TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto bakal melakukan lawatan ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS).
Lawatan tersebut bukan secara khusus untuk menemui Donald Trump yang memenangkan Pilpres AS 2024, melainkan dalam rangka kunjungan kerja (kunker).
Kunker tersebut sudah jauh-jauh hari direncanakan, bahkan sebelum pilpres.
Kabar tersebut disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Rosan mengatakan ada sejumlah pembahasan investasi dalam kunjungan Prabowo ke AS.
Adapun di antaranya soal investasi terutama adalah energi terbarukan (renewable energy) dan energi bersih.
Ada juga pembahasan tentang program kemitraan transisi energi bersih (Just Energy Transition Program/JETP).
"Ya tentunya terutama di renewable energy, clean energy, mengenai JETP dan bagaimana kelanjutannya. Kita akan bicarakan seperti itu," kata Rosan dikutip dari Kompas.com.
Rosan mengatakan tidak tertutup kemungkinan Prabowo membahas investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
"Semua kita bicarakan," demikian lanjut Rosan.
Meski Prabowo telah dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, tak tertutup kemungkinan Prabowo bertemu dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
"Kita juga akan mempererat hubungan AS dengan Indonesia."
"Kita sedang ini juga (melihat kemungkinan bertemu Trump), kita kan sebagai tamu, kita melihat (situasi dan kondisi). Semua kemungkinan yang baik kita akan lihat protokoler yang ada," kata Rosan.
Pernyataan itu juga diperkuat oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menjelaskan kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat bukan secara khusus menemui Trump yang menang Pilpres AS 2024.
"Pak Presiden tentu masih menunggu hasil Pilpres Amerika, tapi memang kunjungan ke Amerika dijadwalkan untuk bertemu dengan presiden yang sekarang dulu," ujar Hasan di Istana, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Meski demikian, kata Hasan, Prabowo juga melihat perkembangan yang terjadi di AS.
Termasuk soal kemungkinan membahas hal ini dengan Presiden AS terpilih, Trump.
"Bisa saja kemudian berkembang untuk (bertemu Trump)."
"Ya kan nanti setelah Pak Presiden di sana kan sudah, mungkin sudah ada hasil sementara, walaupun belum inaugurasi, tapi juga mungkin bisa bertemu dengan pemenang pilpres di sana, siapapun yang menang itu," imbuh Hasan.
Prabowo bakal melakukan kunjungan kerja ke luar negeri selama 16 hari sepanjang bulan November 2024.
Lawatannya ke luar negeri itu berbentuk kunjungan kenegaraan dan kunjungan kerja.
Prabowo setidaknya telah diagendakan melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 8-10 November 2024 atas undangan dari pemerintah setempat.
Agenda akan dilanjutkan dengan melakukan kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat.
Lalu, dia akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru dan KTT G20 di Brazil.
Selanjutnya, Prabowo akan melakukan kunjungan kerja ke Inggris untuk bertemu Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer.
"Ada undangan kunjungan kenegaraan ke pemerintah Tiongkok, kunjungan kehormatan ke AS, dan juga kunjungan kerja ke Inggris untuk menjumpai PM Inggris," beber Prabowo.
(Galuh Widya Wardani)(Kompas.com)