POS-KUPANG.COM - Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Undana Kupang dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA NTT, Senin, 01 Juli - 31 Juli 2024
Istilah konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun 1902. Konservasi berasal dari kata “conservation”, yang bersumber dari kata (con=together) dan (servare= to keep, to save what we have). Konservasi berarti kegiatan yang dilakukan untuk memelihara milik kita (to keep, to save what we have) dan kita harus memanfaatkannya secara bijaksana (wise use).
Dalam konteks yang luas, konservasi tidak hanya diartikan sebagai menjaga atau memelihara lingkungan alam (pengertian konservasi fisik), tetapi juga bagaimana nilai-nilai dan hasil budaya dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan dikembangkan demi kesempurnaan hidup manusia.
Salah satu institusi yang memiliki tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya adalah BBKSDA NTT. Cakupan wilayah konservasi BBKSDA NTT adalah cagar alam, Suaka margasatwa, Tawan wisata alam dan Taman buru.
Wilayah secara keseluruhan yang dikelola BBKSDA NTT sebanyak 28 kawasan konservasi dengan luas 234.517,24 ha. Kawasan konservasi tersebut berada di 12 kabupaten/ kota dari 22 kabupaten/ kota yang ada di provinsi NTT.
Urgensi konservasi adalah memberikan perlindungan kepada flora dan fauna terancam punah, mempertahankan keunikan ekosistem dan menjaga kualitas lingkungan. Konservasi sumber daya alam tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan membutuhkan partisipasi semua masyarakat baik umum maupun masyarakat ilmiah.
Program Studi Biologi FST Undana membangun kerjasama dengan BBKSDA untuk bergotong-royong dalam upaya pencerahan dan pemahaman konservasi secara konseptual dan praktis. Kerjasama tersebut diwujudkan dalam bentuk praktik kerja lapangan bagi mahasiswa Biologi.
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan mata kuliah wajib yang diselenggarakan pada semester 5 bagi mahasiswa biologi FST Undana.
Tahun ini, sejumlah mahasiswa biologi FST Undana mendapatkan kesempatan berharga untuk melaksanakan PKL di Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan akademik tetapi juga memberikan wawasan praktis tentang konservasi sumber daya alam.
Tujuan utama dari praktek kerja lapangan adalah untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata. Melalui PKL, mahasiswa dapat memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai aspek teknis dan ilmiah, seperti konservasi, manajemen atau penelitian sesuai dengan bidang studinya.
PKL juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis, memperluas wawasan mahasiswa mengenai tantangan di lapangan, serta mempersiapkan diri untuk berkontribusi secara profesional dalam dunia kerja
Kegiatan praktik kerja lapangan semester ganjil tahun akademik 2024/ 2025 dilaksanakan selama satu bulan terhitung 1 Juli- 31 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 12 mahasiswa didampingi tiga dosen pembimbing akademik yaitu Vinsensius Manek Ati, S.Pt., M.Si, Dr. Ir. Alfred O.M. Dima, M.Si dan Dr. Sipri Radho Toly, PGD, M.Sc
Setiap dosen membimbing empat mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing lapangan yaitu drh. Alfian herdi Feisal selama praktik kerja lapangan di BBKSDA.
Keduabelas mahasiswa yang mendapat kesempatan emas ber-PKL di BBKSDA adalah Lorenzo Lazakar, Imanuel Ninef, Lidya Runtuwene, Maria Igo, Mariam Ade Jechika, Angelina Katur, Hapsani Guhir, Yelin Mbeo, Nurani Samene, Fransiska Asde, Yustina Moi dan Murty Boling.
Para mahasiswa diantar oleh dosen pembimbing akademik Vinsensius Manek Ati, S.Pt., M.Si dan diterima oleh Kabid Tata Usaha BBKSDA NTT, Bapak Joko Waluyo S.Hut. Dalam sambutannya selaku dosen pendamping menyampaikan terima kasih karena telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program Studi Biologi untuk belajar di BBKSDA NTT.
Selanjutnya mewakili pimpinan Program Studi Biologi menyerahkan keduabelas mahasiswa untuk memulai kegiatan dengan pesan agar melaksanakan tugas secara bertanggung jawab dan tetap menjaga nama baik almamater kepada kepala BBKSDA NTT.
