Laporan wartawan TribunBanten.com Misbahudin
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Feby Rizky Pratama menyebut, 12 kecamatan di Kabupaten Lebak langganan krisis air bersih.
Hal itu terjadi selama tiga tahun berturut-turut. Ke-12 kecamatan tersebut antara lain:
Kecamatan Cilograng
Kecamatan Bayah
Kecamatan Panggarangan
Kecamatan Cihara
Kecamatan Wanasalam
Kecamatan Malingping
Kecamatan Cileles
Kecamatan Cikulur
Kecamatan Cimarga
Kecamatan Lewidamar
Kecamatan Sajira
Kecamatan Curugbitung.
"Nah, dua 12 Kecamatan ini yang menjadi langganan krisis air bersih setiap tahun. Dari tahun 2021-2024, itu memang langganan," ujar Feby saat ditemui Tribunbanten.com, Selasa (22/10/24).
Feby mengatakan, Kabupaten Lebak sudah menetapkan status siaga darurat keringan sejak akhir bulan Juli sampai dengan akhir Oktober 2024.
"Ini hasil dari analisis BMKG, bahwa panas itu sampai akhir bulan Oktober, jadi di awal bulan November itu sudah masuk musim penghujan," katanya.
Feby mengaku, pihaknya juga telah mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih.
"Ini juga temen-temen sedang melakukan distribusi air bersih di kecamatan Wanasalam. Karena di wilayah kota sudah tercover dari PDAM," ujarnya.
Selain memberikan bantuan air bersih, lanjut Feby, BPBD juga telah memasang toren berkapasitas 5000 liter di beberapa wilayah.
"Itu nanti baut penampungan air," katanya.
Feby mengatakan, belum mengetahui jumlah data sawah yang ada di Lebak terdampak puso atau kegagalan panen akibat kemarau.
Dikarenakan untuk pertanian sudah mendapatkan bantuan pompanisasi dari Kementerian Pertanian.
"Kami blum menerima data luas sawah yang terdampak . Tapi jumlah pompanisasi nya itu kayanya cukup luas, sehingga sawah-sawah tidak semua mengalami kekeringan," katanya.