Xpeng Hadirkan Chip AI Turing untuk Mobil Canggih di Masa Depan
Adam Rizal November 07, 2024 12:34 PM

Pabrikan otomotif asal China XPeng menjadikan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi fokus pengembangan di masa depan. CEO Xpeng He Xiaopeng mengungkapkan visi perusahaan yang berfokus pada chip AI Turing yang akan menjadi "otak" dari kendaraan masa depan Xpeng.

"Teknologi membutuhkan waktu untuk mengubah dunia dan AI akan memainkan peran besar dalam perubahan. Xpeng berambisi menjadi pionir dalam pengembangan AI dan kendaraan," kata Carnewschina.

Chip AI Turing yang dikembangkan secara internal oleh Xpeng diharapkan dapat mentransformasi perusahaan dalam waktu dekat. Chip itu dirancang khusus untuk AI, dengan prosesor 40-core, mampu menjalankan model dengan 30 miliar parameter secara lokal, memiliki dua unit pemrosesan neural (NPU) terintegrasi, dan arsitektur domain khusus untuk jaringan neural.

NPU adalah prosesor yang dirancang untuk mempercepat kemampuan sistem kecerdasan buatan, sementara jaringan neural adalah model pembelajaran mesin yang meniru cara kerja otak manusia. "Satu chip Turing setara dengan tiga chip Nvidia Orin X atau dua chip FSD. Chip ini juga memungkinkan keamanan independen dan deteksi waktu nyata untuk kendaraan, serta memiliki dua ISP (image signal processing) gambar independen yang mampu menangani kondisi pencahayaan buruk," ujarnya.

Ada berbagai versi chip Turing untuk penggunaan di mobil AI, robot AI, dan mobil terbang. Chip ini juga akan mendukung pengemudian cerdas dan sistem mobil, sehingga tidak diperlukan chip tambahan untuk antarmuka manusia-mesin (HMI). Kemampuan komputasi chip Turing diklaim dapat mencapai pemanfaatan 100 persen dan mobil AI di masa depan akan dilengkapi dengan setidaknya tiga chip Turing.

Inovasi Google dan Qualcomm

Industri otomotif tengah mengalami transformasi besar. Mobil kini bukan lagi sekadar alat transportasi, melainkan perangkat pintar yang penuh dengan teknologi canggih. Qualcomm dan Google, dua raksasa teknologi, tengah mendorong revolusi ini dengan menghadirkan sistem artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang revolusioner untuk kendaraan.

Kolaborasi antara Qualcomm dan Google itu bertujuan untuk menciptakan pengalaman berkendara yang lebih personal, intuitif, dan aman. Dengan menggabungkan kekuatan Android Automotive OS (AAOS) milik Google dan chipset Snapdragon Digital Chassis dari Qualcomm, keduanya menghadirkan platform yang memungkinkan produsen mobil untuk mengembangkan asisten suara yang lebih cerdas dan responsif.

AAOS sekarang mendukung kendaraan dari beberapa produsen termasuk Chevrolet, Honda, Volvo, dan Rivian. Dengan kolaborasi ini, Qualcomm dan Google berharap dapat mempercepat penggunaan teknologi AI dalam industri otomotif dan memberikan solusi yang lebih efisien dan aman bagi pengguna.

Apa yang membuat kolaborasi ini begitu istimewa?

Asisten Suara yang Lebih Personal:

Bayangkan memiliki asisten pribadi yang selalu siap membantu Anda saat berkendara. Dengan sistem AI terbaru ini, Anda bisa mengontrol berbagai fitur mobil hanya dengan perintah suara, mulai dari mengatur suhu kabin hingga mencari rute tercepat.

Pengalaman yang Lebih Imersif:

Peta navigasi akan menjadi lebih hidup dan informatif. Anda bisa mendapatkan informasi real-time tentang lalu lintas, tempat wisata, dan bahkan rekomendasi restoran di sekitar Anda.

Integrasi yang Seamless:

Sistem AI ini dirancang untuk bekerja secara mulus dengan berbagai aplikasi dan layanan lainnya. Anda bisa menghubungkan ponsel pintar, smartwatch, dan perangkat pintar lainnya untuk mendapatkan pengalaman yang lebih terintegrasi.

Kinerja yang Lebih Cepat dan Efisien:

Chipset Snapdragon Digital Chassis dari Qualcomm memberikan daya komputasi yang sangat tinggi, memungkinkan sistem AI untuk menjalankan berbagai tugas secara simultan dengan cepat dan efisien.

Kolaborasi antara Qualcomm dan Google ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan teknologi kendaraan otonom. Dengan kemampuan AI yang semakin canggih, mobil di masa depan akan dapat mengambil keputusan sendiri, seperti mengubah jalur atau berhenti darurat, untuk meningkatkan keselamatan penumpang.

Selain itu, sistem AI juga dapat digunakan untuk memantau kondisi kesehatan pengemudi dan memberikan peringatan dini jika terjadi masalah. Bahkan, mobil bisa menjadi pusat hiburan yang lengkap, dengan kemampuan untuk memutar film, bermain game, dan mengadakan rapat virtual.

Kolaborasi antara Qualcomm dan Google menandai dimulainya era baru dalam industri otomotif. Dengan sistem AI yang semakin canggih, mobil akan menjadi lebih dari sekadar alat transportasi. Mobil akan menjadi teman perjalanan yang cerdas, aman, dan menyenangkan.


© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.