Zat Apa yang Dibutuhkan Agar Status Stunting Berkurang? Pastikan Gizi Lengkap Keluarga Sehat Terpenuhi
Ratnaningtyas Winahyu October 20, 2024 01:34 PM

GridHEALTH.id – Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis.

Kondisi ini berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa depan.

Untuk mengurangi risiko stunting, asupan gizi lengkap keluarga sehat sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun sangat penting.

Lantas, apa zat gizi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko stunting?

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Zat gizi yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko stunting

Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa zat gizi yang diperlukan untuk mencegah dan mengurangi stunting.

1. Protein

Protein merupakan komponen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat. Protein dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan mendukung perkembangan otot serta jaringan.

Sumber protein yang baik meliputi daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk olahan susu seperti keju dan yogurt.

2. Zat besi

Zat besi berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anak yang mengalami anemia lebih rentan terhadap infeksi dan kurang aktif, yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan fisiknya. Sumber zat besi meliputi daging merah, hati, bayam, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya.

3. Asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf anak. Kekurangan omega-3 dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak.

Makanan yang kaya akan omega-3 termasuk ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel, serta biji chia dan kenari.

4. Zinc (seng)

Zinc adalah mineral esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA. Kekurangan zinc sering kali berhubungan dengan pertumbuhan yang lambat dan fungsi imun yang melemah.

Untuk mencegah stunting, pastikan anak mendapatkan asupan zinc yang cukup dari makanan seperti daging, hati, tiram, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

5. Vitamin A

Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, dan fungsi kekebalan tubuh. Anak yang kekurangan vitamin A lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Sumber vitamin A meliputi wortel, ubi jalar, bayam, hati, dan susu.

6. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D bekerja sama untuk mendukung pertumbuhan tulang yang sehat. Kalsium adalah mineral yang penting untuk pembentukan tulang, sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium.

Anak-anak yang kekurangan kalsium dan vitamin D lebih berisiko mengalami masalah pertumbuhan.

Sumber kalsium termasuk produk susu, ikan berlemak, dan sayuran hijau. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari dan makanan seperti ikan berlemak dan telur.

7. Asam folat

Asam folat, atau vitamin B9, sangat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang, terutama selama kehamilan dan masa awal kehidupan anak.

Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Sumber asam folat meliputi sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, jeruk, dan sereal yang diperkaya.

Mengatasi stunting memerlukan perhatian khusus pada asupan gizi anak sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun. Protein, zat besi, omega-3, zinc, vitamin A, kalsium, vitamin D, dan asam folat adalah zat-zat gizi utama yang harus tercukupi untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal.

Dengan pola makan yang seimbang dan pemantauan kesehatan yang tepat, risiko stunting dapat dikurangi secara signifikan.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.