Mengulik Pengrajin Tenun Tradisional di Kendari Sulawesi Tenggara Hasilkan Motif Tolaki, Muna, Buton
Muh Rosikhuddin October 23, 2024 05:56 PM

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Inilah cerita salah satu perajin tenun di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Ice.

Sosok wanita berusia 48 tahun ini tinggal di Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari.

Dia telah menggeluti pekerjaan sebagai perajin tenun sejak tahun 2011 silam, mewarisi keahlian orangtuanya.

"Belajar sama orangtua, mulanya itu dari menghani dulu, benang dikasih masuk satu satu di sisir tenun," katanya, Minggu (6/10/2024).

Kesabaran dan ketekunan Ice membuahkan hasil, kini dirinya bisa memproduksi kain tenun motif Tolaki, Buton, hingga Muna.

Dalam sebulan, dia bisa memproduksi enam kain tenun motif Tolaki sedangkan motif Buton dan Muna bisa diproduksi sampai tiga helai kain.

Ice mengatakan, proses pembuatan kain tenun dilakukan menggunakan alat tenun tradisional.

Semakin rumit motif yang dipesan, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk menenun.

"Bisa kurang dari satu pekan kalau tidak terlalu rumit seperti motif Tolaki, tapi kalau sudah penuh motif bisa sampai satu bulan," ucap dia.

Selain membutuhkan waktu yang cukup lama, kerumitan motif juga mempengaruhi harga jual kain tenun tersebut.

Kain tenun motif Tolaki dibanderol dengan harga Rp700 ribu, sementara motif Muna dan Buton mulai dari Rp1,5 jutaan.

"Kalau penuh motif Tolaki bisa sampai Rp2,5 juta, karena memang bikin motifnya sulit," jelasnya kepada TribunnewsSultra.com.

Adapun modal yang dia keluarkan dalam sekali produksi berkisar Rp1 juta untuk satu helai kain tenun.

Modal tersebut meliputi benang Rp200 ribuan, ongkos hani Rp40 ribu, dan ongkos menenun hingga Rp700 ribu.

Produksi kain tenun yang dihasilkan Ice sudah dipasarkan di berbagai daerah hingga Jakarta.

Bahkan hasil tenunnya pernah diikutsertakan dalam lomba dan mendapatkan juara, serta beberapa kali tampil di pameran.

"Ada kita punya galeri di Kantor Wali Kota, itu saya punya kain tenun semua itu yang dipajang di sana," katanya.

Meski demikian, Ice mengaku masih terkendala modal dan pemasaran kain tenun miliknya di Kota Kendari, Provinsi Sultra.

"Kita kendala modal benang, lamami saya usulkan bantuan tapi belum ada, cuma Dekranasda yang bantu alat. Sama terkendala juga pemasaran," pungkasnya.

Pemesanan bisa dilakukan melalui telepon 082187297365 atau WhatsApp via nomor 081943408061.(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Program: Local Experience
Editor Video: Muh Rosikhuddin

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.