Ingat Sumpah Presiden
Hari Widodo October 21, 2024 07:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bangsa Indonesia punya presiden baru yakni Prabowo Subianto. Prabowo dilantik dan diambil sumpahnya dalam rapat paripurna MPR, Minggu (20/10/2024).

Acaranya dibikin meriah. Sang pemimpin pun diarak. Terasa penuh kegembiraan.

Hadirnya pemimpin baru patut disambut dengan gembira. Hal ini karena kita memiliki harapan baru. Terlebih Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Mencari pekerjaan terasa semakin sulit bagi lulusan sarjana. Apalagi level pendidikan di bawahnya. Buruh pun menuntut kenaikan gaji yang lebih layak. Sementara pengusaha juga mengeluhkan berbelitnya perizinan dan birokrasi.

Tuntutan pemberantasan korupsi oleh para aktivis belum didengar pemerintah. Sementara Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dinilai semakin mandul.

Ketidakadilan pembangunan juga diserukan sebagian rakyat, terutama dari Indonesia timur. Tidak heran jika sejumlah orang Papua menuntut kemerdekaan.Utang luar negeri pun semakin menumpuk. Ini tentu harus ditanggung rakyat, terutama generasi mendatang.

Tidak heran gugatan terhadap presiden sebelumnya yakni Joko Widodo sering rakyat dengar dan baca dari berbagai media.

Perbaikan lima tahun ke depan pun ditumpukan pada Prabowo Subianto. Terlebih dia telah membekali diri dengan sederet anggota kabinet. Tidak tanggung-tanggung, Prabowo menunjuk lebih dari 100 orang untuk menjadi menteri, wakil menteri dan kepala badan.

Bangsa ini hanya bisa melihat bagaimana Prabowo memanggil mereka satu per satu ke rumah pribadinya. Kemudian para calon anggota kabinet itu diberi pembekalan di rumah pribadinya yang lain.

Tak ada yang bisa dilakukan karena penunjukan anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden. Rakyat hanya bisa mengingatkan tugas dan kewajiban presiden dan para pembantunya. Terlebih para anggota kabinet itu juga disumpah.

Walau amanah dan tugas yang diberikan bangsa ini sangat berat, para pemimpin itu tampak bahagia. Senyum selalu mengembang di wajah Prabowo dan para pembantunya. Gaji dan tunjangan yang melimpah bakal mereka dapat.

Rakyat harus memenuhi kebutuhan mereka agar bisa bekerja dengan nyaman. Namun langkah dan kebijakan yang diambil tentunya juga harus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kalau itu tidak dipenuhi dalam lima tahun ke depan, jangan salahkan rakyat jika melakukan gugatan. Jangan salahkan rakyat jika tidak memuliakan para pemimpin di akhir masa jabatannya. Jika mereka tidak memenuhi sumpah jabatan maka jangan salahkan rakyat menyampaikan sumpah serapah.

Semoga Presiden Prabowo dan jajarannya menyadari hal ini dan menjalankan tugas dengan penuh amanah. Selamat bekerja. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.