PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat penurunan jumlah penumpang angkutan laut dan udara pada bulan September 2024 dibandingkan dengan bulan Agustus 2024.
Penurunan tersebut terjadi baik pada jumlah penumpang yang berangkat maupun yang datang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut.
Kepala BPS Provinsi Bangka Belitung Toto Haryanto menyampaikan, jumlah penumpang angkutan laut antar pulau yang datang dan berangkat pada September 2024 tercatat sebanyak 58,25 ribu penumpang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28,5 ribu orang berangkat, sementara 29,4 ribu orang tiba di pelabuhan-pelabuhan setempat.
"Jumlah penumpang pada angkutan laut dan udara, baik yang datang maupun pergi, memang tercatat mengalami penurunan. Secara rinci, penurunan jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan laut mencapai 10,82 persen, sementara yang datang turun sebesar 3,11 persen," ujar Toto, Selasa (5/11).
Untuk angkutan udara, penumpang yang berangkat mengalami penurunan sebesar 4,63 persen dan yang datang turun sebesar 1,44 persen. Total penumpang angkutan udara pada September 2024 tercatat sebanyak 131,51 ribu orang, dengan 65,38 ribu orang berangkat dan 66,13 ribu orang tiba.
Di sisi lain Toto menyebut, volume barang yang dimuat di pelabuhan pada bulan September justru mengalami kenaikan. Kata dia, jumlah barang yang dimuat tercatat sebesar 258,46 ribu ton, meningkat sebesar 4,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 248,44 ribu ton.
"Pelabuhan dengan kenaikan volume barang muat terbesar adalah pelabuhan lainnya dengan peningkatan 70,09 persen, diikuti oleh Pelabuhan Tanjungpandan (44,83 persen), Pelabuhan Pangkal Balam (37,70 persen) dan Pelabuhan Tanjung Kalian (4,30 persen)," ucapnya.
Sementara itu, volume barang yang dibongkar di pelabuhan pada September 2024 mengalami penurunan 3,84 persen menjadi 126,53 ribu ton, dari 131,58 ribu ton pada bulan Agustus.
Toto menyebut, penurunan ini terutama disebabkan oleh tidak adanya kegiatan bongkar di Pelabuhan Sadai-Toboali, serta penurunan aktivitas di Pelabuhan Manggar (83,87 persen) dan Pelabuhan Tanjungpandan (20,20 persen).
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Januari-September 2023), volume barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun sebesar 8,16 persen.
"Secara keseluruhan, aktivitas pemuatan barang di pelabuhan pada bulan September 2024 lebih tinggi dibandingkan aktivitas pembongkaran. Pelabuhan Sadai-Toboali tercatat sebagai pelabuhan muat tersibuk di Bangka Belitung, sementara Pelabuhan Pangkal Balam menjadi pelabuhan bongkar tersibuk di provinsi tersebut," tuturnya. (t3)