Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Komunitas perantau asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Komunitas Rakat Timur (KRT) resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Koordinator KRT Sainudin Mahyudin memastikan para perantau yang mendukung Pram-Rano adalah mereka yang telah ber-KTP Jakarta.
“KRT akan fokus menghimpun suara diaspora NTT ber-KTP jakarta untuk memilih paslon Mas Pram dan Bang Rano sekaligus juga memperkuat basis suara di Jakarta," kata Sainudin kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).
Hal senada disampaikan Damrah Atapukan, yang merupakan tokoh diaspora NTT.
Ia memastikan akan ikut berjuang untuk memenangkan pasangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
“Sampe Dopi Keppo untuk Mas Pram dan Bang Rano, istilah yg biasa di pakai oleh para pejuang di NTT saat melawan penjajah hingga perjuangan selesai.
Artinya kami diaspora NTT di Jakarta juga akan berjuang hingga mas Pram terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya.
Sebelumnya, Cagub Pramono Anung berterimakasih terhadap banyaknya deklarasi dukungan dari sejumlah pihak kepadanya.
Pramono pun telah menegaskan berulangkali bahwa sejumlah janji yang ditawarkannya bersama Rano Karno adalah program yang realistis dan bukan imajinasi.
"Apa yang akan kami lakukan. Kami tidak berimajinasi, kami akan menyelesaikan persoalan-persoalan yang real terjadi di masyarakat," kata Pram salah satunya disampaikan saat kampanye akbar di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024).
Pram kemudian membeberkan sejumlah janji yang telah berulangkali disampaikannya.
Diantaranya menyempurnakan sejumlah program yang telah ada, mulai dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sampai soal insentif untuk RT RW, posyandu, jumantik hingga dasawisma.
"Termasuk guru honorer yang saat ini pendapatannya ada yang masih Rp2 juta akan kami tingkatkan menjadi UMR Rp5 juta," kata Pram.
Terkait pembangunan, Pram berjanji tidak akan memikirkan pembangunan di pusat-pusat kota, melainkan membenahi permukiman penduduk.
"Kami akan menyelesaikan permasalahan yang ada di akar rumput masyarakat yang saat ini perbedaan antara kaya dan miskin sangat nampak sekali di depan mata kita," kata Pram.
