Ngada Tuan Rumah KBKM Nasional  
Rosalina Woso October 22, 2024 10:30 AM

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar 

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Kabupaten Ngada Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan bertindak menjadi tuan rumah Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM)  Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Indonesia.

Kemah budaya ini melibatkan 50 Mahasiswa dari seluruh Indonesia yang sudah diseleksi oleh Kemendikbud Ristek. Masing-masing peserta dengan kemampuan dan keahliannya yang kemudian akan disalurkan dalam kegiatan ini dalam pengembangan Potensi lokal di Kabupaten Ngada.

Kegiatan akan berlangsung  sejak 25 Oktober sampai 25 November 2024.

Peserta yang akan dilepas dari Jakarta akan tiba di Bajawa, Kabupaten Ngada, Rabu 23 Oktober 2024. Rombongan akan diterima secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Ngada.

Hari pertama tiba di Bajawa, peserta kemah akan berkunjung ke objek Wisata yang sudah cukup kenal di Kabupaten Ngada seperti, Air Panas Mangeruda yang beralamat di Desa Mangeruda, Kecamatan Soa.

Lalu pada tanggal 25 Oktober peserta kemah akan menuju Kampung Megalitikum Kampung Adat Bena.

Lalu perkemahan akan dimulai sejak 25 Oktober 2024. Peserta kemah akan menuju 9 Desa Residensi yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Ngada. Selama berada di Desa Peserta  akan didampingi oleh Kepala Desa, Mentor Lokal, Peserta Lokal dan Orang Tua Asuh.

Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Elisius Kletus Watungadha, mengatakan, 9 desa akan menjadi sasaran KBKM. Yaitu di Kecamatan Riung, Desa Leko Sambi Utara, Kecamatan Bajawa Utara Desa Desa Wawowae dan Langagedha, Kecamatan Jerebu'u Desa Watu Manu, Kecamatan Golewa Selatan di Desa Boba 1, Golewa di Desa Tana Lea dan Desa Wogo dan Kecamatan Soa di Desa Mangeruda.

Dikatakan Kadis Elisius, dalam menjalankan kemah ini 50 Mahasiswa yang diutus dari seluruh Indonesia akan memberikan pendampingan kepada masyarakat di 9 Desa tersebut dalam pengembangan Potensi.

"Misalnya di desa Wawowae dengan potensi kopi yang ada, masyarakat setempat akan diberikan pendampingan terlihat inovasi yang bisa membawa dampak ekonomis bagi petani," kata Elisius, kepada TRIBUNFLORES.COM, di Bajawa, Selasa 21 Oktober 2024.

Semua desa yang sudah masuk dalam resistensi ini sudah disurvei sebelumnya oleh Tim dari Kemendikbud Ristek.

"Semua sudah di survei, 50 Mahasiswa akan terbagi dalam 9 Desa sesuai dengan keahlian yang mereka miliki," tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan memberikan beragam inovasi dari Pemuda dalam hal ini mahasiswa untuk kemudian menjadi masyarakat desa yang mandiri dalam mengelola sumber daya yang ada.

"Apabila adik-adik mahasiswa membawa kiat dan inovasi, bagamana mengembangkan potensi yang ada pada wilayah ini setelah adik-adik pulang masyarakat sudah bisa mandiri, masyarakat bisa berjalan tanpa adanya mentor pusat," demikian harapan yang disampaikan Kadis Elisius.

Dengan demikian juga, Ia  mengharapkan agar mentor-mentor lokal yang turut mendampingi Desa -desa yang punya potensi di kabupaten Ngada selama ini untuk meneruskan inovasi yang ada.

"Kita berharap juga mentor-mentor lokal bisa meneruskan inovasi yang akan dikembangkan oleh adik-adik mahasiswa," tutupnya.(Cr2).

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.