil, Andi tetap mendaftarkan lagunya ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dengan bantuan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi. 

Sayangnya, sertifikat HKI belum menjadi jalan untuk mendapatkan royalti. 

“Dari dulu sampai sekarang, selama menciptakan lagu saya tidak pernah menerima royalti,” tegas Andi.

Foto Andi Gomes saat latihan sebelum pertunjukkan Malam Apresiasi Seni tahun 2019 lalu. (Dok Andi Gomes)

Bertahan Hidup Melalui Musik

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Andi mengandalkan karya lagu. 

Ia tidak memiliki keahlian lain selain bermusik. Ia mengikuti lomba cipta lagu, menjadi juri, atau tampil di acara pernikahan dan acara pemerintah. 

“Musik adalah dunia saya,” ungkap Andi yang menderita diabetes sejak 2006.

Lagu-lagu yang diciptakan Andi sebagian besar bertujuan untuk memperkenalkan Jambi ke tingkat nasional dan mengekalkan sejarah daerah tersebut. 

Sayangnya, minimnya penghargaan kepada pencipta lagu berdampak pada mandeknya regenerasi pencipta lagu di kalangan anak muda. 

Andi berharap, meskipun ia dan keluarganya tidak pernah mendapatkan royalti, karya-karyanya tetap dikenang. 

“Jika ingin melihat karya-karya saya, datang ke YouTube dan temukan Gomes Pro,” tutupnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.