Tiap Hari Anan Siswa SMA Jalan Kaki Jual Risol Demi Bayar SPP, Sujud saat Dagangan Diborong Rp2 Juta
Mujib Anwar October 22, 2024 11:31 PM

TRIBUNJATIM.COM - Sosok siswa SMA jualan risol demi bayar SPP viral di media sosial.

Siswa SMA itu bernama Anandiwa Finza Orvando.

Tiap hari Anan, sapaan akrabnya jalan kaki berangkat ke sekolah membawa jualannya.

Anan berjualan makanan demi membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sekolahnya.

Siswa SMA Yadika 4 Kota Bekasi itu ternyata berjualan aneka macam makanan dan snack, di antaranya risol mayo.

Saat berjalan menuju sekolah, remaja yang akrab disapa Anan itu bertemu dengan konten kreator Donny Ramadhan.

Donny pun sempat bertanya mengenai keseharian Anan yang berjualan aneka makanan dan snack di sekolahnya.

Video tersebut diunggah dalam akun Instagram @donnyra yang bernarasi.

"Borong risol mayo dan snack Anan yang berjualan untuk membantu orang tua," tulis Donny.

Awalnya, Donny bertanya makanan yang dijual Anan

Anan yang mengenakan seragam putih abu-abu itu bersemangat menawarkan dagangannya.

"Risol mayo," jawab Anan, melansir dari TribunJakarta.

"Berarti ini kamu jualan dari pagi bawa-bawa gitu," kata Donny.

 "Pas jam istirahat gitu, kak" jawab Anan.

"Emang di sekolah boleh jualan makanan kayak gini?" tanya Donny

"Boleh-boleh saja sih kak tapi yang penting ga ketahuan sama orang kantin, kak" jawabnya.

Anan lalu bercerita dirinya membeli snack per bal yang dibungkus untuk dijual di sekolah.

Sedangkan makanan semisal risol mayo dibuat oleh ibundanya.

Donny pun bertanya alasan Anan mau berjualan di sekolah.

Sedangkan sebagai pelajar, Anan sudah lelah belajar.

Anan beralasan dirinya bersekolah di SMA Swasta sehingga harus membayar SPP.

Sedangkan orangtuanya berjualan nasi goreng.

Anan pun tidak malu berjualan di sekolah sekaligus menawarkan dagangannya kepada sesama teman.

"Ngapain malu, kan nyari duit kak," kata Anan.

Donny bertanya apakah teman-temannya bosan dengan makanan yang dibawa Anan.

Anan mengaku menawarkan menu makanan yang berbeda-beda semisal risol, makaroni spaghetti, nasi goreng, mie goreng, bihun, kebab, burger dan piscok.

Tak hanya itu, Anan mengaku ada rekannya yang menitipkan makanan dagangan kepadanya.

"Saya cuma ambil untung  Rp 1000, saling membantu mengembangkan usaha orangtua terus juga cita-cita kalau besar jadi masinis sih kak," katanya sambil tersenyum.

Di balik semangatnya, Anan mengaku rekannya ada yang berutang mencapai Rp 1 juta. 

Ketika dirinya menagih melalui pesan singkat, nomor ponselnya malah diblokir.

Akhirnya, Donny pun mencoba risol mayo buatan ibunda Anan.

"Ini risolnya enak banget," kata Donny.

Selain itu, Anan bercerita bahwa dirinya memiliki akun Instagram. Tetapi saat itu, Instagramnya tidak dapat dilihat karena ponselnya sedang rusak.

Ia lalu bercerita rela berjualan di sekolah untuk membantu orangtua. Pasalnya, penjualan nasi goreng buatan sang ayah menurun drastis pasca-pandemi.

Bahkan, sang kakak yang baru lulu sekolah belum bisa mengambil ijazah.

Akhirnya, Donny pun memborong seluruh makanan yang dijual Anan. 

Makanan itu lalu dibagikan kepada anak-anak.

Total makanan yang dibeli seharga Rp 240 ribu.

Namun, Donny malah memberikan uang sebesar Rp 2 juta.

"Kok banyak banget," tanya Anan.

"Dari dr. Richard Lee buat kamu nabung, buat beli handphone," kata Donny.