Acara serah terima mahasiswa PKL bersama dosen pembimbing akademik Vinsensius Manek Ati, S.Pt., M.Si serta arahan dari kabid tata usaha BBKSDA NTT
Kepala BBKSDA diwakili Kabid Tata Usaha Bapak Joko Waluyo S.Hut mengharapkan kepada para mahasiswa agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, Belajarlah dari setiap kegiatan dan tugas yang diberikan, dan jangan ragu untuk bertanya serta berkontribusi secara aktif. Pengalaman yang didapatkan di sini akan menjadi bekal berharga bagi masa depan baik dalam karir maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan awal yang dilakukan yaitu mengamati satwa liar yang berada di Instalasi Karantina Hewan (IKH). Satwa liar yang berada di IKH yaitu Burung kakatua jambul kuning ,Kura-kura leher ular rote, Ular, Buaya muara, Tokek leopard dan Iguana.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL juga meliputi kunjungan ke berbagai kawasan konservasi di bawah naungan BBKSDA NTT. Salah satu kegiatan utama adalah patroli penyu di Desa Mata Air, Pantai Kelapa Tinggi Tarus, yang berlangsung selama 4 hari.
Dalam kegiatan patroli mahasiswa didampingi oleh Bapak Rofinus dari BBKSDA, yang bertanggung jawab atas kegiatan konservasi penyu, serta Bapak Henok selaku Ketua Kelompok Cemara di Kelapa Tinggi yang memiliki kepedulian terhadap konservasi penyu. Patroli penyu dilakukan pada malam hari untuk mengamati dan mendokumentasikan proses penyu bertelur, memastikan perlindungan telur dari ancaman predator dan aktivitas manusia.
Selain patroli penyu, mahasiswa juga mengunjungi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Oelsonbai untuk mengamati aktivitas Rusa Timor (Rusa timorensis).
Di lokasi tersebut terdapat populasi rusa sebanyak 25 ekor. Kegiatan yang dilakukan di KHDTK Oelsonbai meliputi pengamatan perilaku makan, sosial, dan pergerakan rusa di penangkaran.
Selanjutnya, tim PKL mengunjungi Pulau Menipo selama 3 hari untuk mengamati keanekaragaman flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut.
Observasi mencakup pengamatan terhadap buaya muara, penyu, rusa Timor, dan berbagai jenis burung endemik seperti kakatua jambul kuning serta burung migran, yang menjadikan Menipo sebagai ekosistem penting untuk konservasi satwa liar. Seluruh kegiatan ini memberikan pengalaman lapangan yang berharga dalam hal pengelolaan kawasan konservasi dan pemahaman komprehensif tentang keanekaragaman hayati di NTT.
Kegiatan PKL diakhiri dengan acara perpisahan bersama yang didampingi oleh dosen pembimbing akademik Dr. Ir. Alfred O.M. Dima, M.Si. Momen perpisahan ini menjadi pengingat Indah tentang kerjasama yang terjalin dan pengalaman berharga yang diperoleh.
Menurut salah satu peserta PKL, Lidya Runtuwene bahwa kegiatan ini memberikan kesan mendalam dan pengalaman yang sangat berharga tentang pentingnya konservasi alam.
Mewakili kedua belas peserta PKL Lidya menyampaikan terima kasih Kepada kepala BBKSDA NTT bersama jajarannya dan Program Studi Biologi FST Undana atas kesempatan berakhmat dan bermartabat ini dan berharap dengan tambahan pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan PKL dapat meningkatkan kontribusi mahasiswa dan semua pihak dalam pelestarian alam di masa mendatang
Pendampingan dari tim BBKSDA yang penuh perhatian dan profesional menjadi kesan tersendiri bagi Fransiska Asde dan Try Murty Boling, Mereka merasa diterima dan didukung dalam setiap tugas dan tantangan, tidak hanya dari segi teknis melainkan dari sisi humanis, tentang bagaimana BBKSDA menjalankan tugasnya dengan dedikasi tinggi untuk melindungi keanekaragaman hayati
Keberadaan para mahasiswa prodi Biologi selama kegiatan PKL juga meninggalkan kesan mendalam. Kehadiran mahasiswa menurut Bapak Stefanus, menjadi momen bagi BBKSDA untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan.(*)