5 Makanan yang Bikin Tambah Lapar Ternyata Makanan Sehat, Tak Percaya?
Aullia Rachma Puteri October 27, 2024 04:34 PM

Nakita.id -Beberapa jenis makanan justru bisa memicu rasa lapar meskipun sudah dikonsumsi.

Hal ini bisa disebabkan oleh kandungan yang ada di dalamnya, seperti rendahnya serat atau tingginya gula.

Berikut ini adalah lima makanan yang cenderung membuat seseorang merasa semakin lapar setelah mengonsumsinya.

Makanan yang Bikin Tambah Lapar

1. Roti Putih

Roti putih sering kali menjadi pilihan sarapan cepat, namun ternyata mengandung karbohidrat olahan yang sangat rendah serat.

Makanan ini menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, namun segera menurun drastis, memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat.

Karbohidrat olahan seperti pada roti putih mudah dipecah menjadi gula, menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak energi dalam waktu cepat setelah mengonsumsinya.

Sebagai gantinya, memilih roti gandum utuh yang kaya serat bisa membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama.

Serat membantu memperlambat pencernaan dan mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba.

2. Jus Buah

Meskipun jus buah tampak sehat, minuman ini sering kali mengandung gula yang tinggi dan kurang serat.

Jus buah, terutama yang diproses, menghilangkan serat yang terdapat dalam buah utuh, padahal serat adalah komponen yang membantu perasaan kenyang.

Akibatnya, jus cepat dicerna dan menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat, diikuti dengan penurunan yang menyebabkan rasa lapar kembali.

Alternatif yang lebih baik adalah mengonsumsi buah utuh, yang kaya akan serat dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Selain itu, mengonsumsi air putih sebagai pengganti jus buah olahan juga bisa membantu mengontrol rasa lapar.

3. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji, seperti burger, kentang goreng, atau pizza, cenderung tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, namun rendah kandungan nutrisi penting seperti serat dan protein.

Lemak jenuh dan garam membuat makanan ini terasa nikmat, namun juga memperlambat sinyal rasa kenyang ke otak.

Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam makanan cepat saji menyebabkan lonjakan energi yang cepat namun tidak bertahan lama, memicu rasa lapar dalam waktu singkat.

Makanan cepat saji juga memiliki efek adiktif, sehingga meskipun telah kenyang, seseorang bisa merasa ingin makan lebih banyak atau ngemil setelah mengonsumsi jenis makanan ini.

4. Makanan Ringan yang Mengandung MSG

Monosodium glutamate (MSG), bahan tambahan yang sering digunakan dalam makanan olahan atau makanan ringan, seperti keripik, mi instan, atau makanan ringan kemasan lainnya, dapat merangsang nafsu makan.

MSG diketahui dapat memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa kenyang, sehingga meskipun sudah makan, seseorang masih merasa ingin terus makan.

Makanan yang mengandung MSG tidak memberikan rasa kenyang yang memadai, dan kandungan kalorinya sering kali lebih tinggi daripada yang dibutuhkan.

Selain itu, konsumsi makanan ini dalam jumlah besar bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.

5. Makanan Manis dan Gula Olahan

Makanan manis, seperti permen, kue, donat, atau minuman ringan bersoda, memiliki kandungan gula yang tinggi namun rendah nutrisi seperti serat dan protein.

Gula olahan yang terkandung dalam makanan ini cepat dicerna oleh tubuh, yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Setelah lonjakan ini, tubuh akan mengalami penurunan gula darah yang signifikan, memicu rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan manis.

Selain itu, konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan produksi hormon insulin, yang juga bisa memicu rasa lapar lebih cepat.

Menggantikan makanan manis dengan camilan sehat seperti kacang-kacangan atau buah segar dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah dan rasa kenyang.

Banyak dari makanan di atas memiliki satu kesamaan, yaitu kandungan nutrisi yang rendah dan proses pencernaan yang cepat.

Makanan yang rendah serat atau protein cenderung tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama karena tubuh tidak memerlukan banyak waktu untuk mencernanya.

Selain itu, lonjakan gula darah yang cepat dari makanan yang mengandung karbohidrat olahan atau gula olahan memicu pelepasan insulin yang menyebabkan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba, sehingga tubuh kembali merasa lapar.

Sebaliknya, makanan yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat cenderung memberikan rasa kenyang lebih lama karena memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, dan mereka membantu menjaga stabilitas kadar gula darah.

Dengan memilih makanan yang tepat dan mengatur pola makan yang sehat, seseorang bisa mengendalikan rasa lapar dan menjaga tubuh tetap berenergi sepanjang hari.

Ini penting terutama bagi mereka yang ingin mengelola berat badan atau meningkatkan fokus dan produktivitas.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.