Prabowo Lantik 104 Anggota Kabinet, Hanif-Sulaiman Diminta Jaga Hutan Kalsel
Hari Widodo October 22, 2024 07:32 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto melantik jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, Senin (21/10). Dari 48 menteri dan 56 wakil menteri, tiga orang di antaranya berasal dari Kalimantan Selatan.

Mereka adalah Hanif Faisol Nurofiq (Menteri Lingkungan Hidup, Sulaiman Umar Siddiq (Wamen Kehutanan) serta Ahmad Riza Patria (Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal).

Hanif merupakan mantan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel. Sedangkan Sulaiman, yang merupakan adik ipar pengusaha Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam dan memiliki gelar dokter, adalah anggota DPR RI asal Kalsel dari 2019 hingga 2021.

Ada pun Ahmad Riza Patria merupakan politisi Partai Gerindra kelahiran Banjarmasin, yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta.

Kehadiran tiga orang tersebut di pemerintahan Prabowo disambut baik sejumlah kalangan di Kalsel. Sejumlah kalangan berharap keberadaan Hanif dan Sulaiman membuat hutan yang tersisa di Kalsel terjaga.

Ini antara lain disampaikan Ketua Senat Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Udiansyah.

Dia berpesan khususnya kepada Sulaiman agar kelestarian hutan di Kalsel diperhatikan secara serius.

 “Masyarakat di dalam dan sekitar hutan juga perlu ditingkatkan kesejahterannya,” kata Kepala LLDIKTI XI Periode 2018-2022 itu.

Hal serupa disampaikan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel khususnya kepada Hanif.

Hal ini karena Hanif, yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mendorong peningkatan status Pegunungan Meratus menjadi Taman Nasional.

Pada 23 September 2024 di Hotel Novotel Banjarbaru, Hanif menilai Pegunungan Meratus mempunyai kriteria yang komplit seperti keanekaragaman hayati dan ekosistem unik, serta masyarakat yang mempunyai interaksi positif.

Namun Walhi Kalsel menentangnya karena perlindungan terhadap masyarakat adat belum jelas meski telah ada Perda Kalsel Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.

Anggota Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi Kalsel Muhammad Jefry Raharja mengatakan pihaknya khawatir pengelolaan Pegunungan Meratus hanya untuk kapitalis berkedok konservasi. Ini seperti yang terjadi di Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur.

Jefry menilai masyarakat adat Dayak Meratus sudah punya pengetahuan mengenai konsep konservasi. Misalnya hutan keramat atau larangan yang begitu dijaga.

“Demikian pula konsep pertanian gilir balik yang tidak seberapa luasnya,” tuturnya.

Dosen Fakultas Teknik ULM yang juga fokus terhadap isu lingkungan, Akbar Rahman, juga menyoroti tugas Hanif.

Menurutnya, Kementerian LH sangat strategis. “Sebab, mengemban tanggung jawab besar dalam menangani isu lingkungan yang bersifat global dan lokal,” ungkapnya.

Menurut Akbar, tantangan terbesar yang dihadapi adalah perubahan iklim dan target penurunan emisi gas rumah kaca. Ini menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia. Kementerian LH diharapkan mampu mengintegrasikan kebijakan dan program yang efektif untuk mencapai target tersebut, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Permasalahan lingkungan di Kalsel, menurut Akbar, juga perlu perhatian Hanif.  Salah satu persoalan di Kalsel adalah penegakan regulasi seperti analisis dampak lingkungan (Amdal) dan peraturan daerah (Perda) mengenai lingkungan.

“Sektor-sektor utama di Kalsel seperti pertambangan, perkebunan, dan kehutanan, harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan,” kata doktor urban design jebolan Universitas Saga Jepang ini.

Sementara Dekan Fakultas Kehutanan ULM Prof Kissinger menilai pengangkatan Hanif memberikan nilai positif bagi fakultasnya. Hanif merupakan lulusan Fakultas Kehutanan ULM.

“Beliau juga sempat mengajar di kampus kami,” ungkap Kissinger, Senin.

Sedangkan Sekretaris DPD Gerindra Kalsel Alpiya Rakhman merasa penunjukan Hanif, Sulaiman dan Riza Patria merupakan kehormatan bagi warga banua.

 “Tentu sebuah kebanggaan dan kehormatan, Pak Prabowo mempercayakan jabatan penting kepada putra banua yang selama 10 terakhir absen di kabinet,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel ini.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi III DPRD  Kalsel Rosehan NB. “Mari kita kawal tugas mereka,” ujar Wakil Gubernur Kalsel 2005–2010 ini.

Dia pun berharap makin banyak  orang Banjar yang berkiprah di level nasional agar dapat mendorong pembangunan Kalsel menjadi lebih baik.

Pengangkat Sulaiman juga mendapat tanggapan warga Pagatan, Kabupaten Tanahbumbu. Sulaiman merupakan anggota kabinet kelahiran Pagatan 16 April 1982.

“Kami sangat bersyukur, presiden telah memercayakan posisi wamen kepada seorang putra terbaik Tanbu dan Pagatan khususnya,” ungkap tokoh masyarakat sekaligus sepupu Sulaiman, Makhluki, Senin.

Terlebih, Sulaiman dikenal  baik dan dekat dengan anak muda. Dia juga memiliki yayasan yang aktif membantu masyarakat. “Itu bisa menjadi motivasi bagi anak-anak Tanbu agar tidak minder lagi,” ujarnya. (msr/rin/lis/mel)

 

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.