Anan lalu sujud syukur setelah menerima uang tersebut. Ia mengatakan uang tersebut untuk membayar SPP agar tidak dikeluarkan dari sekolah.

"Anan jualan tapi tetap sekolah ya," kata Donny.

"Ini kayak mimpi dikasih rezeki sama Allah, buat sekolah sama bayar rumah," kata Anan.

Kisah Anan itu lalu viral di media sosial. Banyak warganet yang bersimpati terhadap perjuangan pelajar SMA tersebut.

Melalui akun instagram @anan_risol, Anan pun menyampaikan rasa terimakasihnya.

"Temen temen sebelumnya aku mohon maaf belom bisa ku bales 1 per 1 intinya aku terimakasih sudah didoakan yang baik baik semoga doa baik kembali ke kalian semuanya dan buat temen temen yang mau berbagai dan sedekah mau beli dan Jumat berkah bisa DM aku nanti aku bantu salurkan ke masjid, pemulung,dan orang dijalan aku terimakasih banyak untuk dokter @drlchannel.official sudah mau membantu saya dan kakak @donnyra sudah mau bantu saya juga aku belom bisa balas kebaikan dokter dan kak dony dan temen temen tapi semoga Allah yang akan membalas kebaikan dokter dan KK dony dan temen temen amin," tulis Anan.

Sebelumnya juga viral kisah seorang pelajar di Bandung, Jawa Barat yang jualan di sekolah.

Siswi SMA bernama Maghfira Shofariyah Haeni Saputri ini tak malu menjual makanan dan minuman kepada teman-temannya di sekolah.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok @maghfirashfryh, terlihat Maghfira menjual aneka makanan ringan, roti hingga minuman.

Menurut Maghfira, dirinya dapat meraup omzet ratusan ribu dalam sehari.

Keuntungan dari penjualannya tersebut, digunakan Maghfira untuk menambah uang jajan, saku, dan ditabung.

Maghfira mengaku rela berjualan di sekolah untuk melatih mentalnya dalam berwirausaha.

Ketika ditanya alasan sekolah sambil jualan, Maghfira Shofariyah Haeni Saputri mengungkapkan, ingin belajar mendiri dan melatih mentalnya.

Sehingga, ia berjualan makanan dan minuman di tempatnya belajar, SMA Plus Merdeka Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

"Untuk melatih mental kewirausahaan dan belajar kemandirian," katanya kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/8/2022).

Maghfira mengatakan, orangtuanya merespons positif apa yang dilakukannya ini.

"Orangtua pastinya bangga dan bahagia karena dari kecil sudah diajarkan kemandirian," ucapnya.

"Teman-teman juga mendukung kegiatan saya," lanjutnya.

Siswi yang duduk di bangku SMA Kelas XII ini menceritakan, dirinya sudah berjualan di sekolah sejak kelas XI.

Di sekolah, Maghfira menjual aneka makanan dan minuman.

"Awal masuk ke SMA kelas 10 full daring, kelas 11 sudah mulai tatap muka dan sambil bawa makanan sendiri untuk dijual, tapi masih di kelas."

"Terus naik ke kelas 12, aku ada ide untuk jualan minuman dan susu ke kelas-kelas IPA/IPS, yang lain sambil dibantu teman," katanya kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/8/2022).

Maghfira mengatakan, banyak dagangannya yang terjual.

"Pas begitu jualan ternyata Allhamdulilah, banyak yang beli dan mulai ke sini banyak menu makanannya, seperti roti, snack, minuman, dan sebagainya," ungkapnya.

Sementara itu, Maghfira mengungkapkan, dirinya berjualan sebelum waktu masuk sekolah dan saat istirahat.

"Dijual sebelum masuk sama istirahat ke satu pukul 08.15-08.30 WIB dan istirahat kedua pukul 11.20-11.50 WIB," ucap pelajar yang berusia 17 tahun ini.

Berdasarkan keterangan Maghfira, setiap harinya, ia mendapatkan omzet Rp 450 ribu hingga Rp 600 ribu.

Dari jumlah pendapatannya itu, digunakan untuk berbagai keperluan.

Di antaranya menambah uang jajan dan saku, serta ditabung untuk masa depannya.

"Menambah uang jajan dan uang saku untuk di tabung buat masa depan .dan membantu meringankan beban biaya orang tua," ucapnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.