RSUP Ben Mboi Gelar Konsultasi Publik untuk Perbaiki Pelayanan 
Eflin Rote October 21, 2024 03:33 PM

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP dr Ben Mboi menggelar Konsultasi Publik untuk memperbaiki pelayanan. 

Diskusi Publik, Senin 21 Oktober 2024 di RSUP Ben Mboi itu bertujuan mengumpulkan kontribusi gagasan agar RSUP Ben Mboi bisa mengembangkan layanan ke depan. Sisi lain, masukan dari pasien yang sudah menggunakan layanan menjadi penting untuk perbaikan dan peningkatan. 

"Apakah ada hal yang kami sempurnakan, atau kami tingkatkan. Pertemuan ini adalah terbuka untuk kita saling memberikan masukan. Kami akan menerima itu dan menjadikan catatan perbaikan standar pelayanan RSUP Ben Mboi Kupang," kata Direktur Utama RSUP Ben Mboi, dr Annas Ahmad, Senin pagi. 

Mengawali itu, dr Annas Ahmad memaparkan gambaran umum RSUP Ben Mboi. Rumah sakit itu merupakan tipe B atau satu diantara tiga rumah sakit di NTT yang menjadi salah satu rujukan di NTT. 

RSUP Ben Mboi Kupang hingga kini masih mengacu pada PMK 122 tahun 2022. Meski rumah sakit baru di NTT, RSUP Ben Mboi mendapat akreditasi paripurna pada tahun pertama. 

Rumah sakit ini punya 220 tempat tidur. Namun presentasi penggunaan baru berada di 40 persen. Sehingga, pasien yang kesulitan mencari rumah sakit rujukan, bisa memanfaatkan layanan di RSUP Ben Mboi yang disebut lebih nyaman. 

Sebagai rumah sakit baru, RSUP Ben Mboi Kupang mendedikasikan diri menjadi rumah sakit regional yang mandiri, unggul dan terpercaya. Hadirnya RSUP Ben Mboi, akan membantu meretas tingginya angka antrian pasien di rumah sakit di NTT. 

"Hadirnya RSUP Ben Mboi ini mampu meretas antrian. Sebagai bentuk komitmen kita pelayanan kepada masyarakat," katanya. 

Menurut dia, dalam kurun waktu satu tahun, rumah sakit rujukan regional itu justru meningkat. Sebab, terdapat beberapa pasien dari Timor Leste yang ikut memanfaatkan layanan tersebut. Baginya itu merupakan capaian dan perlu dipertahankan ataupun tingkatkan. 

Dia menegaskan, dalam pelayanan itu lebih mengutamakan keselamatan pasien. Namun begitu, perlu ada inovasi dan kreativitas lebih masif agar pengelolaan manajemen modern dan berkesinambungan. 

Sebuah hal yang menarik, kata dia, adalah pendapatan rumah sakit. Peningkatan itu seiring antusiasme pasien yang menggunakan layanan di RSUP Ben Mboi. Sehingga, perbaikan dan peningkatan pelayanan harus dilakukan di RSUP Ben Mboi. 

Dia berharap, seluruh komponen di RSUP Ben Mboi tetap mengedepankan aspek KASIH seperti dalam motto rumah sakit ini. Selain itu, dr Annas melanjutkan, terdapat sarana prasarana yang disediakan, termasuk mobil ambulans gratis dan bisa melakukan penjemputan pasien hingga rumah. 

Menurut dr Annas, terdapat beberapa layanan terbaru yang sedang dilakukan persiapan untuk penggunaan ke depan. Targetnya tahun depan sejumlah layanan baru itu akan beroperasi maksimal. 

"Jumlah pegawai ada 559 orang. Dokter spesialis 46 orang, dokter umum 19 orang, perawat 190 orang, bidan 33 orang, nakes lainnya 105 orang, non nakes 169 orang," kata dr Annas. 

Pusat Layanan 

Salah satu layanan yang direncanakan untuk pembukaan adalah pusat pelayanan kekerasan perempuan dan anak. Nantinya layanan itu mengkombinasikan dokter forensik, dokter jiwa dan psikologi yang dimiliki RSUP Ben Mboi. 

"Salah satu layanan yang akan kita kembangkan. Bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Saksi," kata dr Annas Ahmad. 

Setiap unsur terkait akan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam memberikan pelayanan terhadap kekerasan bagi anak dan perempuan. 

Hasil survei kepatuhan pelayanan publik, RSUP Ben Mboi mendapat peringkat 6 dengan kategori baik. Sementara tingkat kepuasan pelayanan RSUP Ben Mboi berada di posisi kedua dari 11 rumah sakit Kemenkes RI. (fan)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.