Ikan Kemasan Kaleng Banyuwangi Tembus Pasar Lebih dari 50 Negara
Cak Sur November 06, 2024 04:30 AM

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Perusahaan pengolahan ikan di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), sukses menembus pasar luar negeri. 

Tak tanggung-tanggung, lebih dari 50 negara di berbagai benua menjadi tujuan pengiriman produk makanan dalam bentuk ikan dalam kemasan kaleng.

Ada beberapa perusahaan ikan kaleng di Banyuwangi yang telah mengirim produknya ke luar negeri. Salah satunya PT Pasific Masami Indonesia, perusahaan pengalengan ikan yang berada di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Perusahaan yang masuk dalam Pasific Harverst Group tersebut telah mengirim produk ikan kaleng sejak tahun 2000-an. 

Pasar mancanegara pertama adalah negara-negara di Benua Afrika. Pasar tersebut berhasil ditembus setelah perusahaan mengikuti berbagai program expo yang digelar oleh pemerintah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat melepas ekspor perdana tuna dalam kemasan kaleng di Banyuwangi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat melepas ekspor perdana tuna dalam kemasan kaleng di Banyuwangi. (SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin)

"Awalnya sekitar tahun 1988, pasar produk masih dalam negeri. Baru setelah tahun 2000, produk kami sampai ke luar negeri," kata Owner PT Pasific Masami Indonesia Sherly Indrawati Aminoto, akhir pekan lalu.

Ada beberapa produk ikan kaleng yang digemari oleh negera-negara tujuan ekspor. Antara lain ikan lemuru, tuna dan bandeng. 

Untuk beberapa produk ikan tangkap seperti tuna, perusahaan tersebut bahkan harus mendatangkan ikan dari negeri lain untuk diolah dan dijual kembali.

"Ikannya itu kan termasuk fish migration. Mereka bergeraknya berombongan lintas negara. Jadi tidak selalu ada di sini (perairan Indonesia)," lanjut Sherly.

Setelah produknya lalang-buana ke berbagai negara, Sherly memahami bahwa kebutuhan ikan kaleng bisa dibilang tak terbatas. 

Negara-negara tujuan, kata dia, akan menerima berapapun kesanggupan perusahaan untuk mengekspor. Sayangnya, kapasitas produksi masih terbatas karena bahan baku yang tak mudah didapat.

Sherly menjelaskan, perusahaannya mampu memproduksi sebanyak 150 ton ikan per hari. Jumlah itu masih jauh dibanding permintaan pasar. Selama ini, jumlah pesanan yang mampu dilayani hanya sekitar 100 kontainer per bulan.

Negara-negara tujuan ekspor antara lain berada di wilayah Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Utara. 
Selain negara-negara tersebut, pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama untuk negara-negara lain, seperti Australia, Spanyol dan Portugal.

pada akhir September lalu, PT Pasific Masami Indonesia berhasil membuka pasar Kanada dengan kontrak ekspor senilai 10 juta dollar AS atau sentara Rp 151 miliar untuk jangka waktu enam bulan. 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.