TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gelaran Ekrafest 2024 hari pertama seru banget! Karena Ekrafest tahun 2024 lebih meriah dengan kolaborasi yang lebih banyak dan tentu menarik untuk disimak. Di antaranya Ekrafs Talk yakni sesi diskusi inspiratif dengan tokoh-tokoh ekonomi kreatif, Ekrafs Market ruang pameran dan penjualan, produk-produk kreatif lokal. Di Film Spot dan Game Spot pengunjung dapat menikmati karya film dan permainan interaktif. Kemudian Ekrafs Concert & Show yang menampilkan festival musik serta pertunjukan seni.
Ekrafest sendiri dibuat untuk memperingati Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) 24 Oktober. Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) menggelar Ekrafest 2024 di Sarinah pada 24-25 Oktober. Acara yang digelar 2 hari ini, merupakan bagian dari Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional yang telah ditetapkan pemerintah sesuai Kepmen NOMOR SK/98/UM.02.00/MK/2023 yang dilaksanakan setiap 24 Oktober. Ekrafest 2024 adalah acara lebarannya Gekrafs. Di hari pertama ini banyak aktivitas seru yang bisa dinikmati oleh para pengunjung yang hadir di Sarinah.
Sesi pertama ngobrolin dunia perfilman diawali mengupas cerita seru tentang pembuatan film “Adagium” karya sutradara Rizal Mantovani. Ia menceritakan pengalamannya menjalankan proses syuting bersama TNI. Menurut penuturannya, film Adagium menceritakan tentang nasionalisme tiga orang pemuda. Salah satu diantaranya memilih untuk menjadi TNI. ia mengatakan, “wah serunya ketika proses syuting itu, kami meminta bantuan dan pengawasan pihak TNI. Ini dibantunya sampai dari segi alat, lokasi, hingga teknis, apalagi kan senjata itu rumit ya,” ujar Rizal.
Rizal Mantovani menceritakan, beberapa TNI juga ikut riset dan mendampingi saat proses syuting berlangsung. Rizal Mantovani mengaku merasa sangat dibantu untuk project film ini. "Mereka sudah membantu dari proses riset. Jadi waktu bikin ceritanya kita banyak bertanya sama mereka, kita banyak nanya daripada mereka yang menjelaskan. Kalau waktu syuting udah nggak nanya lagi karena sudah saat riset. Lebih kepada pendampingan," jelas Rizal Mantovani.
Jika sesi sebelumnya ngobrolin soal film ber-genre action, sesi selanjutnya audiens diajak membahas keseruan proses produksi dari Rumah produksi Anak Bangsa Pictures yang kembali memproduksi sebuah film drama komedi berjudul “Makelar Doa”. Berbeda dari film komedi pada umumnya, film ini mengangkat cerita masalah sosial yang terjadi di Indonesia. "Drama komedi yang akan kita buat bukan komedi konyol. Tapi kita coba mengemas dengan sebuah cerita tentang masalah sosial yang ada di Indonesia dengan bumbu komedi yang menyegarkan," kata Harry Pole selaku produser film Makelar Doa. Film ini akan segera tayang segera di tahun 2025.
Film ini juga ternyata merupakan buah dari kolaborasi Gekrafs, “Ini adalah film pertama Gekrafs yang bintang utamanya diperankan oleh Ferry Ardiansyah yang merupakan aktor sekaligus Ketua DPP Gekrafs bidang event, film komedi religi yang sarat akan makna kehidupan” ujar Arifin, Assosiate Produser yang juga Wasekjend DPP Gekrafs.
Obrolan seru pada hari itu ditutup dengan membahas film “Tebusan Dosa”. Film ber-genre horor yang digarap sutradara Yosep Anggi Noen. Film yang dibintangi Happy Salma dan Putri Marino itu adalah produksi bersama Palari Films, Legacy Pictures, dan Showbox. Yosep menceritakan, film ini mengangkat isu keluarga pra-sejahtera yang penuh tekanan sosial dan ekonomi, “film ini bercerita tentang seorang ibu yang kehilangan anaknya dalam kecelakaan tragis. Dia pun mencari sang anak dengan dibantu oleh siniar horor dan seorang peneliti dari Jepang. Mengeksplorasi tema kehilangan dan rahasia kelam, film ini juga membahas upaya rekonsiliasi seseorang dengan masa lalunya. Jadi bisa dibilang film ini kompleks banget,” cerita Yosep.
Dengan adanya lebaran para pelaku Ekraf, yakni Ekrafest 2024, diharapkan karya-karya dari para sineas semakin diapresiasi oleh masyarakat dan film-film Indonesia semakin mendapatkan tempat di hati para penonton di negara sendiri. Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap film-film yang diproduksi oleh industri perfilman lokal membuat industri film Indonesia semakin meroket. Respons yang sangat baik dari masyarakat ini membuat berbagai judul film mulai diproduksi dan tayang, baik di bioskop maupun platform-platform digital.
Sementara itu Kawendra Lukistian selaku ketua Umum DPP Gekrafs mengatakan kepada awak media, “wah, keren banget acara hari ini. Alhamdulillah kita bisa menggelar Ekrafest 2024 di Sarinah dan tentunya ini menjadi spot yang luar biasa, ini spot bersejarah karena Sarinah ini salah satu retail yang mendukung ekonomi kreatif secara luar biasa sejak awal berdirinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi tonggak bersejarah nasional serta menjadi legacy kita bersama para pelaku ekraf sekaligus lebarannya pelaku ekraf di Indonesia,” kata Kawendra.
Sedangkan ketua komite acara Ekrafest 2024, Abcandra Akbar Supratman yang juga merupakan Wakil Ketua MPR termuda dalam sejarah Indonesia, mengatakan,” Ekrafest 2024 diharapkan mampu menggaet pengunjung dan sekaligus memicu para UMKM pelaku ekonomi kreatif Tanah Air mengembangkan produk kreatifnya. Kami targetkan 15 ribu pengunjung datang berkunjung pada hari ini, dan mungkin besok bisa sampai 25 ribu - 35 ribu pengunjung karena besok akan lebih banyak penampilan dari musisi-musisi bertalenta tanah air yang sudah familiar di masyarakat,” ujar Akbar.
Adapun demikian banyak sekali pihak yang terlibat untuk mendukung acara Ekrafest 2024 ini. Dukungan tidak hanya datang dari ide-ide kreatif, namun juga dukungan infrastruktur. PT Hakaaston (HKA), anak perusahaan PT Hutama Karya, telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lampung. “Sebagai operator Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB), HKA tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, namun juga peduli terhadap pengembangan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya UMKM,” ucap Riadiano Muhammad, Project Manager Hakaaston Bakter. (*)