GridHEALTH.id – Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis.
Kondisi ini berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa depan.
Untuk mengurangi risiko stunting, asupan gizi lengkap keluarga sehat sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun sangat penting.
Lantas, apa zat gizi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko stunting?
Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Sumber protein yang baik meliputi daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk olahan susu seperti keju dan yogurt.
Anak yang mengalami anemia lebih rentan terhadap infeksi dan kurang aktif, yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan fisiknya. Sumber zat besi meliputi daging merah, hati, bayam, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya.
Makanan yang kaya akan omega-3 termasuk ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel, serta biji chia dan kenari.
Untuk mencegah stunting, pastikan anak mendapatkan asupan zinc yang cukup dari makanan seperti daging, hati, tiram, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Anak-anak yang kekurangan kalsium dan vitamin D lebih berisiko mengalami masalah pertumbuhan.
Sumber kalsium termasuk produk susu, ikan berlemak, dan sayuran hijau. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari dan makanan seperti ikan berlemak dan telur.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Sumber asam folat meliputi sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, jeruk, dan sereal yang diperkaya.
Mengatasi stunting memerlukan perhatian khusus pada asupan gizi anak sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun. Protein, zat besi, omega-3, zinc, vitamin A, kalsium, vitamin D, dan asam folat adalah zat-zat gizi utama yang harus tercukupi untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal.
Dengan pola makan yang seimbang dan pemantauan kesehatan yang tepat, risiko stunting dapat dikurangi secara signifikan.